c. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila nilai r r tabel, maka pertanyaan tersebut valid atau
signifikan dalam penelitian ini, angka kritik tabel korelasi untuk nilai r adalah rN-2; α.
Namun, perhitungan menggunakan rumus di atas hanya akan mempersulit dikarenakan banyaknya jumlah pertanyaan yang diajukan. Untuk mempermudah
perhitungan, peneliti menggunakan program statistik yang saat ini sangat banyak digunakan dalam pengolahan data, yaitu SPSS Statistical Product and Service
Solution 13.
3.5.2 Uji reliabilitas
Menurut Sarwono 2006, reliabilitas menunjukkan pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Rumus untuk
menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach ri adalah sebagai berikut Arikonto 2002 dalam Wahyuni 2008:
Keterangan: r
i
= Reliabilitas k
= banyak butir pertanyaan = jumlah varian butir ke-i
= varians total Menurut Santoso 2004 dalam Wahyuni 2008 seperti halnya uji validitas,
uji reliabilitas juga menggunakan program SPSS 13. Pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilakukan secara langsung
dan tidak perlu memasukkan ulang data ataupun perhitungan secara manual. Pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut apabila nilai r r tabel dan tidak
bernilai negatif maka dpat disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan pada dimensifaktor tersebut reliabel.
3.5.3 Pengukuran tingkat kepuasan tenaga kerja
Untuk menggambarkan karakteristik tenaga kerja dan tingkat kepuasan tenaga kerja digunakan statistik deskriptif yaitu dengan tabulasi. Pengukuran
terhadap tingkat kepuasan tenaga kerja terdiri dari kepuasan terhadap aspek kondisi kerja, kompensasi, peraturan IUPHHK-HA, hubungan dengan sesama
tenaga kerja, dan hubungan dengan atasan. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut menggunakan opsi jawaban
model Skala Likert. Menurut Ridwan 2005 dalam Wahyuni 2008, Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuantifikasi penilaian Skala Likert dalam penelitian ini adalah:
5= Sangat puasBaikSering SPSBSS 4= PuasBaikSering PBS
3= BiasaJarang BJ 2= Kurang PuasBaikSangat Jarang KPKBSJ
1= Tidak PuasBaikPernah TPTBTP Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut memiliki
skor masing-masing yaitu 5 untuk jawaban a, 4 untuk jawaban b, 3 untuk jawaban c, 2 untuk jawaban d, dan 1 untuk jawaban e, dan diperoleh total skor baik untuk
tiap responden maupun total responden secara keseluruhan. Nilai tingkat kepuasan yang digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner
kemudian ditabulasikan pada tiap aspek.
3.5.4 Uji korelasi antara aspek-aspek kepuasan kerja
Untuk mengetahui hubungan antara aspek-aspek tingkat kepuasan kerja maka digunakan statistik inferensia dengan teknik korelasi. Nilai tingkat kepuasan
yang digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner yang sudah ditabulasikan. Penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman.
Menurut Sugiyono 2007, korelasi Rank Spearman merupakan salah satu analisis yang mengasumsikan bahwa data obyek penelitian terdiri dari pasangan-pasangan
data yang bersifat numerik dan non-numerik. Sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data
yang dikorelasikan adalah data ordinal serta data kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Sedangkan untuk pengolahan data dengan
komputer melalui program SPSS 13.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan metode Rank Spearman adalah sebagai berikut:
1. Nilai pengamatan dari dua variabel yaitu X dan Y diukur hubungannya
dengan diberi ranking mulai 1 hingga N. 2.
Setiap pasang
jenjang rank
dihitung perbedaannya
dengan mengurangkan ranking X variabel bebas pada ranking Y variabel tak
bebas. 3.
Perbedaan setiap jenjang yang telah dihitung, dikuadratkan kemudian dijumlah r
s
. 4.
Jika proporsi angka tidak sama dalam pengamatan, rumus yang digunakan Siegel, 1994 adalah:
Jika dalam data terdapat angka yang sama, maka rumus yang digunakan adalah:
Faktor korelasi untuk ranking-ranking yang berangka sama adalah :
Dimana: r
s
= Koefisien korelasi Rank Spearman Y
= Variabel dependen tak bebas X
= Variabel independent bebas N
= Banyaknya pasangan data jumlah sampel d
i
= Selisih antara rank X dengan rank Y
= Jumlah harga T faktor koreksi pada rank X yang berangka sama = Jumlah harga T faktor koreksi pada rank Y yang berangka sama
Dengan menggunakan program SPSS 13 maka tidak perlu melakukan perhitungan secara manual dengan menggunakan rumus di atas. Komputer akan
mengeluarkan output hasil pengolahan dan kita dapat langsung menganalisis dan mengambil keputusan dari output tersebut.
Apabila N adalah 10 atau lebih, signifikasi suatu rs yang dihasilkan di bawah hipotesis nol dapat diuji dengan uji t, dengan db = N – 2 dan kemudian
menentukan signifikasi harga-harga kritis t dengan melihat tabel B. Rumus uji t yaitu : Siegel, 1994
Hasil t
hit
yang diperoleh dibandingkan dengan t
tabel
maka : t
hitung
t
tabel
: tolak Ho t
hitung
t
tabel
: terima Ho Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu hipotesis asosiatif.
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih dengan terlebih dahulu menghitung koefisien korelasi kemudian diuji
signifikasinya Sugiyono, 2007 : Ho : Tidak adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak
bebas. H1 : Adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas.
Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif,
dan kuatnya hubungan dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi Sugiyono, 2007. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel,
artinya, jika variabel satu besar maka variabel dua semakin besar pula. Sebaliknya korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel satu
besar maka variabel dua menjadi kecil. Dan nilai koefisien korelasi berada pada
selang -1 r
s
1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubnungan kedua variabel, patokan angkanya secara rinci disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Interval Koefisien dan Hubungan Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0.0 – 0.25
0.25 – 0.5 0.5 – 0.75
0.75 – 1 Sangat lemah
Agak Lemah Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sarwono 2006
3.5.5 Analisis tingkat kepuasan tenaga kerja berdasarkan karakteristik responden