diterapkan di IUPHHK-HA terlebih pada responden bagian mekanik alat ringan dan berat karena mereka akan selalu siap bekerja jika ada kerusakan pada alat
angkut traktor, logging truck, wheel loader yang walaupun hal itu terjadi pada hari minggu hari libur. Kerusakan pada alat angkut harus segera diperbaiki agar
kegiatan operasional di lapangan dapat segera diatasi. Walaupun demikian setiap karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut-turut berhak atas cuti
tahunan atau cuti semester selama 12 hari kalender untuk masing-masing cuti. Demi tegaknya disiplin kerja di perusahaan, seluruh tenaga kerja
bertanggung jawab atas pelaksanaan tata tertib perusahaan dan tegaknya disiplin kerja di IUPPHHK HA di bawah pengawasan para pemimpin, pimpinan
departemen atau atasan langsung. Berdasarkan Tabel 8 dapat kita lihat bahwa sekitar 66 responden sudah merasa puas dengan peraturan yang diterapkan di
perusahaan. Sanksi yang diberikan pada tenaga kerja yang melakukan pelanggaran adalah sanksi berupa Surat Peringatan SP yakni SP biasa SP-I dan
SP-II dan SP keras SP-III dengan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja PHK. Menurut hasil wawancara dengan responden, sanksi yang diberikan tergolong
lunak bagi tenaga kerja, karena pada kenyataannya jika tenaga kerja melakukan pelanggaran hanya akan mendapat teguran dari atasan masing-masing, kecuali
jika pelanggaran itu merugikan IUPHHK-HA.
5.3.4 Aspek hubungan sesama tenaga kerja
Tingkat kepuasan tenaga kerja juga dapat dilihat dari bagaimana hubungannya dengan sesama tenaga kerja. Hubungan dengan sesama rekan kerja
adalah hubungan kerjasama atau interaksi yang terjadi di antara sesama tenaga kerja. Penerapan hubungan kerja merupakan perwujudan dan pengakuan atas hak
dan kewajiban tenaga kerja yang pada dasarnya mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan keberlangsungan IUPHHK-HA. Hubungan kerja ini dapat kita
lihat dari bagaimana hubungan sesama tenaga kerja dalam lingkungan kerja dan kedekatan hubungan dengan sesama tenaga kerja di luar lingkungan IUPHHK-
HA. Dapat dilihat pada Tabel 9 bahwa sebagian besar responden merasa bahwa
hubungan kerja dengan sesama rekan kerja berjalan dengan baik, baik hubungan
di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja, serta sering dalam memberi semangatmotivasi dan sering dalam hal membantu dan bekerjasama.
Tabel 9 Distribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan terhadap hubungan sesama tenaga kerja di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber
Aspek Indikator
Tingkat Kepuasan Responden SBSS
BS BSJ
KBSJ TBTP
Hubungan Sesama Tenaga Kerja
Kedekatan dalam Lingkungan Kerja
27
61
10 2
Frekuensi Memberi Semangat dan Motivasi
19
60
17 1
3 Saling Membantu dan
Bekerjasama 20
73 4
2 1
Kedekatan di Luar Lingkungan Kerja
23
53
21 3
Ket: SB= Sangat Baik, B=Baik, BS=Biasa, KB=Kurang Baik, TB=Tidak Baik SS= Sangat Sering, S=Sering, J=Jarang, SJ=Sangat Jarang, TP=Tidak Pernah
Lebih dari 50 responden yang menyatakan puas pada setiap indikator dalam aspek hubungan sesama tenaga kerja ini. Dari hasil wawancara dengan
responden, didapat bahwa mereka merasakan kekompakan dalam bekerja, rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Kedekatan di luar lingkungan kerja juga
terlihat saat sore hari, saat tenaga kerja melepas kepenatan kerja dengan berolahraga bersama seperti Volli, Sepak Bola, Bulutangkis atau Tenis meja.
Selain itu sering mengadakan acara kumpul bersama di malam hari dan acara nonton Sepak Bola bersama.
Hubungan yang erat dengan sesama rekan kerja sangat besar artinya apabila pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama tim yang tinggi. Kelompok
yang memiliki tingkat keeratan hubungan yang tinggi cenderung menyebabkan para tenaga kerja merasa puas berada dalam kelompok tersebut.
5.3.5 Aspek hubungan dengan atasan