di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja, serta sering dalam memberi semangatmotivasi dan sering dalam hal membantu dan bekerjasama.
Tabel 9 Distribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan terhadap hubungan sesama tenaga kerja di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber
Aspek Indikator
Tingkat Kepuasan Responden SBSS
BS BSJ
KBSJ TBTP
Hubungan Sesama Tenaga Kerja
Kedekatan dalam Lingkungan Kerja
27
61
10 2
Frekuensi Memberi Semangat dan Motivasi
19
60
17 1
3 Saling Membantu dan
Bekerjasama 20
73 4
2 1
Kedekatan di Luar Lingkungan Kerja
23
53
21 3
Ket: SB= Sangat Baik, B=Baik, BS=Biasa, KB=Kurang Baik, TB=Tidak Baik SS= Sangat Sering, S=Sering, J=Jarang, SJ=Sangat Jarang, TP=Tidak Pernah
Lebih dari 50 responden yang menyatakan puas pada setiap indikator dalam aspek hubungan sesama tenaga kerja ini. Dari hasil wawancara dengan
responden, didapat bahwa mereka merasakan kekompakan dalam bekerja, rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Kedekatan di luar lingkungan kerja juga
terlihat saat sore hari, saat tenaga kerja melepas kepenatan kerja dengan berolahraga bersama seperti Volli, Sepak Bola, Bulutangkis atau Tenis meja.
Selain itu sering mengadakan acara kumpul bersama di malam hari dan acara nonton Sepak Bola bersama.
Hubungan yang erat dengan sesama rekan kerja sangat besar artinya apabila pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama tim yang tinggi. Kelompok
yang memiliki tingkat keeratan hubungan yang tinggi cenderung menyebabkan para tenaga kerja merasa puas berada dalam kelompok tersebut.
5.3.5 Aspek hubungan dengan atasan
Hubungan antara tenaga kerja dengan atasan dalam lingkungan kerja mempunyai kepentingan yang sama atas kelangsungan dan keberhasilan
IUPHHK-HA. Atasan adalah orang yang melakukan pengawasan atas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerjanya. Atas dasar persamaan kepentingan tersebut,
maka saran-saran dan pendapat tenaga kerja untuk membantu IUPHHK-HA perlu didengar. Demikian juga dalam proses pengambilan keputusan, tenaga kerja perlu
diikutsertakan. Didorong oleh adanya kepentingan yang sama antara atasan dan
tenaga kerja dalam memajukan IUPHHK-HA maka memungkinkan akan adanya hubungan kerja.
Tabel 10 Distribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan terhadap hubungan denga atasan di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber
Aspek Indikator
Tingkat Kepuasan Responden SBSS
BS BSJ
KBSJ TBTP
Hubungan dengan Atasan
Kedekatan dalam Lingkungan Kerja
16
47
36 1
Evaluasi Kemajuan dan Kemunduran
6
61
20 2
11 Frekuensi Pemberian Pujian
dan Kritik 3
20 38
3 36
Kedekatan di Luar Lingkungan Kerja
6
47 47
Ket: SB= Sangat Baik, B=Baik, BS=Biasa, KB=Kurang Baik, TB=Tidak Baik SS= Sangat Sering, S=Sering, J=Jarang, SJ=Sangat Jarang, TP=Tidak Pernah
Hubungan kerja dengan atasan dapat diukur dengan kedekatan dalam lingkungan kerja, evaluasi hasil kerja baik kemajuan maupun kemunduran kerja,
frekuensi pemberian pujian, dan kritikan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta bagaimana kedekatan dengan atasan di luar lingkungan kerja. Pada Tabel 10
dapat dilihat bahwa sebagian besar responden sudah menjalin hubungan baik dengan atasan terutama dalam kedekatan dalam lingkungan kerja 47, evaluasi
kemajuan dan kemunduran 61, dan kedekatan di luar lingkungan kerja 47, namun terhadap frekuensi pemberian pujian dan kritik masih jarang hingga tidak
pernah 77. Sementara jika dilihat dari frekuensi pemberian pujian atau kritikan dari
atasan, sekitar 36 menyatakan tidak pernah. Hal ini dikarenakan atasan biasanya memberi pujian atau kritikan langsung pada mandor lapanganblok. Hubungan
dengan atasan biasanya hanya sebatas pembicaraan mengenai perkembangan pekerjaan sejauh mana produktivitas yang bisa dihasilkan dalam sehari bekerja.
Mengenai hubungan kerja dengan atasan di luar lingkungan kerja sekitar 47 masing-masing responden merasa baik dan biasa saja. Interaksi antara atasan dan
bawahan harus terjalin dengan baik sehingaa akan tercipta suasana yang mendukung koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan dalam pencapaian
tujuan IUPHHK-HA.
5.4 Analisis Korelasi antara Aspek-Aspek Kepuasan Tenaga Kerja Bagian Produksi