Aspek peraturan IUPHHK-HA Analisis Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja Bagian Produksi

penggantian biaya perawatan kesehatan dan pengobatan diberikan dengan batasan yang telah ditentukan oleh perusahaan dalam satu tahun, dengan ketentuan tidak lebih rendah dari program dasar JAMSOSTEK. Sedangkan, menurut responden yang merasa kurang puas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan ini dikarenakan kurang adanya fasilitas yang memadai jika terdapat tenaga kerja yang harus rawat inap dan tidak adanya dokter yang menangani masalah kesehatan yang agak serius. Selain itu untuk anak-anak tenaga kerja, perusahaan menyediakan sarana pendidikan berupa Sekolah Dasar SD. Sekitar 59 responden sudah merasa puas terhadap fasilitas olahraga, hiburan dan tempat ibadah. Pada IUPHHK-HA menyediakan sebuah musholla di sekitar mess karyawan dan sebuah gereja. Selain itu, terdapat beberapa fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, volli, bulutangkis, dan tenis meja serta fasilitas hiburan berupa sebuah rumah musik yang berisi beberapa alat musik yang dapat dimanfaatkan tenaga kerja di waktu senggang sebagai hiburan. Olahraga merupakan sarana interaksi dan sosialisasi yang efektif dalam lingkungan camp. Namun, terhadap responden yang merasa biasa hingga tidak puas berkisar lebih dari 30, responden merasa fasilitas hiburannya perlu dikembangkan lagi mengingat bahwa lokasi IUPHHK-HA sangat pedalaman dan jauh dari keramaian sehingga untuk mengurangi kejenuhan dan kepenatan dalam bekerja perlu adanya hiburan yang lebih dikembangkan lagi. Dalam rangka meningkatkan perlindungan terhadap karyawan, perusahaan mengikutsertakan ke dalam program JAMSOSTEK sesuai dengan Undang- Undang No.3 tahun 1992 dan peraturan pelaksanaannya. Berbeda dengan gaji yang diterima oleh responden, untuk jaminan asuransi sebagian besar responden yaitu sekitar 79 sudah merasa puas dengan adanya JAMSOSTEK yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JK, Jaminan Hari Tua JHT, sedangkan untuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK dilaksanakan sendiri oleh perusahaan, dengan ketentuan tidak lebih rendah dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.3.3 Aspek peraturan IUPHHK-HA

Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh IUPHHK-HA yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib IUPHHK-HA. Peraturan perusahaan dikatakan baik jika pada pelaksanaannya dilakukan secara konsekuen dan objektif. Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden sudah merasa puas terhadap peraturan perusahaan yang mencakup jam kerja, sistem libur dan peraturan yang diterapkan. Tabel 8 Distribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan terhadap peraturan perusahaan di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber Aspek Indikator Tingkat Kepuasan Responden SP P B KP TP Peraturan Perusahaan Jam Kerja 3 56 20 11 10 Sistem Libur 2 67 14 10 7 Peraturan yang Diterapkan 1 66 16 10 7 Ket: SP=Sangat Puas, P=Puas, B=Biasa, KP=Kurang Puas, TP=Tidak Puas Dapat dilihat pada Tabel 8 bahwa responden yang merasa puas dengan jam kerja IUPHHK-HA adalah sekitar 56. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, jumlah jam kerja di perusahaan tergolong longgar sehingga tidak membuat jenuh. Jam kerja di IUPHHK-HA PT. Ratah Timber pada umumnya adalah 7 jam sehari yaitu mulai dari jam 08.00-16.30 WITA untuk setiap hari Senin-Jumat dan dengan waktu istirahat yaitu dari jam 12.00-13.30 WITA, sedangkan pada hari sabtu hanya bekerja 5 jam sehari yaitu mulai dari jam 08.00- 13.00 WITA. Tetapi terhadap jam kerja ini terdapat pengecualian pada tenaga kerja penebangan dan pengangkutan yang jam kerjanya dalam sehari tidak bisa dipastikan tergantung pada keadaan cuaca, bila cuaca cerah maka kegiatan dapat terus berjalan dan jika cuaca buruk, turun hujan maka kegiatan tidak dapat berjalan dan kayu tidak dapat diproduksi. Sistem libur yang diberlakukan di lokasi camp sangat tergantung IUPHHK-HA. Hari libur nasional terkadang tenaga kerja tetap masuk kerja, apalagi cuaca serah dan memungkinkan untuk kegiatan lapangan berlangsung. Terdapat sekitar 66 responden merasa puas dengan sistem libur yang diterapkan oleh IUPHHK-HA. Mereka yang merasa puas dengan sistem libur yang diterapkan karena bisa menerima konsekuensi dari keputusan mereka untuk bekerja di dalam hutan. Segala ketentuan mengenai hari kerja, jam kerja, jam istirahat serta liburan telah disepakati saat proses penerimaaan tenaga kerja.Tenaga kerja yang merasa biasa dan kurang puas terhadap sistem libur yang diterapkan di IUPHHK-HA terlebih pada responden bagian mekanik alat ringan dan berat karena mereka akan selalu siap bekerja jika ada kerusakan pada alat angkut traktor, logging truck, wheel loader yang walaupun hal itu terjadi pada hari minggu hari libur. Kerusakan pada alat angkut harus segera diperbaiki agar kegiatan operasional di lapangan dapat segera diatasi. Walaupun demikian setiap karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut-turut berhak atas cuti tahunan atau cuti semester selama 12 hari kalender untuk masing-masing cuti. Demi tegaknya disiplin kerja di perusahaan, seluruh tenaga kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan tata tertib perusahaan dan tegaknya disiplin kerja di IUPPHHK HA di bawah pengawasan para pemimpin, pimpinan departemen atau atasan langsung. Berdasarkan Tabel 8 dapat kita lihat bahwa sekitar 66 responden sudah merasa puas dengan peraturan yang diterapkan di perusahaan. Sanksi yang diberikan pada tenaga kerja yang melakukan pelanggaran adalah sanksi berupa Surat Peringatan SP yakni SP biasa SP-I dan SP-II dan SP keras SP-III dengan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja PHK. Menurut hasil wawancara dengan responden, sanksi yang diberikan tergolong lunak bagi tenaga kerja, karena pada kenyataannya jika tenaga kerja melakukan pelanggaran hanya akan mendapat teguran dari atasan masing-masing, kecuali jika pelanggaran itu merugikan IUPHHK-HA.

5.3.4 Aspek hubungan sesama tenaga kerja