selang -1 r
s
1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubnungan kedua variabel, patokan angkanya secara rinci disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Interval Koefisien dan Hubungan Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0.0 – 0.25
0.25 – 0.5 0.5 – 0.75
0.75 – 1 Sangat lemah
Agak Lemah Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sarwono 2006
3.5.5 Analisis tingkat kepuasan tenaga kerja berdasarkan karakteristik responden
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini
juga menganalisis beberapa karakteristik tenaga kerja yang mempengaruhi tingkat
kepuasan kerja. Adapun beberapa karakteristik responden yang akan dianalisis adalah umur, tingkat pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan keluarga.
Untuk menggambarkan tingkat kepuasan tenaga kerja berdasarkan tiap karakteristik ini digunakan dengan metode tabulasi. Nilai tingkat kepuasan yang
digunakan adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner yang sudah ditabulasikan.
3.6 Batasan Penelitian
Untuk menghindari ketidaksamaan pandangan dalam pengertian maka terdapat beberapa hal yang perlu diberi batasan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian. Adapun batasan-batasan tersebut meliputi hal-hal pokok yaitu:
1. Tenaga kerja adalah orang dewasa yang terikat secara resmi dalam hubungan
kerja dengan IUPHHK-HA dan karenanya menerima gajiupah. 2.
Kondisi kerja adalah keadaan yang dirasakan tenaga kerja di tempat kerja yang dilihat dari keamanan dan kesehatan, suasana yang mendukung dalam bekerja,
kebersihan dan kerapihan dan kelengkapan serta kesiapan peralatan kerja. 3.
Kompensasi perusahaan adalah segala fasilitas serta jaminan yang diberikan oleh IUPHHK-HA kepada tenaga kerja ketika terjadi hubungan kerja.
4. Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh
IUPHHK-HA yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib IUPHHK-HA. 5.
Hubungan sesama tenaga kerja adalah hubungan kerjasama atau interaksi yang terjadi diantara sesama tenaga kerja.
6. Hubungan dengan atasan adalah hubungan kerjasama atau interaksi yang
terjadi antara tenaga kerja dengan atasan dalam hal ini pihak atasan yang dimaksud adalah manajer produksi.
7. Tingkat pendidikan adalah jumlah tahun pendidikan formal sekolah yang
pernah dijalani responden selama hidupnya tahun. 8.
Masa kerja adalah masa responden mulai bekerja pada IUPHHK-HA PT. Ratah Timber hingga penelitian ini dilaksanakan.
9. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang
ditangggung seluruhsebagian biaya penghidupannya oleh responden.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Ratah Timber merupakan perusahaan swasta nasional yang pada tahun 1970 telah memperoleh kepercayaan dari pemerintah RI, Menteri Pertanian untuk
mengusahakan hutan
dalam bentuk
HPH melalui
SK HPH
No. 526KptsUmII1970 tanggal 7 November 1970. Luas areal IUPHHK-HA adalah
sebesar 125.000 Ha yang terletak di kelompok hutan Sungai Ratah Selatan di Provinsi Kalimantan Timur.
Dasar pemberian hak pemanfaatan hasil hutan kayu tersebut adalah Forest Agreement FA No. FAJ0031970 tanggal 30 Januari 1976. Hak pemanfaatan
hasil hutan kayu tersebut di atas, sesuai dengan diktum terakhir disebutkan bahwa berlaku selama dua puluh tahun terhitung sejak dikeluarkannya SK HPH. Dengan
demikian maka IUPHHK-HA ini telah berakhir pada tanggal 6 Nopember 1990. Setelah berakhirnya jangka pengusahaan hutan tersebut, perusahaan
memperoleh perpanjangan sementara dengan luas areal sebesar ± 115.000 Ha. Luas areal ini didasarkan pada dokumen Project Proposal Perpanjangan.
Perubahan luas dari 125.000 Ha menjadi 115.000 Ha tersebut disebabkan oleh pengurangan luas areal sebesar 10.000 Ha karena termasuk areal hutan lindung
HL. Ijin prinsip perpanjangan ini tertuang di dalam Surat Menhut No. 477Menhut-IV1993 tanggal 27 Februari 1993.
Berdasarkan Surat Menhut No. 2039Menhut-IV1993 tanggal 20 November 1993, PT. Ratah Timber memperoleh tambahan areal seluas 12.000 Ha
yang berasal dari eks IUPHHK-HA PT. Budi Dharma Bhakti Djayaraya, sehingga luas areal IUPHHK-HA PT. Ratah Timber menjadi 127.000 Ha.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 95Kpts-II2000 tanggal 22 Desember 2000 luas areal IUPHHK-HA PT. Ratah Timber ditetapkan seluas
97.690 Ha. Pengurangan areal tersebut terjadi karena sebagian areal IUPHHK-HA termasuk dalam Kawasan Budidaya Non Kehutanan KBNK seluas 29.310 Ha.
Pada penyusunan RKUPHHK periode 1990-2010 ini luas yang digunakan adalah