2.1.3.1. Transfer Pajak Kabupaten
Menurut ketentuan dalam UU No. 34 tahun 2000, minimum dari 10 persen dari hasil penerimaan pajak kabupatenkota dialokasikan untuk
kepentingan desa. Pengaturannya didasarkan pada aspek pemerataan dan potensi yang dimiliki oleh desa- desa yang bersangkutan.
Undang-undang No.25 tahun 1999 mengatur tentang pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengaloksian
dana bagi hasil Tabel 2.2. Pada tabel menunjukkan adanya perubahan alokasi dana bagi hasil sebelum dan sesudah desentralisasi, yaitu pengalokasian dana
perimbangan telah mempertimbangkan daerah penghasil, seperti pos iuran hasil hutan IHH, Provisi Sumber Daya Hutan PSDH, royalti dan landrent sumber
daya alam pertambangan umum, dan royalti sumber daya migas. Selain itu dalam undang-undang desentralisasi menunjukkan adanya peningkatan beberapa pos
penerimaan daerah bagi daerah penghasil. Perubahan pengalokasian dana perimbangan dapat mengimpuls daerah penghasil dalam meningkatkan kinerja
daerah untuk mengelola sumber daya alamnya secara optimal, sehingga daerah dapat lebih mandiri dalam mengatur sumber pendapatan daerahnya sendiri.
Penetapan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan kekayaan wilayah ini dapat memacu daerah dalam mencari sumber-sumber
potensial dari kekayaan yang ada di daerahnya. Daerah yang kreatif semakin dapat bersaing dengan daerah lainnya, sebaliknya daerah yang tidak kreatif akan
semakin tertinggal dalam pembangunan yang akan menyebabkan tingkat
ketergantungan yang tinggi pada pusat dengan adanya transfer pemerintah dalam bentuk DAU Dana Alokasi Umum.
Tabel 2.2. Alokasi Dana Perimbangan Sebelum dan Sesudah Desentralisasi Fiskal
Penerimaan Daerah Sebelum
Desentralisasi Setelah
Desentralisasi
Pusat Prop Kab Kota
Pusat Prop Semua Kab
Kota KabKota
penghasil Kab
Kota lain
I. Bagian daerah 1
Pajak bumi dan bangunan PBB. 2
Bea perolehan atas tanah dan bangunan BPHTB.
3 Pajak penghasilan PPh.
4 SDA kehutanan :
• Iuran hasil hutan IHH.
• Provisi sumber daya hutan PSDH.
5 SDA Pertambangan umum:
• Royalti 3,3 dari 13,5 batubara +emas
• Landrent iuran tetap
6SDA migas : •
Minyak bumi •
Gas alam 7
Agraria 8
Royalti perikanan •
Pungutan pengusaha perikanan PPP dan pungutan hasil perikanan PHP.
10 20
80 55
30 20
20 100
100 40
- 16,2
16 20
30 70
16 16
- -
40
- 64,8
64
- 15
- 64
64 -
- 20
- 10
20 80
20 20
20 20
85 70
100
20 16,2
16 20
16 16
16 16
3 6
-
- 64,8
64
- -
- -
- -
- -
80 -
-
- 64
32 32
64 6
12 -
- -
-
- -
32 32
- 6
12 -
-
II. DAU
SDO dan
Inpres 75 2,5 22,5 -
- III. DAK
Dialokasikan Sesuai Kebutuhan
Sumber : Tambunan 2001
2.1.3.2. Alokasi Transfer terhadap Kesejahteraan Publik dengan Kurva Anggaran