4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biomassa

mencantumkan keliling cm dan volumenya m 3 . Pada penelitian ini juga tidak menggunakan faktor ekspansi. Pendekatan yang kedua dengan menggunakan persamaan regresi biomassa yang didasarkan atas diameter batang pohon. Dasar dari persamaan regresi ini adalah hanya mendekati biomassa rata-rata per pohon menurut sebaran diameter, menggabungkan sejumlah pohon pada setiap kelas diameter, dan menjumlahkan total seluruh pohon untuk seluruh kelas diameter. Pengukuran biomassa vegetasi dapat memberikan informasi tentang nutrisi dan persediaan karbon dalam vegetasi secara keseluruhan, atau jumlah bagian- bagian tertentu seperti kayu yang sudah diekstraksi. Mengukur biomassa vegetasi pohon tidaklah mudah, khususnya hutan campuran dan tegakan tidak seumur. Pengumpulan data biomassa dapat dikelompokkan dengan cara dekstruktif dan non destruktif tergantung jenis parameter vegetasi yang diukur Hairiah et al. 2001. Brown 1997 telah membuat model penduga biomassa di hutan tropika dengan model pangkat Y = a D b atau dengan model polynominal Y = a + bD + cD 2 berdasarkan zona wilayah hujan kering, lembab dan basah. Model yang disulkan Brown untuk zona lembab adalah: Y = 1,242 D 2 – 12,8 D + 42,69 nilai R 2 = 84 untuk model polynomial Y = 0,118 D 2,53 nilai R 2 = 97 untuk model pangkat Dimana: Y = Biomassa pohon kg D = Diameter rata-rata pada setiap kelas diameter cm R 2 = Nilai koefisien determinasi a, b, c merupakan konstanta Chapman 1976 dalam Ojo 2003 mengelompokkan metode pendugaan biomassa diatas tanah kedalam dua kelompok besar yaitu: 1. Metode destruktif pemanenan a. Metode pemanenan individu tanaman Metode ini digunakan pada tingkat kerapatan individu tumbuhan cukup rendah dan komunitas tumbuhan dengan jenis sedikit. b. Metode pemanenan kuadrat Metode ini mengharuskan memanen semua individu pohon dalam suatu unit contoh dan menimbangnya. c. Metode pemanenan individu pohon yang mempunyai luas bidang dasar rata-rata. Metode ini biasanya diterapkan pada tegakan yang memiliki ukuran seragam. 2. Metode non destruktif tidak langsung a. Metode hubungan allometrik Persamaan allometrik dibuat dengan mencari korelasi yang paling baik antara dimensi pohon dengan biomassanya. Pembuatan persamaan tersebut dengan cara menebang pohon yang mewakili sebaran kelas diameter dan ditimbang. b. Crop meter Penduga biomassa metode ini dengan cara menggunakan seperangkat peralatan elektroda listrik yang kedua kutubnya diletakkan di atas permukaan tanah pada jarak tertentu.

2. 6. Tinjauan Hasil Penelitian Tentang Karbon

Lasco 2006 melakukan penelitian mengenai simpanan karbon pada ekosistem hutan di Asia tenggara salah satunya di Nueva Ecija, Philipina yang hasilnya seperti disajikan pada Tabel 1, namun Lasco mengkonversi karbon dari 45 biomassanya, berbeda dengan Brown yang mengkonversi karbon dari 50 biomassa. Tabel 1. Biomassa dan kerapatan karbon di Nueva Ecija, Philipina Spesies Umur tahun Rata-rata dbh cm Biomassa tonha Karbon tonha Acacia auriculiformis 9 8,71 32 14,4 Tectona grandis 13 5,5 8,7 3,92 Gmelina arborea 6 7,33 17,22 7,75 Pinus kesiya 13 12,53 107,83 48,52 Sumber : Lasco 2006