1. Letak Geografis dan Batas Wilayah

4. 5. Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi masyarakat di wilayah hutan BH Sengguruh dapat diketahui dari luas wilayah, jumlah penduduk, pola penggunaan lahan, mata pencaharian penduduk, kepemilikan lahan dan lain sebagainya. Mata pencaharian penduduk dalam wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang sebagian besar adalah petani dan buruh tani, hal ini ditunjang oleh keadaan lahan pertanian yang subur dan kegiatan pertanian lainnya di perkebunan-perkebunan sekitarnya. Jumlah penduduk yang bermukim di wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang seluruhnya berjumlah 414.060 orang, yang terdiri dari laki-laki 205.095 orang dan perempuan sebanyak 208.965 orang. Sedangkan jumlah kepala keluarga yang terdapat di wilayah Bagian Hutan Sengguruh KPH Malang adalah sebanyak 97.698 Kepala Keluarga KK. Salah satu tantangan yang ada adalah semakin berkurangnya lahan pengelolaan pertanian. Sehingga dibuat alternatif penyelesaian seperti Pengkajian Desa Secara Partisipatif PDP, serta Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. 1. Hasil

Berdasarkan pengambilan data di lapangan, terdapat dua lokasi yang digunakan dalam menduga potensi karbon di tegakan Jati Tectona grandis yaitu pada areal tidak terbakar di Petak 111A dan areal pasca kebakaran permukaan tahun 2008 di petak 112E di wilayah Resort Pemangkuan Hutan RPH Donomulyo, Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Malang, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Kedua lokasi tersebut merupakan jenis Jati yang berasal dari Areal Produksi Benih APB yang ditanam dengan jarak tanam 3 x 2 m dan merupakan tanaman tahun 2000. Pengambilan contoh untuk masing-masing lokasi adalah seluas 0,2 hektar dengan lima kali pengulangan. A B Gambar 5. Kondisi tegakan Jati pasca kebakaran permukaan A dan tegakan Jati tidak terbakar B

5. 1. 1. Potensi Volume Tegakan

Hasil pengukuran di lapangan berupa keliling pohon cm yang kemudian dikonversikan menggunakan Tarif Volume Lokal TVL Jati KPH Malang, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur yang memberikan informasi mengenai potensi volume tegakan Jati baik pada areal pasca kebakaran permukaan maupun areal tidak terbakar. Hasil perhitungan potensi volume tegakan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.