Karakteristik Usaha Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit

60 menunggak tidak dapat dibedakan berdasarkan jumlah tanggungan dalam keluarga. 4 Pinjaman pada Pihak Lain Sejumlah tertentu pinjaman yang dilakukan responden pada pihak lain bersamaan dengan pinjaman Kredit Usaha Rakyat KUR yang mereka akses melalui BRI Unit Cimanggis diduga mengurangi kemampuan responden dalam melakukan pengembalian kepada BRI. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa semakin banyak pinjaman yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula kewajiban pembayaran angsuran dalam setiap bulannya. Kondisi meningkatnya beban pengeluaran yang harus ditanggung ini menyebabkan meningkatnya risiko ketidaklancaran dalam pembayaran angsuran kredit. Tabel 9. Sebaran Responden berdasarkan Pinjaman Lain Terlihat pada Tabel 9 bahwa sebagian besar responden yang terlibat peminjaman Kredit Usaha Rakyat KUR pada BRI Unit Cimanggis tidak sedang terlibat dalam pinjaman pada pihak lain. Namun ditemukan bahwa sebagian besar debitur dengan kategori pengembalian kredit menunggak sedang terlibat dalam pinjaman dengan pihak lain. Kenyataan ini sangat berbeda bila dibandingkam sebagian besar responden lancar yang tidak sedang dalam pinjaman dengan pihak lain. Kondisi ini mencerminkan perbedaan yang sangat berarti sehingga dapat disimpulkan bahwa antara responden yang lancar dan menunggak, dapat dibedakan berdasarkan status responden yang sedang dalam pinjaman lain atau tidak.

6.1.2. Karakteristik Usaha

Karakteristik usaha responden baik dengan kategori pengembalian lancar maupun menunggak diklarifikasikan berdasarkan nilai omzetpendapatan usaha per bulan dan lama usaha yang dijalankan. Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Orang Orang Orang Ada 8 12,31 17 26,15 25 38,46 Tidak Ada 32 49,23 8 12,31 40 61,54 Total 40 61,54 25 38,46 65 100,00 Lancar Menunggak Total Pinjaman Lain 61 1 Omzet Usaha Omzet usaha merupakan suatu sumber pemenuhan kebutuhan hidup bagi pelaku usaha dan keluarganya. Semakin tinggi tingkat pendapatan usaha seseorang maka akan semakin tinggi pula kemampuannya dalam membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan kata lain, pendapatan seseorang berkorelasi positif dengan tingkat kemakmurannya. Kaitannya dengan pengembalian kredit, pendapatan usaha seorang debitur dapat mencerminkan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban pengembalian kredit dengan baik karena pendapatannya tersebut sebagai sumber dalam membayar angsuran kredit. Semakin besar pendapatan usaha debitur maka kemampuannya dalam membayar angsuran kredit hingga lunas semakin terjamin. Tabel 10. Sebaran Responden berdasarkan Omzet Usaha Sebagian besar responden cenderung memiliki omzet usaha yang rendah Tabel 10. Hal ini dikarenakan Kredit Usaha Rakyat KUR pada BRI Unit ini memang diperuntukkan bagi usaha yang tergolong lemah secara ekonomi namun telah feasible. Namun terdapat perbedaan antara responden debitur lancar dengan responden debitur menunggak dimana seluruh debitur menunggak memiliki omzet tidak lebih dari Rp 45.000.000, sementara pada sebagian responden lancar ada yang memiliki omzet hingga lebih dari jumlah tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh responden yang menunggak memiliki omzet usaha yang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan responden dengan pengembalian lancar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik debitur yang mampu mengembalikan kredit dengan baik Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Juta Rupiah Orang Orang Orang ≤ 15 16 24,62 17 23,15 33 50,77 ≤ 15 - 30 8 12,31 10 15,38 18 27,69 ≤ 30 - 45 1 1,54 8 12,31 9 13,85 ≤ 45 - 60 0,00 2 3,08 2 3,08 ≤ 60 - 75 0,00 0,00 0,00 ≤ 75 - 90 0,00 2 3,08 2 3,08 90 0,00 1 1,54 1 1,54 Total 25 38,46 40 61,54 65 100,00 Menunggak Lancar Total Omzet 62 dan menunggak dapat dibedakan berdasarkan besarnya omzet usaha per bulannya. 2 Lama Usaha Lama usaha dapat menunjukkan keandalan seorang dalam menjalankan usahanya. Semakin lama pengalaman seseorang dalam berusaha maka kemampuannya dalam mengelola usaha akan semakin baik. Lama usaha juga mencerminkan kemapanannya dalam bidang usaha yang ditekuni. Harapannya, semakin lama seorang debitur telah bergelut dalam usaha tersebut maka akan diikuti oleh peluang keberhasilan usaha yang akan semakin besar sehingga secara tidak langsung dapat menjamin kemampuan pengembalian kredit oleh debitur. Tabel 11. Sebaran Responden berdasarkan Lama Usaha Sebagian besar responden telah menjalankan usahanya hingga selama sebelas tahun Tabel 11. Begitu pula pada debitur dengan kategori pengembalian kredit lancar maupun pada responden yang tergolong menunggak. Kondisi seperti ini mencerminkan bahwa sebaran lama usaha responden antara yang lancar dan menunggak tidak jauh berbeda. 6.1.3. Karakteristik Kredit Perbandingan karakteristik kredit masing-masing responden diidentifikasi berdasarkan besarnya jumlah pinjaman serta jangka waktu pengembalian kredit yang disepakati antara debitur dengan pihak BRI Unit Cimanggis. 1 Jumlah Pinjaman Adapun batas maksimum peminjaman Kredit Usaha Rakyat KUR di setiap tingkat unit BRI adalah sebesar Rp 5.000.000,-. Besarnya jumlah pinjaman yang diberikan oleh pihak bank hingga batas maksimum tersebut Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Tahun Orang Orang Orang ≤ 5 14 21,54 12 18,46 26 40,00 5 - 11 3 4,62 15 23,08 18 27,69 11 - 17 4 6,15 6 9,23 10 15,38 17 - 23 2 3,08 4 6,15 6 9,23 23 - 35 2 3,08 1 1,54 3 4,62 35 0,00 2 3,08 2 3,08 Total 25 38,46 40 61,54 65 100,00 Menunggak Lancar Total Lama Usaha 63 tergantung dari jumlah permintaan dan penilaian kemampuan pembayaran seorang debitur. Usaha yang cukup berhasil dan memberikan pendapatan yang besar berpeluang untuk memperoleh jumlah pinjaman yang lebih besar. Namun jumlah pinjaman yang besar secara langsung akan memberikan beban angsuran yang besar pula kepada debitur. Dengan demikian, semakin besar jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank, maka beban yang harus ditanggung debitur dalam pelunasannya akan semakin besar pula sehingga pemberian jumlah pinjaman yang besar akan menimbulkan risiko terhambatnya pengembalian kredit oleh debitur. Tabel 12. Sebaran Responden berdasarkan Jumlah Pinjaman Berdasarkan Tabel 12, sebagian besar responden memperoleh kredit sebesar Rp 5.000.000. Begitu pula pada responden dengan tingkat kelancaran pengembalian lancar yang sebagian besar mengakses pinjaman sebesar Rp 5.000.000. Berbeda pada responden yang menunggak, sebaran pinjaman selain pada jumlah Rp 5.000.000 juga pada pinjaman sejumlah Rp 3.000.000. Hal tersebut mencerminkan bahwa debitur yang lancar dan responden yang menunggak dapat dibedakan berdasarkan jumlah kredit yang mereka peroleh. 2 Masa Pengembalian Jangka waktu pengembalian kredit merupakan waktu jatuh tempo seorang debitur dalam membayar seluruh nilai pinjaman yang diberikan termasuk di dalamnya pembayaran bunga pinjaman. Bagi pihak bank, semakin lama jangka waktu pengembalian ini akan meringankan beban angsuran yang harus dibayar debitur per bulannya sehingga memperkecil risiko penunggakan kredit. Sehingga semakin panjang jangka waktu pengembalian maka beban debitur dalam membayar angsuran akan semakin ringan. Di sisi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Juta Rupiah Orang Orang Orang 1 2 3,08 0,00 2 3,08 2 1 1,54 1 1,54 2 3,08 3 8 12,31 7 10,77 15 23,08 3,5 1 1,54 0,00 1 1,54 4 2 3,08 6 9,23 8 12,31 5 11 16,92 26 40,00 37 56,92 Total 25 38,46 40 61,54 65 100,00 Lancar Total Menunggak Jumlah Pinjaman 64 lain, semakin lama jangka waktu pengembalian kredit ini akan menurunkan tingkat perputaran dana dan likuiditas bank sehingga pihak bank akan melakukan pertimbangan penuh dalam menentukan jangka waktu pengembalian tersebut. Umumnya, BRI memberikan jangka waktu tempo pelunasan kreditdalam waktu 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Pemberian jangka waktu ini disesuaikan antara permintaan debitur dengan penilaian bank terhadap kemampun pembayaran angsuran oleh debitur tersebut. Tabel 13. Sebaran Responden berdasarkan Jangka Waktu Pengembalian Lama Usaha Menunggak Lancar Total Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Bulan Orang Orang Orang 12 11 16,92 15 23,08 26 40,00 18 10 15,38 15 23,08 25 38,46 24 4 6,15 10 15,38 14 21,54 Total 25 38,46 40 61,54 65 100,00 Berdasarkan Tabel 13, sebagian besar responden mengakses pinjaman kredit dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan. Demikian juga pada masing-masing kelompok responden baik yang lancar dalam pengembalian maupun yang menunggak, masing-masing sebagian besar mengakses kredit dengan jangka waktu pengembalian 12 bulan. Hal ini mencerminkan bahwa debitur yang lancar tidak dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu pengembalian kredit.

6.2. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Kelancaran