35 Sedangkan data sekunder merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari
data terkait debitur UMKM dan laporan  BRI Unit Cimanggis dari jangka waktu Agustus  2008  hingga  Februari  2009  menyangkut  Kredit  Usaha  Rakyat  KUR.
Pencarian literatur untuk mencari data penelitian yang telah dipublikasikan, buku- buku yang relevan, makalah, jurnal, laporan penelitian, majalah, maupun internet
juga dilakukan sebagai kelengkapan bahan penelitian.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Sampel  adalah  kelompok  kecil  yang  kita  amati  dan  populasi  adalah kelompok  besar  yang  merupakan  sasaran  generalisasi  penelitian.  Gay  1976
dalam  Sevilla  et  al  1993  mendefinisikan  populasi  sebagai  kelompok  di  mana peneliti  akan  menggeneralisasikan  hasil  penelitiannya.  Menurut  Ferguson  1973
yang diacu dalam Sevilla  et al  1993, sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan  yang  ditarik  dari  populasi.  Proses  yang  meliputi  pengambilan  sebagian
dari  populasi,  melakukan  pengamatan  pada  populasi  secara  keseluruhan  disebut sampling atau pengambilan sampel Ary, Jacob, dan Razavieh 1981, diacu dalam
Sevilla et al 1993. Seringkali  dalam  pengambilan  sampel  penelitian  tidak  dapat  dihindari
untuk  mempertimbangkan  waktu,  biaya,  dan  tenaga.  Akan  tetapi  sepanjang sampel  yang  digunakan  porsinya  cukup  mewakili  populasi,  maka  kita  dapat
menggeneralisasikannya  dan  yakin  bahwa  generalisasi  yang  diambil    dapat menggambarkan  populasi,  sehingga  penemuan  dan  kesimpulan  yang  diperoleh
dari sampling tersebut adalah sah valid. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengambilan  sampel  termasuk  pengidetifikasian  populasi,  penetapan  ukuran
sampel yang disyaratkan, dan pemilihan sampel. Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  semua  usaha  mikro  yang  menjadi
debitur  KUR  BRI  unit  Cimanggis  dan  masih  tergolong  aktif  hingga  bulan Februari  2009  dan  telah  memperoleh  pinjaman  KUR  sekurang-kurangnya  enam
bulan  berjalan.  Jumlah  anggota  populasi  ini  sebanyak  328  debitur  yang  terbagi dalam  dua  subpopulasi  yaitu  debitur  dengan  pengembalian  lancar  sebanyak  300
orang dan debitur dengan pengembalian tidak lancar sebanyak 28 orang. Heterogenitas  populasi  yang  menjadi  sasaran  sangat  penting  dalam
menetapkan  besarnya  sampel.  Semakin  besar  heterogenitasnya,semakin  besar
36 sampel  yang  diperlukan  untuk  mewakili  populasi  Bruce  et  al  1991  yang  diacu
dalam Chadwick B,  Bahr HM, dan Albrecht  SL  1991. Dua pertimbangan  yang sering  kali  dianggap  penting  dalam  menentukan  besarnya  sampel  adalah  waktu
dan  dana  yang  tersedia  bagi  peneliti.  Menurut  Bailey  1982  yang  diacu  dalam Chadwick  B,  Bahr  HM,  dan  Albrecht  SL  1991  banyak  orang  menganggap  30
satuan sebagai jumlah sampel minimal. Metode  penentuan  sampel  dalam  penelitian  ini  dilakukan  secara  sengaja
dan  disproporsional  sehingga  semua  anggota  tidak  memiliki  peluang  yang  sama untuk  dijadikan  sampel  dan  jumlah  sampel  yang  mewakili  kelompok-kelompok
dalam  populasi  tidak  bersifat  proporsional.  Pemilihan  sampel  secara  sengaja  dan tidak  proporsional  ini  dilakukan  karena  keterbatasan  jangkauan  terhadap  debitur
yang tempat tinggalnya cukup jauh sehingga debitur sampel yang diambil adalah debitur  yang  relatif  lebih  mudah  dijangkau  dan  lebih  komunikatif  berdasarkan
referensi  petugas  BRI  Unit  Cimanggis.  Sehingga  konsukuensi  dari  penggunaan metode  pemilihan  sampel  tersebut  adalah  responden  yang  diambil  kemungkinan
tidak merepresentasikan sebagian dari populasi secara keseluruhan. Jumlah  sampel  yang  diambil  sebanyak  65  orang  yang  berdasarkan  pada
metode  Gay  1976  dalam  Sevilla  et  al  1993  yang  menyatakan  bahwa  jumlah responden  yang  dinilai  cukup  mewakili  keseluruhan  populasi  yaitu  minimal  10
persen  dari  total  populasi.  Dengan  jumlah  sampel  untuk  masing-masing subpopulasi  yaitu  40  orang  mewakili  subpopulasi  dengan  pengembalian  lancar
dan  25  orang  mewakili  subpopulasi  yang  menunggak.  Penentuan  jumlah  sub sampel  ini  mengikuti  pendapat    dari  Hair  1998  bahwa  terdapat  beberapa
kesamaan  antara  analisis  Diskriminan  dengan  analisis  Regresi  Logistik diantaranya  adalah  populasi  terbagi  menjadi  kelompok-kelompok  tertentu  dan
untuk dapat mewakili masing-masing kelompok dibutuhkan minimal 20 observasi sebagai sampel dari masing-masing kelompok tersebut.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data