72 berdasarkan permintaan debitur yang disesuaikan dengan pertimbangan dari
pihak bank. Jangka waktu pengembalian yang diduga berpengaruh positif terhadap
kelancaran pengembalian kredit oleh debitur, Namun berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa jangka waktu tidak memiliki pengaruh nyata dalam
kelancaran pengembalian kredit. Sebagian besar responden lebih memilih jangka waktu pengembalian yang paling sebentar untuk menghindari besarnya
jumlah beban bunga yang harus ditanggung meskipun dengan konsekuensi adanya beban angsuran bulanan yang akan lebih tinggi.
Selain itu, hasil tersebut juga didukung oleh hasil analisis deskriptif sebelumnya bahwa sebagian besar debitur baik yang lancar maupun
menunggak adalah mengakses kredit dengan jangka waktu pengembalian yang sama, yakni 12 bulan. Hal ini mencerminkan bahwa kelancaran pengembalian
kredit tidak dipengaruhi oleh lamanya jangka waktu pengembalian kredit yang telah disepakati.
6.3. Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian tunggakan KUR diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang
memiliki pengaruh nyata terhadap pengembalian tunggakan KUR pada BRI Unit Cimanggis. Ketiga faktor tersebut adalah pinjaman lain, besarnya jumlah
pinjaman, dan omzet usaha debitur. Dengan demikian, untuk mengantisipasi terjadinya penunggakan kredit ketiga hal tersebut perlu dipertimbangkan lebih
dalam lagi dalam proses pemberian KUR kepada calon debitur. Tindakan yang dapat dilakukan oleh BRI Unit Cimanggis berkaitan
dengan debitur yang memiliki atau sedang terlibat dengan pinjaman pada pihak lain selain pada BRI Unit Cimanggis adalah perlu menambahkan kriteria
penelitian yang dapat dilakukan pada analisa awal. Selain itu BRI perlu menggali informasi mengenai watak kepribadian character calon debitur. Apakah debitur
berkelakuan baik, selalu berupaya untuk memenuhi janji, serta mempunyai reputasi yang baik. Informasi tersebut dapat diperoleh dari masyarakat dan pejabat
daerah setempat.
73 Analisa mendalam mengenai besarnya jumlah kredit yang dapat disalurkan
juga perlu lebih diperhatikan akibat pengaruhnya yang nyata. Besarnya jumlah kredit harus terus disesuaikan dengan kebutuhan modal dan kemampuan yang
dimiliki oleh calon debitur. Tindakan yang dapat dilakukan oleh BRI Unit Cimanggis berkaitan dengan debitur berkaitan dengan omzet usaha adalah bekerja
sama dengan masyarakat dan instansi atau pejabat setempat untuk memperoleh informasi mengenai omzet usaha nasabah dari waktu ke waktu. Selain itu, BRI
juga perlu membantu nasabah dalam memecahkan permasalahan penurunan omzet dengan memberikan masukan manajerial dalam upaya penguatan capacity
building di bidang pemasaran dan manajemen usaha nasabah, mulai dari masukan mengenai tata cara mengelola usaha yang baik, administrasi pembukuan, cara
memecahkan berbagai masalah, cara menyusun perencanaan usaha yang sistematis, serta berbagai strategi menghadapi pesaing agar produk tetap
mempunyai pasar Kusmuljono 2009. Sementara itu, bagi nasabah sendiri dapat melakukan upaya-upaya agar
omzet usaha berkembang yakni antara lain dengan meningkatkan profesionalisme, membangun jaringan usaha sesama usaha mikro, melakukan kemitraan usaha,
memanfaatkan jaringan informasi bisnis yang ada baik secara horizontal antara usaha mikro maupun secara vertikal dengan usaha besar bersamaan dengan upaya
peningkatan keahlian untuk mencapai efisiensi dan produktifitas yang lebih tinggi serta perbaikan, penyempurnaan, dan peningkatan kualitas terus-menerus terhadap
produk dan pelayanan sebagai kunci menghadapi pesaing. Baik pengembangan produk, pengembangan pemasaran, serta pengembangan dalam kemampuan
mengatur keuangan perlu terus diupayakan Sembiring 2002.
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan