Definisi Operasional Sejarah Singkat PT Bank BRI

43

4.5. Definisi Operasional

1 Kredit lancar yaitu kredit yang tidak mengalami penundaanpenunggakan dalam pembayaran pokok pinjaman dan bunga dari waktu yang ditetapkan. 2 Kredit tidak lancar menunggak kredit yang mengalami penundaanpenunggakan dalam pembayaran pokok pinjaman dan bunga dari waktu yang ditetapkan selama satu minggu atau lebih. 3 Tingkat pendidikan yaitu tingkat pendidikan formal yang pernah dijalani oleh debitur, dihitung dalam satuan tahun tidak lulus SD = 0, lulus SD = 6, lulus SMP = 9, lulus SMA = 12, lulus D3 = 15, lulus S1 = 16, lulus S2 = 18. 4 Jenis kelamin yaitu jenis kelamin dari debitur penerima kredit sekaligus pengelola usaha 1=wanita dan 0=pria. 5 Jumlah tanggungan dalam keluarga yaitu banyaknya orang yang menjadi tanggungan debitur dalam keluarganya termasuk debitur sendiri dan dihitung dalam satuan orang. 6 Pinjaman dengan pihak lain yaitu mengenai apakah debitur memiliki atau sedang terlibat dalam pinjaman dengan pihak lain selain pihak BRI Unit Cimanggis 1=ada dan 0=tidak. 7 Pendapatanomzet usaha yaitu jumlah penerimaan kotor rata-rata per bulan dari hasil usaha debitur, dihitung dalam satuan juta rupiah. 8 Lama usaha yaitu lama usaha yang digeluti debitur, dihitung dalam satuan tahun. 9 Besarnya pinjaman yaitu jumlah pinjaman yang diterima oleh debitur melalui pinjaman Kredit Usaha Rakyat BRI Unit Cimanggis, dihitung dalam satuan juta rupiah. 10 Jangka waktu pengembalian yaitu lamanya masa pengembalian yang disepakati baik oleh pihak BRI Unit Cimanggis maupun oleh pihak debitur, dihitung dalam satuan bulan. V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Singkat PT Bank BRI

PT Bank BRI adalah salah satu bank komersial milik pemerintah. Bank ini pada awal mulanya didirikan oleh Raden Bei Aria Wiraatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 16 April 1895 dengan nama De Purwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofdeen yang pada kegiatannya menampung uang kas masjid untuk kemudian digunakan untuk pinjaman bagi masyarakat sekitarnya dengan angsuran yang ringan. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk mengalami beberapa kali perubahan nama yang erat kaitannya dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, berturut-turut berubah menjadi Hulp en Spaarbank der Inlandsche BestuursAmbtenaren, De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank Volksbank. Pada tahun 1912, nama tersebut kembali mengalami perubahan menjadi Centrale Kas Voor Het Volkscredietwezen, Algemene Volkscredietwezen, dan perubahan nama terakhir pada masa colonial Belanda terjadi pada tahun 1934 menjadi Algemene Volkcredietbank AVB. Pada masa kependudukan Jepang, nama tersebut kemudian diubah menjadi Syonim Ginko pada tahun 1942. Selanjutnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, secara resmi pengakuan Syonim Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia BRI terjadi pada tanggal 22 Februari 1946 melelui Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1946, Bank Rakyat Indonesia BRI menjadi bank pemerintah pertama dengan wilayah kerja seluruh Indonesia. Sebagian bank yang tumbuh dan berkembang dengan pesat, berdasarkan Surat Dewan Moneter No. SEKRBRI328 tanggal 25 September 1956 Bank Rakyat Indonesia BRI ditetapkan sebagai Bank Devisa, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih merata kepada para nasabah yang bergerak di bidang perdagangan luar negeri. Kemudian menjelang Orde Baru, Bank Rakyat Indonesia BRI dilebur ke dalam Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan tiga buah bank yaitu Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Tani dan Nelayan BTN, serta Nerderlandsche Handels Maatschappij NHM. Adanya perubahan struktur kelembagaan pada bank-bank milik pemerintah pada 45 tahun 1956, maka Bank Koperasi Tani dan Nelayan diinterasikan ke dalam Bank Indonesia BI Bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan BI-UKTN. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Presiden No. 17 tanggal 27 Juli 1965 dibentuk bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia BNI dan BI-UKTN dilebur ke dalamnya dengan nama BNI Unit II bidang rural.Berdasarkan UU No. 14 tahun 1967, tentang Pokok Perbankan, BNI Unit II bidang rural diubah kembali menjadi Bank Rakyat Indonesia. Berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang UU Perbankan dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 telah terjadi perubahan kepemilikan BRI, yang semula Bank Pemerintah diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero. Perubahan ini dimaksudkan agar BRI menjadi lebih profesional untuk mengantisipasi persaingan perbankan yang semakin ketat. Pada tanggal 10 Novenber 2003, BRI melakukan go public dan pemerintah melepas 30 persen kepemilikan sahamnya kepada publik sehingga dalam kepemilikannya BRI telah menjadi perusahaan public dan namanya ditambah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Harga saham BRI di pasar modal Indonesia sejak tercatat sampai dengan saat ini selalu menunjukkan peningkatan dan termasuk ke dalam kelompok saham blue chip yang tergabung dalam LQ45.

5.2. Visi, Misi, Tujuan BRI dan Sasaran Jangka Panjang