Karakteristik Personal Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit

VI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KELANCARAN PENGEMBALIAN KUR PADA BRI UNIT CIMANGGIS

6.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit

Karakteristik responden diidentifikasi berdasarkan karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kredit. Karakteristik personal terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dalam keluarga, serta ada tidaknya pinjaman pada pihak lain. Karakteristik usaha mencakup omzet usaha serta lama usaha. Sedangkan karakteristik kredit meliputi jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian pinjaman yang disepakati. Responden terdiri dari pria dan wanita dengan jumlah tanggungan antara tiga hingga sembilan orang, dan sebagian memiliki pinjaman pada pihak lain sementara sebagian lagi tidak. Karakteristik usaha, kisaran omzet respeonden antara Rp 1,5 juta hingga Rp 100 juta per bulan dengan lama usaha antara 1 tahun hingga 38 tahun. Sedangkan karakteristik kredit, nilai pinjaman debitur responden antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta dengan jangka waktu pelunasan 12 hingga 24 bulan Tabel5. Tabel 5. Statistika Deskriptif Responden Variabel Mean SE Mean St Dev Min Max Jenis Kelamin 0,369 0,060 0,486 0,000 1,000 Tingkat Pendidikan 8,862 0,332 2,674 6,000 15,000 Jumlah Tanggungan 4,738 0,188 1,513 3,000 9,000 Kredit Lain 0,385 0,061 0,490 0,000 1,000 Omzet Usaha 23,750 2,600 20,930 1,500 100,000 Lama Usaha 10,260 1,120 9,030 1,000 38,000 Jumlah Pinjaman 4,177 0,135 1,091 1,000 5,000 Jangka Waktu 16,892 0,572 4,610 12,000 24,000

6.1.1. Karakteristik Personal

Seluruh responden dari masing-masing kategori kelancaran pengembalian kredit diidentifikasi karakteristik personalnya berdasarkan variabel jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan adanya pinjaman dengan pihah lain. 58 1 Jenis Kelamin Perbedaan gender terkadang melatarbelakangi perilaku dan tindakan seseorang. Tidak jarang wanita lebih mengedepankan perasaan daripada pikiran dalam melakukan suatu tindakan, sedangkan pria sebaliknya. Kaitannya dengan pengembalian kredit KUR BRI Unit Cimanggis diduga bahwa perilaku pengembalian kredit ini lancar maupun menunggak berkaitan dengan perbedaan gender tersebut. Tabel 6. Sebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin responden secara keseluruhan didominasi oleh pria Tabel 6. Hal ini mencerminkan karakteristik debitur yang mampu mengembalikan kredit dengan baik dan menunggak tidak dapat dibedakan oleh jenis kelamin. 2 Tingkat Pendidikan Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin luas kemampuan dalam kemampuan mengaktualkan potensi dirinya, termasuk kemampuan dalam berbisnis atau pengelolaan usaha. Demikian pula kemampuan pengelolaan usaha para nasabah diduga dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Adapun kaitannya dengan pengembalian kredit ialah semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan semakin berdisiplin dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban membayar angsuran kredit. Selain itu semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuan dan wawasannya semakin bertambah sehingga akan mendukung kemampuan mengelola usaha dengan baik. Namun hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar responden tergolong berpendidikan rendah, yakni pendidikan setingkat SD. Begitu pula pada masing-masing kategori kelancaran pengembalian Tabel 7. Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Orang Orang Orang Pria 24 36,92 17 26,15 41 63,08 Wanita 16 24,62 8 12,31 24 36,92 Total 40 61,54 25 38,46 65 100,00 Lancar Menunggak Total Jenis Kelamin 59 Tabel 7. Sebaran Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan 3 Jumlah Tanggungan dalam Keluarga Jumlah anggota dalam keluarga yang harus ditanggung kebutuhan hidupnya oleh seorang kepala keluarga mempengaruhi besarnya pengeluaran dalam keluarga tersebut. Asumsinya, semakin banyak tanggungan dalam keluarga secara langsung akan membuat kebutuhan hidup keluarga tersebut semakin besar sehingga biaya yang harus dikeluarkan juga akan semakin besar. Semakin besar jumlah tanggungan dalam keluarga maka akan semakin besar pula proporsi dari pendapatan yang harus dibelanjakan. Hal tersebut diduga dapat mengurangi kemampuan seseorang dalam membayar angsuran kredit. Tabel 8. Sebaran Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan Sebagian besar jumlah tanggungan keluarga dari keseluruhan responden sebanyak empat orang Tabel 8. Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara debitur yang lancar dan menunggak, karena baik responden lancar maupun responden menunggak sebagian besar juga memiliki jumlah tanggungan dalam keluarga sebanyak empat. Hal ini mencerminkan karakteristik debitur yang mampu mengembalikan kredit dengan baik dan Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Orang Orang Orang SD 18 27,69 8 12,31 26 40,00 SLTP 8 12,31 9 13,85 17 26,15 SLTA 14 21,54 7 10,77 21 32,31 D III 0,00 1 1,54 1 1,54 Total 40 61,54 25 38,46 65 100,00 Pendidikan Lancar Menunggak Total Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Orang Orang Orang Orang 3 8 12,31 3 4,62 11 16,92 4 17 26,15 9 13,85 26 40,00 5 9 13,85 5 7,69 14 21,54 6 1 1,54 3 4,62 4 6,15 7 2 3,08 2 3,08 4 6,15 8 2 3,08 3 4,62 5 7,76 9 1 1,54 0,00 1 1,54 Total 40 61,54 25 38,46 65 100,00 Tanggungan Lancar Menunggak Total 60 menunggak tidak dapat dibedakan berdasarkan jumlah tanggungan dalam keluarga. 4 Pinjaman pada Pihak Lain Sejumlah tertentu pinjaman yang dilakukan responden pada pihak lain bersamaan dengan pinjaman Kredit Usaha Rakyat KUR yang mereka akses melalui BRI Unit Cimanggis diduga mengurangi kemampuan responden dalam melakukan pengembalian kepada BRI. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa semakin banyak pinjaman yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula kewajiban pembayaran angsuran dalam setiap bulannya. Kondisi meningkatnya beban pengeluaran yang harus ditanggung ini menyebabkan meningkatnya risiko ketidaklancaran dalam pembayaran angsuran kredit. Tabel 9. Sebaran Responden berdasarkan Pinjaman Lain Terlihat pada Tabel 9 bahwa sebagian besar responden yang terlibat peminjaman Kredit Usaha Rakyat KUR pada BRI Unit Cimanggis tidak sedang terlibat dalam pinjaman pada pihak lain. Namun ditemukan bahwa sebagian besar debitur dengan kategori pengembalian kredit menunggak sedang terlibat dalam pinjaman dengan pihak lain. Kenyataan ini sangat berbeda bila dibandingkam sebagian besar responden lancar yang tidak sedang dalam pinjaman dengan pihak lain. Kondisi ini mencerminkan perbedaan yang sangat berarti sehingga dapat disimpulkan bahwa antara responden yang lancar dan menunggak, dapat dibedakan berdasarkan status responden yang sedang dalam pinjaman lain atau tidak.

6.1.2. Karakteristik Usaha