Gambaran Umum Wortel TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Wortel

Tanaman wortel Daucus carota L. berasal dari daerah yang beriklim sedang subtropis. Tanaman ini ditemukan sekitar 6.500 tahun yang lalu, tumbuh secara liar di kawasan kepulauan Asia Tengah Punjab, Kasmir, Afganistan, Tajikistan, dan bagian barat Tiam San dan kawasan Timur Dekat Asia Kecil, Dataran Tinggi Turkmenistan, Transcaucasia, dan Iran. Dari kawasan Asia, mula- mula tanaman wortel dibudidayakan di sekitar Laut Tengah. Selanjutnya, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika, Amerika, dan akhirnya menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia yang beriklim panas tropis Cahyono, 2002. Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia amat cerah. Selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, pengurangan impor dan peningkatan ekspor Rukmana, 1995. Budidaya wortel di Indonesia pada mulanya hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, dimana propinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi wortel. Di Jawa Barat pada mulanya sentra produksi wortel hanya terkonsentrasi di daerah Lembang dan Cipanas. Wortel merupakan bahan pangan sayuran yang digemari, bergizi tinggi, harga murah dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Mengkonsumsi wortel sangat dianjurkan, terutama untuk menghadapi masalah kekurangan vitamin A. Selain sebagai sumber vitamin A serta nutrisi, wortel juga berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit dan memelihara kecantikan. Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi, dimana pada permulaan tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Keunggulan dari tanaman ini adalah dapat ditanam sepanjang tahun baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Yang perlu diperhatikan untuk suhu udara bagi wortel adalah, jika suhu udara terlalu tinggi panas seringkali menyebabkan umbi kecil- kecil abnormal dan berwarna pucat atau kusam dan apabila suhu udara terlalu rendah sangat dingin maka umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil. Keadaan tanah yang cocok untuk wortel adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik humus, tata udara dan tata airnya berjalan baik tidak menggenang. Umumnya jenis tanah yang baik adalah andosol yang terdapat di daerah dataran tinggi pegunungan. Wortel dapat tumbuh baik pada keasaman tanah pH antara 5,5 - 6,5 dan untuk hasil optimal diperlukan pH 6,0- 6,8. Di Indonesia wortel umumnya ditanam di dataran tinggi pada ketinggian 1000-2000 m dpl, tetapi dapat pula ditanam di dataran tinggi medium 500 m dpl, namun produksi dan kualitas kurang memuaskan. Usaha tani wortel secara intensif sistem agribisnis memberikan keuntungan yang memadai. Potensi daya hasil wortel varietas unggul dapat mencapai antara 20-25 ton per ha. Bila harga jual rata-rata Rp. 500 per kg, keuntungan bersih usaha tani wortel selama + 3 bulan dapat mencapai lebih dari Rp 5 juta per hektar. Bahkan akhir-akhir ini peluang pasar wortel makin luas dan beragam, selain dalam bentuk segar diantaranya adalah bentuk umbi segar, umbi beku segar dan umbi muda segar juga dapat dijual dalam bentuk olahan. Produk olahan tersebut diantaranya dodol, kerupuk, sirup, dan stick wortel.

2.2. Pengertian Industri