Kawasan Agropolitan Cianjur Desa Inti Pusat Pertumbuhan Kawasan Agropolitan Cianjur

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1. Kawasan Agropolitan Cianjur

Kawasan Agropolitan adalah kawasan agribisnis yang memiliki fasilitas perkotaan. Kawasan Agropolitan ini terdiri dari kota pertanian dan desa-desa sentra produksi pertanian yang ada di sekitarnya dengan batasan yang tidak ditentukan oleh batasan administrasi pemerintahan, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi yang ada. Kabupaten Cianjur merupakan daerah contoh pengembangan program agropolitan bagi daerah lain. Program agropolitan ini berjalan mulai tahun 2002 yang bertujuan untuk meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perencanaan dan peningkatan keterkaitan desa dan kota serta mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis berdasarkan pertimbangan utama fungsi wilayah perencanaan sebagai kawasan konversi tanah dan air.

5.2. Desa Inti Pusat Pertumbuhan Kawasan Agropolitan Cianjur

Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur menetapkan dua desa yang terbagi dalam dua kecamatan sebagai desa inti dari program agropolitan yaitu Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas dan Desa Sukatani Kecamatan Pacet. Kedua desa tersebut dipilih karena sesuai dengan persyaratan dikembangkannya suatu wilayah sebagai kawasan agropolitan dan termasuk ke dalam desa dengan tingkat produksi sayuran yang tinggi Master Plan Agropolitan Cianjur, 2003. Penetapan kedua desa tersebut sebagai daerah pengembangan kawasan agropolitan juga didasarkan pada beberapa kebijakan yaitu : 1. Keputusan Bupati Cianjur No. 521.3 Kep. 175-Pc2002, tentang Penentuan Desa Inti Pusat Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan, menetapkan Desa Sukatani dan Desa Sindangjaya sebagai desa inti pusat rintisan. 2. Surat Bupati Cianjur Nomor 9000313Bappeda perihal kesediaan menyediakan Cost Sharing Proyek P2SDPP dalam mendukung kegiatan pengembangan Kawasan Agropolitan di Desa Sukatani dan Desa Sindangjaya. 3. Keputusan Bupati Nomor 521.3Kep.148-Pe2002 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Kawsan Agropolitan. 4. Keputusan POKJA Program Pengembangan Agropolitan Nomor 800.052281Distan tentang Pembentukan Korlap dan Pemandu Program Pengembangan Kawsan Agropolitan POKJA Cianjur. Kawasan rintisan Agropolitan Cianjur terdiri dari dua desa yaitu desa Sukatani dan desa Sindangjaya. Kedua desa tersebut dipilih sebagai Daerah Inti Pusat Rintisan Agropolitan karena memiliki keunggulan di sektor pertanian khususnya hortikultura. Dengan luas lahan pertanian di Desa Sukatani dan Desa Sindangjaya masing-masing 3 Ha dan 321 Ha mampu menghasilkan 85 ton dan 4.815.000 ton pada tahun 2007. Komoditi utama yang dihasilkan di kedua desa adalah wortel. Menanam wortel sudah menjadi kebiasaan turun-temurun di kedua desa di kawsan agropolitan. Dalam setahun umumnya petani melakukan tiga kali penanaman, sehingga dalam setahun diasumsikan terdapat tiga kali musim tanam. Pola tanaman yang digunakan adalah tumpangsari atau multiple cropping artinya penanaman lebih dari satu jenis tanaman. Wortel sebagai tanaman utama digabungkan penanamannya dengan beberapa jenis tanaman, seperti bawang daun, lobak, caisin, pakchoi, horinso, dan tanaman sayuran lainnya. KWT Kartini sebagai kelompok tani yang melakukan pengolahan terhadap wortel, berada di wilayah desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas. Luas daerah Desa Sindangjaya adalah 512 ha. Batas wilayah sebelah utara desa Cimacan, sebelah selatan desa Sukatani, sebelah barat Kabupaten Sukabumi, dan sebelah timur desa Sindanglaya. Ketinggian tanah Desa Sindangjaya adalah 800 – 1.400 m dari muka laut. Banyak curah hujan 3.000 Mm dan suhu udara rata-rata 25 – 30 C. Topografi wilayah yaitu pegunungan dan berbukit-bukit. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 2 km, dari ibu kota propinsi kabupaten 18 km, dari ibukota propinsi 100 km. Sedangkan jarak dari ibukota negara 90 km. Jumlah penduduk desa Sindangjaya adalah 11.387 orang terdiri dari 5.922 orang laki-laki dan 5.465 orang perempuan. Jumlah kepala keluarga 2.702 KK, jumlah kepala keluarga petani 1.933 KK dan sisanya 769 KK non petani. Dengan demikian mata pencaharian yang mendominasi penduduk Desa Sindangjaya adalah sebagai petani. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis mata pencaharian Desa Sindangjaya Tahun 2007 Mata pencaharian Jumlah orang Karyawan 149 Wiraswata 1.297 Petani 1.943 Pertukangan 48 Buruh tani 598 Pensiunan 52 Sumber : Laporan Tahunan Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas Kondisi sumberdaya di kawasan agropolitan pada saat ini sangat potensial, karena didukung oleh keanekaragaman komoditas sayuran dataran tinggi yang bernilai komersial, sumberdaya manusia petani yang relatif dinamis dan terbuka dalam menerima teknologi, serta ditunjang oleh kedekatan geografis terhadap sentra-sentra pasar konsumen di kota-kota Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Dengan adanya dukungan sumberdaya yang potrensial tersebut akan membantu mendoong pengembangan agribisnis. Secara ekonomi produk-produk yang dihasilkan di kawasan rintisan agropolitan sebagian besar masih belum memberikan tambahan manfaat dari potensi pengembangan produk itu sendiri. Dengan kata lain belum banyak yang melakukan pengolahan terhadap komoditi yang dihasilkan untuk bisa memenuhi permintaan pasar. Kondisi ini tercermin dari belum adanya kelompok tani yang melakukan pengolahan selain KWT Kartini yang telah mencoba mengolah wortel.

5.3. Keadaan Umum KWT Kartini