3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Setelah mengidentifikasi berbagai potensi dari kegiatan pengolahan wortel yang telah dilakukan oleh KWT Kartini, maka ditemukan beberapa permasalahan yang
berhubungan dengan subsistem pengolahan wortel yaitu mengenai pemasaran produk. Subsistem pengolahan dalam suatu sistem agribisnis memiliki tujuan untuk menciptakan
bentuk yang lebih baik. Selain itu, kemudahan dalam konsumsi oleh konsumen, produk yang tahan lama, kemudahan distribusi dan pemasaran, pemeliharaan citarasa, dan
peningkatan pendapatan melalui nilai tambah juga merupakan tujuan dari pengolahan. Perusahaan melakukan serangkaian kegiatan seperti pengadaan bahan baku,
produksi atau pengolahan, dan pemasaran. Ketiga kegiatan ini saling berkaitan satu sama lain. Kegagalan dalam kegiatan awal, akan mengakibatkan kegagalan pada kegiatan
selanjutnya. Untuk itu dalam pelaksanaanya perlu direncanakan sebaik-baiknya. Dalam kegiatan pengolahan wortel menjadi berbagai produk olahannya yaitu
dodol, kerupuk, sirup, dan stick akan sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi lingkungan perusahaan. Analisis lingkungan mengidentifikasikan dua faktor, yaitu
internal dan eksternal. Identifikasi faktor internal dilakukan dengan analisis lingkungan internal sehingga didapat faktor-faktor sukses kritis internal yang kemudian dirangkum
ke dalam matriks IFE. Adapun identifikasi faktor eksternal dilakukan dengan analisis lingkungan eksternal sehingga didapat faktor-faktor sukses kritis eksternal yang
kemudian dirangkum dalam matriks EFE. Hasil penggabungan dari matriks IFE dan EFE ini adalah matriks IE yang akan menghasilkan beberapa alternatif strategi.
Faktor-faktor sukses kritis internal dan eksternal dicocokkan dalam matriks IE. Tujuan dari matriks ini adalah untuk memperoleh strategi yang lebih rinci dan terarah,
sehingga pada tahap ini diharapkan dapat ditentukan posisi perusahaan. Matriks IE dapat
dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak berbeda, yaitu tumbuh dan bina, pertahankan dan pelihara, panen atau divestasi. Selain itu, Matriks IE ini akan
membantu analisis menuju tahapan berikutnya, yaitu analisis SWOT. Melalui analisis ini, peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan akan dicocokkan satu dengan lainnya
sehingga akan didapatkan empat strategi, yaitu Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST, dan Strategi WT. Tahap akhir adalah tahap keputusan perumusan strategi dengan
menggunakan Matriks QSPM. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian
Merumuskan Strategi Pemasaran
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Eksternal
Matriks EFE
Matriks QSPM Alternatif Strategi Pemasaran
Prioritas Strategi Pemasaran Matriks IE dan
Matriks SWOT Potensi :
1. Tersedianya bahan baku utama 2. Tanggapan positif terhadap produk
3. Kualitas produk yang baik 4. Memberikan nilai tambah
5. Meningkatkan pendapatan
masyarakat Permasalahan :
1. Penjualan produk masih terbatas 2. Pasar belum menerima produk karena
belum menggunakan teknologi pengemasan
3. Kemungkinan muncul barang sisa karena produk merupakan barang
konsumsi yang tidak tahan lama KWT Kartini
Kawasan Agropolitan
Produk olahan wortel
Matriks IFE
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai analisis strategi pemasaran produk olahan wortel ini dilakukan pada Kelompok Wanita Tani KWT Kartini Desa Sindangjaya,
Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa KWT merupakan satu-satunya
kelompok tani wanita yang melakukan pengolahan wortel sebagai komoditi unggulan di daerah tersebut. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus
hingga November 2008.
4.2. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua kelompok yaitu data primer dan data skunder. Data primer terdiri dari dua sumber yaitu
internal KWT Kartini dan eksternal. Data primer tersebut mengenai profil Agropolitan, profil KWT Kartini, fasilitas dan peralatan, kegiatan produksi dan
operasi. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, wawancara langsung dan pengisian kuesioner Lampiran 2 yang diajukan kepada
responden. Responden yang terlibat dalam pengumpulan data untuk penentuan faktor-
faktor strategis internal dan eksternal dilakukan oleh 10 orang anggota KWT Kartini, satu orang PPL, dan dua orang petani wortel di kawasan Rintisan
Agropolitan sebagai pemasok bahan baku. Responden yang terlibat dalam proses penentuan dan pembobotan faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang