Warung Tenda Pecel Lele Tinjauan Penelitian Terdahulu

24 5. Tabung Gas Sebagai bahan bakar, gas adalah pilihan kebanyakan pedagang martabak. Gas tidak menyebabkan bau asap, tidak menimbulkan bau minyak tanah seperti minyak tanah. Gas juga tidak menyebabkan abu seperti tungku arang. Untuk memastikan keamanannya, regulator harus terpasang dengan benar pada tabung gas dan tabung gas dijauhkan atau diberi jarak aman dari kompor panggang. Pedagang martabak kaki lima adalah orang yang melakukan usaha martabak yang berada di pinggir jalan dengan menggunakan gerobak. Mereka berjualan dari sore hari hingga malam hari. Kebanyakan orang menyebutnya pedagang kaki lima Hardian, 2011.

2.6 Warung Tenda Pecel Lele

Pecel lele merupakan produk olahan perikanan berupa ikan lele yang digoreng dan disajikan bersama nasi, sambal dan lalapan. Warung tenda merupakan salah satu usaha perdagangan di bidang makanan dengan menggunakan tenda yang terdapat di sepanjang jalan dan lokasi. Warung tenda memiliki ciri khas tertentu seperti menu yang unik tradisional, suasana santai, harga yang lebih murah, tempat strategis, pelayanan yang lebih cepat dan penjualannya dilakukan pada malam hari. Ciri khas tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang berasal dari berbagai golongan. Warung tenda menurut Astuti 2002 merupakan salah satu wirausaha bidang pangan yang dikelola untuk mencari terobosan baru yang menjadi trend atau suatu mode. Warung-warung tersebut biasanya menyajikan menu pecel lele, pecel ayam, bebek 25 goreng, burung dara goreng, soto, tahu dan tempe, makanan laut Seafood, masakan khas Cina, Jepang, dan sebagainya. Warung tenda menggunakan atap terpal yang terbuat dari plastik anti bocor sehingga bila saat hujan turun tidak membasahi konsumen. Setiap sisi warung tenda tertutup oleh kain spanduk yang salah satu sisinya bertuliskan dan bergambar produk yang dihidangkan di warung tenda tersebut yaitu pada bagian yang terlihat dari sisi jalan Idris, 2004. Warung tenda pecel lele membuka usaha menjelang sore hingga malam hari. Persiapan dimulai dengan mendirikan tenda yang dilakukan secara bersama- sama oleh para pekerja. Lokasi yang banyak digunakan sebagai tempat beroperasinya warung tenda adalah sebuah pelataran di depan perumahan atau perkantoran. Peralatan untuk mendirikan tenda biasanya dibawa dari rumah menggunakan gerobak atau ada yang menitipkannya di dekat lokasi Anggraini, 2006.

2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini antara lain penelitian Nurlianti 2002, Kakisina 2003, Anggraini 2006, Yugustya 2006, Fauzan 2007, Novita 2008, Maulidyawati 2011, Hardian 2011, dan Bhakti 2011. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Matriks Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Tujuan Metode Hasil 1. 1. Nama : Lia Nurlianti 2002 2. Judul : Analisis Permintaan Telur Ayam Ras oleh Pedagang Martabak Telur di Kota Bogor. 1. Menganalisis permintaan telur ayam ras oleh pedagang martabak telur di Kota Bogor. 2. Menganalisis faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras oleh pedagang martabak telur di Kota Bogor. 3. Mengukur pendapatan pedagang martabak telur di Kota Bogor. 4. Menganalisis respon permintaan telur ayam ras terhadap harga dan pendapatan. 1. Penentuan sampel dengan metode pengambilan contoh kelompok bertingkat atau bertahap. 2. Analisis data dengan analisis deskriptif,analisis pendapatan, analisis respon elastisitas, dan analisis regresi linear berganda 1. Rataan permintaan telur ayam ras oleh pedagang martabak telur kios adalah 160 kgbln dan 75.11kg.bln oleh pedagang martabak telur gerobak. 2. Berdasarkan uji-t, variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras adalah volume usaha unit B dan volume unit usaha D = 0.01,dummy lokasi = 0.05, harga minyak goreng = 0.1. 3. Pendapatan bersih pedagang martabak telur kios adalah Rp 4 959 056bulan dan pedagang martabak telur gerobak adalah sebesar Rp 1 134 291.12bulan. 4. Elastisitas permintaan telur ayam ras oleh pedagang martabak telur bersifat inelastis 0.166. 2 1. Nama : Yonanthan Kakisina 2003 2. Judul : Analisis Permintaan Minyak Tanah Sektor Rumah Tangga di Kota Salatiga 1. Menganalisis permintaan minyak tanah di Kota Salatiga. 2. Membuat model permintaan minyak tanah sektor rumah tangga di Kota Salatiga 1. Analisis regresi linear berganda 1. Harga minyak tanah dan harga kayu bakar berpengaruh negatif terhadap jumlah minyak tanah yang diminta sektor rumah tangga di Kota Salatiga. 2. Pendapatan dan harga LPG berpengaruh positif terhadap permintaan minyak tanah sektor rumah tangga di Kota Salatiga 3. 1. Nama : Dian Anggraini 2006 2. Judul : Analisis Pendapatan dan Strategi Pemasaran Usaha Warung Tenda Pecel Lele di Sepanjang Jalan Pajajaran Bogor 1. Mengidentifikasi profil dan karakteristik pedagang warung tenda pecel lele. 2. Menganalisis pendapatan usaha warung tenda pecel lele. 3. Memformulasi strategi pemasaran yang dapat 1. Pengambilan sampel dengan nonprobability sampling dengan metode judgment sampling. 2. Tabulasi deskriptif, 1. Usaha warung tenda pecellele menguntungkan dimana nilai RC lebbih dari satu. 2. Strategi yang sesuai adalah hold and maintain, strategi yang dapat diterapkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. 26 diterapkan pada usaha warung tenda pecel lele. analisis penerimaan, abalisis SWOT 4. 1. Nama : Rona Yugustya 2006 2. Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Listrik pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT di Indonesia. 1. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan listrik industri TPT di Indonesia. 2. Mengkaji hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan permintaan listrik pada industri TPT. Analisis regresi linear berganda 1. Permintaan produk berpengaruh positif terhadap permintaan listrik di industri TPT. 2. Harga solar dan krisis ekonomi berpengaruh negatif terhadap permintaan listrik industri TPT. 3. Harga listrik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan listrik industri TPT. 5 1. Nama : Yuniko Fauzan 2007 2. Judul : Faktor-faktor yang MempengaruhiPermintaan Liquid Petroleum Gas di Indonesia Periode 1980-2003 1. Menganalisis pengaruh harga LPG terhadap permintaan LPG di Indonesia. 2. Menganalisis pengaruh perubahan harga barang substitusi LPG minyak tanah dan tarif listrik, pengaruh perubahan pendapatan per kapita dan dampak krisis ekonomi terhadap permintaan LPG di Indonesia. 1. Analisis kuantitatif dengan menggunakan model ekonometrika. 2. Harga LPG berpengaruh negatif, signifikan. 3. Harga minyak tanah berpengaruh positif, signifikan. 4. Pendapatan per kapita berpengaruh positif,signifikan. 5. Dummy krisis ekonomi berpengaruh signifikan. 6. Tarif dasar listrik berpengaruh positif namun tidak signifikan 6. 1. Nama : Sri Diah Novita 2008 2. Judul : Analisis Sosial Ekonomi Usaha Warung Tenda Pecel Lele di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. 1. Mengetahui profil pedagang, konsumen, dan usaha warung tenda pecel lele. 2. Menganalisis pendapatan usaha warung tenda. 3. Menganalisis permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pecel lele. 4. Mengetahui elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan. 1. Analisis deskriptif, analisis pendapatan, analisis rasio penerimaandan biaya, analisis regresi 1. Profil pedagang warung tenda pecel lele sebagian besar adalah laki-laki. 2. Permintaan pecel lele berkisar antara 1 246-2 520 porsi per bulan. 3. Pendapatan bersih pedagang warung tenda pecel lele rata-rata Rp 18 169 300 per bulan, RC 1.55. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pecel lele pada warung tenda adalah harga pecel lele, harga pecel ayam, pendapatan disposible, umur, dan dummy lokasi. 27 7. 1. Nama : Sari Maulidyawati 2011 2. Judul : Dampak Konversi Minyak Tanah ke LPG terhadap Struktur Subsidi APBN dan Efisien Usaha Mikro di Kota Bogor Periode 2005-2010 1. Mendeskripsikan kondisi penggunaan minyak tanah dan LPG di Indonesia 2005-2010. 2. Dampak program konversi minyak tanah ke LPG terhadap usaha mikro. 1. Metode deskriptif 2. Penggunaan minyak tanah dan LPG mengalami perubahan setelah adanya program konversi minyak tanah menjadi LPG 3. Adanya program konversi minyak tanah ke LPG berdampak pada efisiensi usaha mikro. 8. 1. Nama : Widodo Hardian 2011 2. Judul : Analisis Karakteristik dan Perilaku Wirausaha Pedagang Martabak Manis Kaki Lima di Kota Bogor 1. Mendeskripsikan karakteristik individu dan usaha pedagang martabak manis kaki lima di Kota Bogor. 2. Menganalisis perilaku wirausaha pedagang martabak manis kaki lima di Kota Bogor. 3. Menganalisis hubungan antara karakteristik pedagang martabak manis dengan perilaku wirausaha pedagang martabak manis. 1. Analisis statistika deskriptif, analisis korelasi. 2. Sebagian besar pedagang martabak manis kaki lima berumur di bawah 33 tahun,berasal dari Jawa Barat, lulusan SMP, jumlah tanggungan 1-3 orang. 3. Sebagian besar usaha adalah milik sendiri,pengalaman berdagang 1-157 bulan, penerimaan usaha Rp 1 833 000. 4. Unsur-unsur perilaku usaha yang dominan terhadap perilaku wirausaha pedagang adalah pengetahuan dan sikap wirausaha pedagang martabak manis. 5. Karakteristik pedagang yang mempengaruhi perilaku wirausaha pedagang martabak manisadalah jumlah tanggungan keluarga dan lama berdagang. 9. 1. Nama : Diana Bhakti 2011 2. Judul : Permintaan Energi Rumah Tangga di Pulau Jawa 1. Menganalisis perilaku rumah tangga di Pulau Jawa dalam mengkonsumsi energi. 2. Mendapatkan parameter permintaan energi seperti elastisitas harga, elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang komoditi-komoditi energi. 1. Analisis deskriptif, analisis ekonometrika dengan menggunakan model LA-AIDS. 2. Harga komoditi dan pendapatan pengeluaran mempengaruhi secara signifikan proporsi pengeluaran setiap kelompok komoditi. 3. Komoditi energi selain listrik bersifat elastis, sehingga peningkatan harga komoditi energi akan cukup efektif untuk menurunkan tingkat konsumsi energi. 28 29 Tabel 10 menunjukkan bahwa Nurlianti 2002 melakukan penelitian tentang Analisis Permintaan Telur Ayam Ras oleh Pedagang Martabak Telur di Kota Bogor. Penelitian dilakukan di enam kecamatan di Kota Bogor dan jenis pedagang martabak telur dibagi menjadi dua jenis yaitu pedagang kios dan pedagang gerobak. Kakisina 2003 melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan minyak tanah sektor rumah tangga di Kota Salatiga. Penelitian oleh Kakisina 2003 ini menggunakan data primer dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda ordinary least square OLS. Penelitian Anggraini 2006 tentang analisis pendapatan dan strategi pemasaran usaha warung tenda pecel lele di sepanjang Jalan Pajajaran Bogor, menggunakan metode analisis tabulasi dan deskriptif, analisis biaya, analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya, serta analisis SWOT. Yugustya 2006 meneliti tentang analisis faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan listrik pada industri tekstil dan produk tekstil TPT di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu time series dari tahun 1982-2004 yang hanya mencakup dua golongan sektor yaitu industri tekstil dan industri pakaian jadi. Fauzan 2007 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan liquid petroleum gas di Indonesia periode 1980-2003 dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral. Penelitian yang dilakukan oleh Diah 2008 tentang analisis sosial ekonomi usaha warung tenda pecel lele di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan bertujuan untuk mengetahui profil pedagang, konsumen, dan usaha warung tenda, menganalisis permintaan dan faktor-faktor yang 30 mempengaruhi permintaan pecel lele, serta mengetahui elastisitas harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan. Maulidyawati 2011 meneliti tentang dampak konversi minyak tanah ke LPG terhadap struktur subsidi APBN dan efisiensi usaha mikro di Kota Bogor periode 2005-2010. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner kepada usaha mikro dengan metode purposive sampling. Penelitian Hardian 2011 bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik individu dan usaha pedagang martabak manis kaki lima di Kota Bogor, menganalisis perilaku wirausaha pedagang martabak manis kaki lima di Kota Bogor, dan menganalisis hubungan antara karakteristik pedagang martabak manis dengan perilaku usaha pedagang martabak manis kaki lima di Kota Bogor. Responden penelitiannya berjumlah 106 orang dengan metode sensus. Bhakti 2011 melakukan penelitian tentang permintaan energi rumah tangga di Pulau Jawa. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis ekonometrika dengan menggunakan model LA-AIDS Linear approximation – Almost Ideal Demand System. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah dalam hal spesifikasi komoditas, sumber data, jenis data yang digunakan, lokasi penelitian dan metode pengolahan data. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nurlianti 2002 adalah dalam hal komoditi. Pada penelitian Nurlianti komoditi yang digunakan adalah telur ayam ras oleh pedagang martabak telur. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kakisina, Yugustya, dan Bhakti adalah dalam hal komoditi yang dikaji, lokasi penelitian, dan cakupan penelitian. Pada penelitian Kakisina yang dikaji adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 31 permintaan minyak tanah sektor rumah tangga di Kota Salatiga, penelitian Yugustya mengkaji analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan listrik pada industri tekstil dan produk tekstil TPT di Indonesia, dan penelitian Bhakti mengkaji tentang permintaan energi rumah tangga di Pulau Jawa sedangkan penelitian ini mengkaji tentang permintaan LPG oleh pedagang makanan di Kota Bogor. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Fauzan 2007 adalah dalam hal jenis data yang digunakan dan cakupan penelitian. Fauzan menggunakan data sekunder time series periode tahun 1980-2003, sedangkan penelitian ini menggunakan data cross section. Tujuan penggunaan data primer pada penelitian ini adalah lebih kepada menjelaskan permintaan LPG oleh pedagang martabak kaki lima dan pecel lele. Objek penelitian Anggraini 2006 dan Diah 2008 adalah pedagang warung tenda pecel lele. Maulidyawati 2011 meneliti pedagang mikro di Kota Bogor dan Hardian 2011 menjadikan pedagang martabak manis kaki lima sebagai objek penelitiannya, sedangkan objek penelitian pada penelitian ini adalah pedagang martabak kaki lima dan pedagang warung tenda pecel lele. Anggraini 2006 mengkaji tentang pendapatan dan strategi pemasaran usaha, Diah 2008 mengkaji tentang sosial ekonomi warung tenda pecel lele, 2011 mengkaji tentang efisiensi usaha mikro, dan Hardian 2011 mengkaji tentang karakteristik dan perilaku wirausaha pedagang martabak kaki lima di Kota Bogor, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang permintaan LPG pedagang makanan dalam hal ini pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele. III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis