mengenai waktu penyelesaian produk dan bahwa produk akan diterima pada waktu yang telah disepakati pada saat pemesanan, 5 memperoleh informasi
mengenai harga pesanan yang sesuai dengan kualitas produk yang mereka inginkan, 6 memiliki akses informasi dan komunikasi ke perusahaan untuk
merevisi pesanan dengan mudah, 7 memperoleh kemudahan apabila ingin melakukan pengulangan pesanan repeat order, dan 8 mendapatkan informasi
produk dan melakukan proses pemesanan tanpa harus datang dan berhadapan langsung dengan produsen kapan saja mereka inginkan.
Sementara itu pihak perusahaan sebagai pihak kedua yang berkepentingan dengan model sistem pemesanan ini memiliki kebutuhan sebagai berikut : 1
memiliki kemampuan untuk menginformasikan secara akurat apa yang menjadi kebutuhan konsumen, yaitu kemampuan untuk meproduksi pesanan sesuai desain,
bentuk dan jumlah yang diinginkan konsumen, 2 mampu menginformasikan waktu penyelesaian pesanan dalam waktu singkat dengan lebih akurat, 3 bisa
memberikan penawaran harga yang akurat kepada konsumen dan mengurangi kemungkinan kerugian di pihak perusahaan, 4 model mampu menterjemahkan
desain yang diinginkan pelanggan menjadi kebutuhan bahan baku dan proses produksi dengan cepat sehingga dapat mempersingkat waktu penyelesaian
pesanan, 5 memiliki fleksibilitas apabila ingin merubah spesifikasi produk, merevisi rencana produksi dan penawaran harga tanpa harus mencetak katalog
atau brosur baru, dan 6 keputusan mengenai pesanan dengan cepat dapat diterima dan ditindak lanjut oleh semua bagian dalam perusahaan tanpa perlu harus
berkomunikasi langsung.
4.3 Formulasi Masalah
Dalam memproses pesanan yang masuk seringkali terdapat situasi dan kondisi yang membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak
perusahaan. Beberapa di antara keputusan yang perlu diambil antara lain : 1 bagaimana dengan cepat dapat memutuskan desain produk yang dapat
memuaskan keinginan konsumen, 2 bagaimana menentukan waktu penyelesaian pesanan, apakah jumlah yang dipesan bisa diproduksi, dan 3 berapa harga yang
sesuai untuk pesanan konsumen. Jawaban atau keputusan yang tidak tepat untuk
kondisi-kondisi di atas dapat menyebabkan permasalahan di kemudian hari seperti desain produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pelanggan,
waktu pemenuhan pesanan yang terlambat, jumlah pesanan yang dikirimkan tidak sesuai, komplain terhadap kualitas produk, dan lebih jauh konsumen beralih
kepada perusahaan lain. Dalam situasi persaingan industri yang ketat, semua permasalahan di atas harus diselesaikan dengan cepat dan tepat agar tidak terjadi
komplain dan kekecewaan dari konsumen yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Pada sebagian besar industri kemasan karton, seringkali yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan-permasalahan di atas adalah : 1 tidak adanya
komunikasi atau pertukaran informasi yang terintegrasi antar bagian dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan pesanan, 2 tahapan proses
penerimaan pesanan dan perencanaan produksi yang kompleks sehingga sulit untuk melakukan rencana produksi serta estimasi harga yang akurat, dan 3
ketiadaan sistem yang mampu untuk merespon perubahan-perubahan yang berkaitan dengan data dan permintaan pelanggan dengan cepat.
4.3 Identifikasi dan Dekomposisi Sistem
Berdasarkan kondisi situasional industri kemasan karton, hasil identifikasi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sistem penerimaan pesanan
dan formulasi masalah, maka dilakukan identifikasi dan dekomposisi sistem. Identifikasi dan dekomposisi sistem dibuat dengan menggunakan diagram fungsi
yang menggambarkan fungsi-fungsi yang terlibat dalam proses penerimaan pesanan pada suatu perusahaan kemasan karton Gambar 14.
Diagram Fungsi Function Block DiagramFBD merupakan salah satu alat untuk mendekomposisi sistem pada pendekatan
Object-Oriented Manufacturing Systems Analysis and Definitions
HOOMA Wu, 1992. Pada Gambar 13 dapat dilihat fungsi-fungsi yang merupakan bagian dari sistem
penerimaan pesanan, yaitu : 1 fungsi desain produk dan identifikasi kebutuhan bahan baku, 2 fungsi evaluasi pesanan yang terdiri dari sub fungsi evaluasi
kemampuan produksi dan subfungsi penentuan waktu penyelesaian pesanan, dan 3 fungsi kalkulasi biaya dan harga pesanan.
Customer
Desain produk dan identifikasi
kebutuhan bahan baku
Evaluasi pesanan
Kalkulasi biaya harga
pesanan Pemesanan
produk Penawaran
informasi produk
Sistem Penerimaan
Pesanan
Evaluasi Kemampuan
Produksi Penentuan Waktu
Penyelesaian Pesanan
Industri kemasan karton
Gambar 14 Diagram fungsi sistem penerimaan pesanan pada perusahaan kemasan karton.
Lebih jauh dilakukan identifikasi sistem dengan menggunakan diagram keterkaitan antar subsistem Subsystem Relationship DiagramSRD. Diagram
keterkaitan antar subsistem pada Gambar 15 memperlihatkan secara lebih jelas bagaimana aliran data dan informasi di seluruh sistem dan bagaimana keterkaitan
sistem ini dengan beberapa bagian yang ada pada perusahaan.
Proses Penentuan desain dan
kebutuhan bahan baku utama
Spesifikasi produk Data pemesan
Waktu penyelesaian
pesanan
Evaluasi Kemampuan Proses Produksi
Desain struktur
grafis Jenis
ukuran sheet
Jumlah sheet
Penentuan waktu penyelesaian pesanan
Kalkulasi harga pesanan
Status pesanan
Waktu proses
Mesin urutan
proses Mesin
terpilih keputusan
subkontrak Waktu
penyelesaian pesanan
Jam kerja di tiap proses
Customer
Biaya dan harga pesanan
Sistem Penunjang Keputusan Proses
Penerimaan Pesanan
Waktu penyelesaian pesanan
Status penerimaan atau penolakan
pesanan Desain produk,
Kode produk, Kode pesanan
Desain produk
Status penerimaan
penolakan pesanan
Waktu penyelesaian
pesanan Harga
pesanan
Bagian Desain Produk
Bagian Produksi
Bagian Keuangan
Jenis Spesifikasi
mesin Kecepatan
mesin
Biaya- biaya
Standar produk dan bahan baku
Gambar 15 Diagram keterkaitan antar subsistem pada sistem penerimaan pesanan industri kemasan karton.
5 PERANCANGAN MODEL
5.1 Perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan
Berdasarkan kajian situasional, formulasi permasalahan dan identifikasi sistem, dilakukan perancangan Model proses penerimaan pesanan yang terdiri dari
tiga model utama, yaitu : Desain dan Perhitungan Sheet, Evaluasi Pesanan dan Kalkulasi Harga Gambar 16. Model Desain dan Perhitungan Sheet terdiri dari
sub model penentuan bentuk desain dan kode kemasan, sub model perhitungan ukuran kemasan dan penentuan jenis sheet, serta sub model perhitungan
kebutuhan jumlah sheet.
Penentuan bentuk desain struktur, kode
produk dan kode pesanan
Perhitungan ukuran kemasan dan
penentuan jenis sheet persamaan matematik
Perhitungan kebutuhan sheet
persamaan matematik
Evaluasi Kelayakan jumlah pesanan dan
kemampuan proses produksi expert
system Perhitungan waktu
proses di setiap mesin yang tersedia eligible
Kalkulasi waktu penyelesaian pesanan
job scheduling with Genetics Algorithm
Perhitungan biaya Teknik Activity
Based Costing
Penentuan harga pesanan
Keputusan penerimaan penolakan pesanan
Keputusan penerimaan penolakan pesanan
MODEL DESAIN DAN PERHITUNGAN SHEET
MODEL EVALUASI PESANAN
MODEL KALKULASI HARGA
Desain Produk Kode Produk
Kebutuhan sheet
Proses produksi Waktu penyelesaian
pesanan Penawaran
harga pesanan Input :
Data Pesanan
Gambar 16 Model Proses Penerimaan Pesanan. Model Evaluasi Pesanan mencakup evaluasi kelayakan jumlah pesanan
dan kemampuan proses produksi, perhitungan waktu proses pada mesin yang tersedia eligible, dan kalkulasi waktu penyelesaian pesanan. Jika pesanan
dinyatakan layak dan diterima, maka tahap selanjutnya adalah Model Kalkulasi Harga. Pada model ini terdapat submodel perhitungan biaya produksi dan
penentuan harga pesanan. Jika pelanggan setuju dengan harga tersebut, maka