Sistem Perhitungan Biaya dan Harga Pesanan

Mulai Analisa Kebutuhan Formulasi permasalahan dan identifikasi sistem pada industri kemasan karton Penetapan ruang lingkup model dan batasan penelitian Model Desain dan Perhitungan Sheet Model Evaluasi Pesanan Model Kalkulasi Harga Verifikasi model Rancangan Implementasi model Selesai Rancang Bangun Model Proses Penerimaan Pesanan Survey lapang Studi Pustaka Validasi Model Wawancara pakar Gambar 11 Tahapan penelitian. Analisa kebutuhan dilakukan dengan cara survey lapang dan mewawancara para pakar yang terkait dengan bidang kemasan karton. Dari analisa kebutuhan diketahui keinginan-keinginan dan kebutuhan dari pihak yang terkait, dalam hal ini pihak perusahaan kemasan karton dan pihak konsumen. Selanjutnya dilakukan formulasi permasalahan dan identifikasi sistem yang akan diselesaikan oleh model yang dirancang. Hasil identifikasi sistem akan menjelaskan apa yang menjadi masukan input dan keluaran output dari model. Mengingat luasnya cakupan industri kemasan karton, maka penelitian ini dibatasi untuk industri kemasan karton yang memproduksi kotak karton lipat folding carton dan kotak karton gelombang corrugated box. Model dirancang untuk perusahaan yang melakukan tahap produksi pembuatan karton gelombang corrugating dan konversi karton menjadi kemasan corvertion. Proses konversi dibatasi untuk industri yang berproduksi dengan cara terputus-putus sheet-fed dan bukan secara berurutan dan kontinyu inline.

3.2.2 Rancang Bangun Model

Model dirancang berdasarkan hasil analisis kebutuhan sistem, aktivitas pemesanan pada sistem nyata di industri kemasan karton dan kajian literatur mengenai issue-issue penting pada industri yang berbasiskan MTO. Menurut Bowersox et al. 2002 performansi proses distribusi produk antara lain ditentukan oleh aktivitas-aktivitas : penerimaan pesanan, pemrosesan pesanan, dan seleksi pesanan. Stevenson et al.2005 mengemukakan beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan untuk keberhasilan proses perencanaan dan pengendalian produksi pada perusahaan berbasis MTO, antara lain kemampuan perusahaan untuk menangani variasi produk yang banyak dengan cepat dan tepat, serta adanya aspek pemeriksaanevaluasi pesanan yang berkaitan dengan kapasitas dan tanggal pengiriman. Selanjutnya Soman et al 2004 juga menyatakan bahwa issue utama dalam industri berbasis MTO adalah bagaimana memutuskan menerima atau menolak suatu pesanan dan memenuhi batas waktu penyelesaian due date pesanan. Berdasarkan kajian di atas, maka model yang dibangun memiliki tiga fungsi atau tujuan utama, yaitu meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menerima dan memproses berbagai variasi pesanan, menyaring pesanan yang mampu dikerjakan oleh perusahaan dan memberikan informasi yang akurat kepada konsumen mengenai status pesanan. Fungsi pertama direalisasikan pada model Desain dan Perhitungan Sheet, fungsi kedua diwujudkan pada Model Evaluasi Pesanan dan fungsi ketiga tergambarkan pada model Evaluasi Pesanan dan Kalkulasi Harga Pesanan. Status pesanan merupakan keputusan mengenai diterima atau tidaknya suatu pesanan dan penawaran harga dari perusahaan kepada konsumen. Proses penerimaan pesanan dimulai dari input data pesanan oleh konsumen. Model Desain dan Perhitungan Sheet terdiri dari Sub model Penentuan Desain struktur dan Kode kemasan, Sub Model Perhitungan Ukuran Kemasan dan Penentuan Jenis Sheet, serta Sub Model Perhitungan Kebutuhan lembaran karton sheet yang dibutuhkan untuk menghasilkan pesanan. Output dari model ini berupa desain produk, kode produk dan kebutuhan bahan baku utama yaitu karton. Model ini bertujuan untuk mempermudah proses penentuan atau pemilihan desain pesanan oleh pelanggan, membantu pengaturan pola kemasan pada bahan baku karton layout dan mempercepat proses identifikasi kebutuhan bahan baku utama. Dengan adanya model ini diharapkan waktu persiapan bahan baku sebelum diproses dapat menjadi lebih singkat. Model evaluasi pesanan bertujuan untuk menyaring dan mengevaluasi pesanan berdasarkan tiga kriteria, yaitu : kemampuan proses produksi, kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan memenuhi batas waktu penyerahan pesanan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, perusahaan bisa memberikan keputusan mengenai status produksi suatu pesanan. Model ketiga bertujuan untuk menghasilkan kalkulasi harga pesanan berdasarkan data-data yang diperoleh dari dua model sebelumnya. Berdasarkan harga yang ditawarkan ini kemudian konsumen dan produsen bisa membuat kesepakatan mengenai pesanan. Output dari Model Penerimaan ini adalah desain dan spesifikasi pesanan, kebutuhan sheet, proses produksi, waktu penyelesaian pesanan dan harga pesanan. Berdasarkan output tersebut dapat diberikan keputusan atau informasi kepada konsumen mengenai status penerimaan pesanan mereka.

3.2.3 Pengumpulan Data, Informasi dan Pengetahuan

Data, informasi dan pengetahuan yang diperlukan pada penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi pustaka. Wawancara dilakukan terhadap para pakar dan praktisi pada industri kemasan karton dan industri printing untuk mendapatkan data, informasi dan pengetahuan mengenai proses pemesanan kemasan karton, proses produksi kemasan karton beserta kendala dan keterbatasannya, fasilitas dan mesin-mesin yang diperlukan, bahan baku, waktu produksi serta biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi kemasan. Observasi dilakukan pada salah satu perusahaan kemasan karton di daerah Cimanggis, Depok untuk mendapatkan kerangka pemikiran yang utuh mengenai industri kemasan karton. Observasi juga dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk kemasan karton yang terdapat saat ini di pasaran dan lingkungan sekitar kita. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data sekunder mengenai desain dan bentuk-bentuk kemasan karton yang sudah distandarisasi oleh FEFCO The European Federation of Corrugated Board Manufacturers dan ESBO The European Solid Board Organization . Disamping itu juga untuk memperoleh data sekunder mengenai spesifikasi dan kemampuan mesin-mesin pengolahan kemasan dan harga-harga bahan baku kemasan.

3.2.4 Pengolahan Data

Data yang sudah berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dengan metode sebagai berikut : 1. Pengolahan data Model Desain dan Perhitungan Sheet dilakukan dengan menggunakan persamaan matematik. 2. Sub Model Evaluasi Kelayakan Jumlah Pesanan dan Kemampuan Proses serta Penentuan Jenis Mesin dan Urutan Proses dibangun dengan menggunakan pendekatan Sistem Pakar Expert System dengan menggunakan Pohon Keputusan Decision Tree sebagai alat formalisasi pengetahuan knowledge formalization dan if then rules untuk merepresentasikan pengetahuan knowledge representation. 3. Pengolahan data Sub model Kalkulasi Penyelesaian Waktu Pesanan dilakukan dengan mengembangkan suatu algoritma perhitungan makespan pada lantai produksi yang bersifat hybrid dan flexible flowshop. Pengurutan penjadwalan pesanan kemudian dapat dilakukan dengan bantuan algoritma genetika untuk penjadwalan pesanan job yang banyak, ataupun tanpa