Rancangan Implementasi Model Tahapan Penelitian .1 Analisa Kebutuhan, Formulasi Permasalahan dan Identifikasi Sistem
desain dan spesifikasi produk. Setelah desain disepakati, pesanan dikirimkan ke bagian produksi.
Bagian produksi kemudian menghitung serta merencanakan kebutuhan bahan baku, merencanakan jadwal produksi, mempersiapkan mesin-mesin serta
peralatan yang akan digunakan dan melaksanakan proses produksi. Sementara itu bagian keuanganadministrasi berfungsi untuk menghitung seluruh kebutuhan
sumberdaya bahan baku, tenaga kerja, peralatan, tools, menghitung biaya produksi dan harga pesanan, serta menentukanmenyetujui cara pembayaran
pesanan. Industri kemasan karton merupakan industri yang memiliki tingkat
persaingan yang tinggi dan daya tawar konsumen yang tinggi terhadap perusahaan. Kondisi ini mau tidak mau mendorong perusahaan untuk lebih
berorientasi kepada pelanggan dalam memasarkan dan memproduksi produknya. Olvera 2009 menyatakan bahwa pada industri yang berorientasifokus terhadap
pelanggan customer-driven market dan berproduksi berdasarkan pesanan, sangat diperlukan kemampuan perusahaan menterjemahkan pesanan menjadi rencana
produksi, dan rencana produksi menjadi produk jadi secara efisien dan cepat. Kondisi ini memerlukan aliran informasi yang tanpa hambatan, tepat sasaran
berarti dan mempunyai kualitas tinggi. Industri kemasan karton memiliki kedua ciri di atas, sehingga industri ini sangat memerlukan sistem informasi dan sistem
pengambilan keputusan yang dapat menjadi solusi bagi masalah-masalah di atas. Di samping itu, perusahaan dengan sistem pemasaran berorientasi
pelanggan customer-focused marketing harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan pelanggan
tersebut Bowersox et al, 2002. Beberapa hal yang menjadi kebutuhan konsumen sehubungan dengan proses
pemesanan pada industri kemasan karton ini adalah : 1 mendapatkan kemudahan untuk mengakses informasi mengenai variasi desain dan bentuk produk yang
pernah diproduksi oleh perusahaan, 2 memperoleh jaminan bahwa produk yang akan diterima sesuai dengan desain dan bentuk yang telah disepakati, 3
memperoleh informasi dan kepastian bahwa produk yang akan diterima sesuai dengan jumlah yang telah disepakati, 4 mendapatkan informasi dan kepastian
mengenai waktu penyelesaian produk dan bahwa produk akan diterima pada waktu yang telah disepakati pada saat pemesanan, 5 memperoleh informasi
mengenai harga pesanan yang sesuai dengan kualitas produk yang mereka inginkan, 6 memiliki akses informasi dan komunikasi ke perusahaan untuk
merevisi pesanan dengan mudah, 7 memperoleh kemudahan apabila ingin melakukan pengulangan pesanan repeat order, dan 8 mendapatkan informasi
produk dan melakukan proses pemesanan tanpa harus datang dan berhadapan langsung dengan produsen kapan saja mereka inginkan.
Sementara itu pihak perusahaan sebagai pihak kedua yang berkepentingan dengan model sistem pemesanan ini memiliki kebutuhan sebagai berikut : 1
memiliki kemampuan untuk menginformasikan secara akurat apa yang menjadi kebutuhan konsumen, yaitu kemampuan untuk meproduksi pesanan sesuai desain,
bentuk dan jumlah yang diinginkan konsumen, 2 mampu menginformasikan waktu penyelesaian pesanan dalam waktu singkat dengan lebih akurat, 3 bisa
memberikan penawaran harga yang akurat kepada konsumen dan mengurangi kemungkinan kerugian di pihak perusahaan, 4 model mampu menterjemahkan
desain yang diinginkan pelanggan menjadi kebutuhan bahan baku dan proses produksi dengan cepat sehingga dapat mempersingkat waktu penyelesaian
pesanan, 5 memiliki fleksibilitas apabila ingin merubah spesifikasi produk, merevisi rencana produksi dan penawaran harga tanpa harus mencetak katalog
atau brosur baru, dan 6 keputusan mengenai pesanan dengan cepat dapat diterima dan ditindak lanjut oleh semua bagian dalam perusahaan tanpa perlu harus
berkomunikasi langsung.