Validasi Model Rancang bangun model proses penerimaan pesanan pada industri kemasan karton

yang bisa mengidentifikasi jenis dan kelompok produk dan secara otomatis menghasilkan kode produk. Model evaluasi pesanan memiliki kelebihan dengan adanya basis pengetahuan yang diperoleh dari para pakar untuk menentukan mesin-mesin yang bisa memproses suatu pesanan. Model ini juga mempunyai kemampuan untuk memberikan alternatif keputusan apakah suatu pesanan dapat dikerjakan sendiri, harus disubkontrakkan atau terpaksa ditolak karena perusahaan tidak mampu memproses pesanan tersebut. Model ini juga dilengkapi dengan sistem cerdas algoritma genetika yang memiliki kemampuan untuk menghitung waktu penyelesaian pesanan secara efisien. Keterbatasan model evaluasi pesanan ini adalah bersifat statis, atau hanya bisa langsung diimplementasikan untuk industri kemasan karton yang memiliki karakteristik lantai produksi dan jenis serta jumlah mesin yang sama dengan yang terdapat pada model ini. Kelebihan dari model kalkulasi harga pesanan adalah perhitungan biaya yang terintegrasi dengan model-model sebelumnya. Hal ini menyebabkan model kalkulasi harga ini bisa diselesaikan dengan menggunakan pendekatan berbasis aktivitas ABC, dimana pada pendekatan ini perhitungan biaya dilakukan secara lebih rinci dibandingkan sistem kalkulasi biaya lainnya. Keterkaitan antara model sebelumnya dengan model kalkulasi biaya antara lain ditunjukkan oleh perhitungan biaya tenaga kerja proses printing dan die cutting yang menggunakan data waktu proses yang dihasilkan dari model kalkulasi waktu penyelesaian pesanan. Contoh keterkaitan lainnya adalah proses perhitungan biaya bahan baku pada proses corrugating dan printing yang menggunakan data kebutuhan jumlah sheet yang diperoleh dari model 1, dan proses perhitungan biaya die cutting dan varnishing yang menggunakan data hasil perhitungan ukuran kemasan yang diperoleh dari model 1. Model kalkulasi harga yang terintegrasi dengan model- model sebelumnya dan dibuat dengan rinci berdasarkan metode ABC memungkinkan dampak perubahan spesifikasi pesanan maupun proses produksi terhadap biaya dan harga dapat dihitung secara lebih cepat dan akurat. Keterbatasan dari rancangan model kalkulasi harga ini adalah bahwa model ini belum terkait ke dalam sistem akuntansi suatu perusahaan sehingga beberapa nilai variabel biaya harus diinput secara manual. 7 RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL

7.1 Persyaratan Implementasi Model

Model Proses Penerimaan Pesanan ini dirancang untuk mencapai empat tujuan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi pesanan yang berkaitan dengan : 1 desain kemasan beserta bahan bakunya, 2 kemampuan perusahaan memproduksi pesanan sesuai desain yang diinginkan konsumen, 3 waktu penyelesaian pesanan, dan 4 estimasi harga pesanan. Tujuan perancangan Model Proses Penerimaan Pesanan yang pertama dicapai melalui running model pertama, yaitu model desain dan perhitungan sheet. Untuk menjalankan model ini diperlukan input pesanan yang berasal dari konsumen. Input pesanan berupa identitas konsumen pemesan, dan spesifikasi produk yang dipesan. Model desain dan perhitungan sheet ini didukung oleh tiga jenis database, yaitu database konsumen pemesan, database produk yang dipesan dan database bahan baku. Model hanya dapat berjalan dengan baik apabila database pendukung ini selalu diupdate. Database produk memerlukan catatan record yang lengkap dari jenis-jenis produk yang termasuk ke dalam standar FEFCO-ESBO, produk-produk baru turunannya ataupun record dari desain produk yang baru sama sekali yang pernah dikerjakan oleh perusahaan. Setiap record desain produk ini harus dilengkapi dengan model matematik perhitungan ukuran kemasan yang telah didiskusikan dan dikembangkan bersama pakar desain dan layout kemasan. Database bahan baku juga harus memiliki record bahan baku yang cukup banyak untuk dapat memenuhi pesanan dengan ukuran dan jenis bahan yang bervariasi. Dengan demikian konsumen akan memiliki banyak alternatif desain produk yang akan dipesan. Namun demikian model juga harus dilengkapi fasilitas interaktif yang memungkinkan konsumen memesan suatu modeldesain baru yang belum terdapat pada database produk yang tersedia. Tujuan yang kedua, yaitu untuk memberikan kepastian apakah perusahaan mampu memproduksi produk sesuai yang dipesan, dipenuhi melalui model kedua, yaitu model evaluasi pesanan. Sub Model evaluasi kelayakan jumlah pesanan dan kemampuan proses dijalankan dengan menggunakan rule base yang dibangun berdasarkan pengetahuan para pakar, pengamatan dan pengetahuan yang diperoleh dari referensi terkait. Beberapa input yang diperlukan pada sub model ini adalah keluaran output dari model pertama, yaitu : 1 desain produk, 2 kode produk, 3 ukuran pola dasar kemasan, 4 jenis sheet, dan 5 jumlah sheet yang dibutuhkan. Sub model ini mensyaratkan adanya akuisisi pengetahuan yang tepat dengan parameter-parameter yang bersifat pasti bukan fuzzy. Adanya kesalahan dalam menetapkan parameter-parameter beserta batasannya pada basis pengetahuan yang tersedia akan menyebabkan terjadinya kesalahan yang cukup fatal, seperti kesalahan pemilihan mesin dan perhitungan waktu produksi. Disamping parameter pemilihan mesin yang bersifat pasti, juga terdapat parameter yang nilainya batasannya harus dievaluasi oleh pakar menurut waktu dan situasi. Parameter tersebut adalah penentuan jumlah sheet dan jumlah pemesanan yang bisa diproses oleh sistem. Nilai parameter ini akan dipengaruhi oleh naik turunnya biaya produksi tetap, seperti biaya pembuatan film dan pelat cetak pada proses printing. Sub model ini didukung oleh database mesin, database produk dan database pesanan. Tujuan ketiga, yaitu untuk memberikan informasi waktu penyelesaian yang lebih akurat kepada konsumen dicapai melalui running submodel kalkulasi waktu penyelesaian pesanan. Submodel ini menggunakan basis salah satu sistem cerdas artificial intelligent yaitu algoritma genetika. Algoritma penjadwalan yang dikembangkan pada penelitian ini dijalankan pada program matlab versi 10a. Input yang dibutuhkan untuk running program ini adalah output dari submodel sebelumnya, yaitu proses produksi, mesin-mesin yang digunakan beserta waktu prosesnya. Sub model ini didukung oleh database produksi sebagai input model. Input dibangun menggunakan basis excel spreadsheet yang diintegrasikan ke dalam matlab, sehingga untuk menjalankan model ini pengguna disyaratkan memilki kemampuan menggunakan software excel. Tujuan perancangan model SPK cerdas yang ke empat diselesaikan dengan model ketiga, yaitu model kalkulasi harga. Model ini yang terdiri dari submodel perhitungan biaya produksi dan penentuan harga pesanan ini membutuhkan input yang merupakan output dari submodel sebelumnya, yaitu waktu proses produksi dan waktu setup. Selain itu juga dibutuhkan data-data yang berasal dari database pesanan, produk, bahan baku dan produksi serta input manual yang tidak terdapat dalam database. Secara teknis, tujuan perancangan model untuk mempercepat waktu penerimaan pesanan dan untuk memberikan kepastian kepada pelanggan mengenai status pesanan mereka hanya bisa dicapai melalui dukungan komunikasi yang lancar antara pemesan konsumen dengan pihak perusahaan kemasan karton. Untuk mencapai tujuan di atas, maka model ini dirancang berbasiskan internet dengan menggunakan media website sebagai penghubung interface antara perusahaan dan konsumen. Menurut Cheng et al. 2000, ada beberapa persyaratan teknis yang perlu tersedia jika ingin mengimplementasikan suatu sistem berbasis web, yaitu : 1 sistem yang dirancang harus terintegrasi dengan teknologi gerbang antarmuka yang umum digunakan Common gateway interfaceCGI, 2 menggunakan teknologi client-server client-server technology, 3 rancangan antarmuka user interface yang baik dengan memperhatikan aspek interaksi antara manusia dengan komputer Human-Computer InteractionHCI. CGI merupakan suatu teknologi yang memungkinkan pengguna browser untuk mengeksekusi program pada web server, sehingga terjadi interaksi yang dinamis antara pengguna konsumen dengan pihak perusahaan. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat model proses pemerimaan pesanan ini adalah bahasa pemrograman matlab dan PHP. Matlab matrix laboratory digunakan untuk sub model kalkulasi waktu penyelesaian pesanan, sedangkan bahasa PHP digunakan untuk semua model lainnya. Menurut Anhar 2010, PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman website yang akan ditampilkan baru dibuatdiproses saat halaman tersebut diminta oleh pengguna. Syarat teknis lainnya untuk mengimpelementasikan model Proses Penerimaan pesanan yang dirancang ini adalah adanya sistem operasi dan spesifikasi komputer yang sesuai untuk pemrograman matlab dan PHP dan adanya perangkat keras hardware yang mendukung implementasi model ini.