Pelatihan Pendidikan Peran Karyawan dalam SML

mengurangi resiko lingkungan, kontrol lingkungan kerja, kepedulian karyawan pada lingkungan. Indikator kualitatif adalah hal-hal yang menjadi ukuran dari kinerja yang didasarkan pada pandangan atau persepsi seseorang pada pengamatan dan penilaiannya terhadap sesuatu, serta melihat bagaimana peran karyawan dalam mencapai kinerja yang diharapkan dan penyempurnaan kegiatan atau program. Contoh pengukuran kualitatif adalah penilaian karyawan terhadap sistem manajemen lingkungan yang berlaku salah satunya adalah peran karyawan terhadap kinerja lingkungan. Dimana faktor karyawan sendiri sebagai manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkat atau menurunnya suatu kinerja lingkungan.

2.2.1 Pelatihan Pendidikan

Menurut Hadiwiardjo 1997, sebagaimana tercantum dalam ISO 14001 klausul 4.4.2, ada dua jenis pelatihan yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu pelatihan peningkatan kepedulian dan kesadaran lingkungan yang umumnya diberikan pada semua karyawan perusahaan, dan pelatihan untuk kewenangan atau kompetensi untuk melaksanakan tugas tertentu dalam bidang lingkungan. Manajemen sebaiknya menentukan tingkat pengalaman, kewenangan kompetensi, dan pelatihan pendidikan yang diperlukan untuk menjamin kemampuan personel, khususnya dalam melaksanakan fungsi khusus manajemen lingkungan. Personel yang menjalankan tugas dapat menimbukan dampak penting terhadap lingkungan haruslah berkemampuan dan kompeten atas dasar pelatihan pendidikan yang tepat, dan atau pengalaman yang memadai, sebagaimanna dipersyaratkan dalam butir 4.4.2 ISO 14001. Pelatihan berkaitan erat dengan konsep manajemen mutu terpadu, yang memungkinkan penyempurnaan secara terus-menerus dalam setiap unsur sistem. Pengembangan isi pelatihann secara tuntas dan mendalam akan dapat menyederhanakan dan meningkatkan efektivitas serta mengurangi waktu pelatihan Hadiwiardjo 1997. Pelatihan merupakan persyaratan bagi semua manajer dan personelnya untuk membantu mereka peduli dan sadar akan masalah lingkungan dan membekali mereka dengan keterampilan baru untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dari hari ke hari. Hal ini memerlukan sumber daya dana bila dibutuhkan tenaga ahli dari luar untuk melaksanakan kegiatan pengkajian lingkungan awal. Salah satu penyebab umum kegagalan perusahaan untuk dapat melakukan perubahan adalah kurang terapadunya unsur-unsur bisnis selama proses perubahan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan menerapkan sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14000, tetapi personelnya yang dalam artian ini adalah para karyawannya tidak cukup dilatih sampai ke tingkat keterampilan yang memadai untuk menjalankan dan mempertahankan sistem manajemen lingkungan. Apabila suatu perusahaan gagal dalam menjalankan sistem tersebut dapat diramalkan hasilnya pun akan gagal Hadiwiardjo 1997.

2.2.2 Mengurangi Resiko Lingkungan