Analisis Structural Equation Modelling SEM

H1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata 3 Emisi NO Hipotesis : H0 : µ1= µ2= µ3= µ4= µ5= µ, Emisi NO 2 2 4 Emisi SO dari tahun ke tahun tidak berbeda nyata H1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata Hipotesis : H0 : µ1= µ2= µ3= µ4= µ5= µ, Emisi SO 2 2

3.4.6 Analisis Structural Equation Modelling SEM

dari tahun ke tahun tidak berbeda nyata H1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata Analisis pengaruh peran karyawan terhadap kinerja lingkungan menggunakan model Structural Equation Modelling SEM dengan PLS. SEM digunakan karena pada penelitian ini menganalisis hubungan antar variabel secara langsung maupun tidak langsung. Metode SEM menggunakan dua macam komponen yaitu : 1. Variabel laten merupakan variabel kunci yang menjadi perhatian karena konsepnya yang abstrak seperti perilaku, motivasi, kepuasan, dan lain- lain. Variabel ini hanhya bisa diamati secara tidak langsung . Variabel laten terdiri dari dua jenis yaitu : a. Laten eksogen: variabel bebas dengan simbol ξ ; b. Laten endogen : variabel tidak bebas dengan simbol η 2. Variabel teramati atau indikator merupakan variabel yang diamati atau dapat diukur secara empiris. Notasi matematik untuk variabel teramati yang merupakan ukuran dari variabel eksogen ξ adalah Y, sedangkan yanng merupakan efek dari variabel laten endogen adalah X. Analisis ini menggunakan data kuantitatif, dimana suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data dan penemuan hasil Purnamawati 2011.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Indocement Tunggal Prakarsa

PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. merupakan suatu perusahaan perseroan terbatas yang merupakan produsen semen terbesar kedua di Indonesia, dengan nama dagang semen “Cap Tiga Roda”. Pada awal berdirinya, 1 Juni 1973, PT Indocement Tunggal Prakarsa bernama PT Distinct Indonesia Cement Enterprise DICE. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 4 Agustus 1975. Meningkatnya pembangunan sarana-sarana fisik di Indonesia menyebabkan badan usaha ini berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan dibangunnya pabrik-pabrik baru oleh badan usaha lain di daerah sekitarnya. Pada tanggal 17 Mei 1985 perusahaan melakukan merger dan resmi berganti nama menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa dengan pengesahan dari Departemen Kehakiman dengan surat Keputusan No. C2-3641.HT.01.01.Th.85 pada tanggal 15 Juni 1985. Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No. 32 pada tanggal 25 Juni 1985, pemerintah RI dengan diwakili Departemen Keuangan memutuskan untuk turut serta menanamkan modal pada PT Indocement Tunggal Prakarsa sebesar 35 dari total saham dan sisanya dimiliki oleh pihak swasta. Pada tanggal 16 Oktober 1989, dengan surat izin dari Menteri Keuangan RI No. SI-062SHMMK-101989 PT Indocement Tunggal Prakarsa ITP melakukan go public dengan menjual 59.000.100 lembar saham kepada masyarakat agar dapat turut serta dalam penanaman modal PT ITP. Pada tanggal 18 April 2001 Kimmeridge Enterprise Pte Ltd yang merupakan anak perusahaan sebuah perusahaan semen dari Jerman, Heidelberger Zement AG, membeli saham perseroan milik Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN dan milik PT Holdiko Perkasa. Dengan pembelian saham ini, Kimmeridge Enterprise Pte Ltd menjadi pemegang saham terbesar yaitu sebesar 65. Pabrik yang dimiliki PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk saat ini beroperasi di tiga wilayah dengan total plant sebanyak 12 buah. Sembilan pabriknya