Pelatihan merupakan persyaratan bagi semua manajer dan personelnya untuk membantu mereka peduli dan sadar akan masalah lingkungan dan membekali mereka
dengan keterampilan baru untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dari hari ke hari. Hal ini memerlukan sumber daya dana bila dibutuhkan tenaga ahli dari
luar untuk melaksanakan kegiatan pengkajian lingkungan awal. Salah satu penyebab umum kegagalan perusahaan untuk dapat melakukan perubahan adalah kurang
terapadunya unsur-unsur bisnis selama proses perubahan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan akan menerapkan sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14000,
tetapi personelnya yang dalam artian ini adalah para karyawannya tidak cukup dilatih sampai ke tingkat keterampilan yang memadai untuk menjalankan dan
mempertahankan sistem manajemen lingkungan. Apabila suatu perusahaan gagal dalam menjalankan sistem tersebut dapat diramalkan hasilnya pun akan gagal
Hadiwiardjo 1997.
2.2.2 Mengurangi Resiko Lingkungan
Menurut Hadiwiardjo 1997, persyaratan ISO 14001 memberikan suatu kerangka untuk membuat atau menyempurnakan SML. ISO 14001 menciptakan
bahasa lingkungan yang dapat diterima secara internasional untuk kemajuan lingkungan global serta dapat mengurangi resiko lingkungan yang terjadi di sekitar
area kegiatan atau proses berlangsung. Pada akhirnya, karyawanlah secara per orangan yang akan lebih mempengaruhi secara langsung konsekuensi lingkungan dari
kegiatan produk, dan jasa perusahaan. Kerangka ISO 14001 memberikan panduan untuk perusahaan yang bersedia melakukan perubahan budaya untuk memperoleh
lingkungan yang lebih baik dan lebih konsisten melestarikannya serta dapat diandalkan kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan, dan kinerjanya
lebih baik ditinjau dari segi sistem dan operasi.
2.2.3 Kontrol Lingkungan Kerja
Menurut Hadiwiardjo 1997, kontrol lingkungan kerja sangat penting bagi perusahaan, karena memberikan berbagai tindakan yang diperlukan bagi perusahaan
apakah perusahaan telah bekerja sesuai dengan yang dipersyaratkan. Dalam kaitannya
dengan identifikasi aspek lingkungan, perusahaan perlu mengidentifikasi operasi dan kegiatannya yang berkaitan dengan aspek tersebut. Suatu contoh adalah emisi ke
udara misalnya debu, nitrogen oksida, atau sulfur oksida dari pembangkit tenaga listrik. Mengetahui dan mengerti peralatan dan parameter proses akan memudahkan
untuk mengidentifikasikan, dan akhirnya akan meminumkan dampak yang terkait dengan lingkungan. Sesudah operasi dan kegiatan telah diidentifikasi, perlu segera
dibuat prosedur. Prosedur ini meliputi aspek penting dari operasi perusahaan, maupun mengkomunikasikan prosedur yang relevan kepada seluruh karyawan.
Keterlibatan seluruh karyawan sebagai personel manajemen lingkungan memegang peranan penting dalam penerapan sistem manajemen lingkungan untuk
mendapatkan komitmen dan tugas yang dilaksanakan dengan baik oleh personel yang memiliki tanggung jawab manajemen lingkungan. Selain itu karyawan dapat
memberikan bantuan teknis kepada bagian yang berkaitan dengan operasi dan produksi untuk menyempurnakan SML dan ikut melakukan kontrol lingkungan kerja
atau pengendalian berdasarkan penilaian dan pengarahan manajemen. Audit, pengkajian, tindakan koreksi, dan tindak lanjut akan menghasilkan penyempurnaan
yang berkelanjutan atas penerapan SML. Proses penyempurnaan secara berkesinambungan memerlukan usaha mencari secara terus-menerus peluang baru
untuk meningkatkan status kinerja lingkungan. Dalam memilih pengendalian atau kontrol lingkungan kerja yang sesuai perlu dibuat ssebuah prosedur. Prosedur ini
sebaiknya efektif biaya, aman bagi karyawan untuk mengoperasikannya, dan dapat diterima dengan baik oleh karyawan.
2.2.4 Motivasi Bekerja