4. Kinerja lingkungan yang ditetapkan oleh perusahaan tercapai. 5. Telah tercapainya tujuan dan sasaran dari program tersebut
4.3 Analisis Kinerja Lingkungan Environmental Index
Environmental Index pada plant 3 dianalisis menggunakan metode statistika analisis ragam ANOVA. Kesimpulan dari ANOVA kemudian diuji lebih lanjut
dengan uji perbandingan berpasangan uji Tukey dan Duncan. Lampiran 6 menunjukkan tabel ANOVA dari masing-masing parameter uji DOR, emisi debu,
emisi NO
2
, dan emisi SO
2
4.3.1 Duration out of Range DOR
.
Gambar 9. Grafik DOR Duration Out of Range tahun 2006-2010 Hipotesis :
H0 : µ1= µ2= µ3= µ4= µ5= µ, nilai DOR antar tahun tidak berbeda nyata H1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata
Hasil ANOVA lampiran 6 menunjukkan nilai p value 0.184 α 5.
Nilai p value yang lebih besar dibandingkan α mengindikasikan terima H0. Artinya,
tidak ada perbedaan yang signifikan antar tahun terhadap nilai DOR sehingga analisis tidak perlu dilanjutkan ke uji perbandingan berpasangan Tukey dan Duncan yang
bertujuan untuk mengetahui data pada tahun mana saja yang memberikan perbedaan.
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
JAN 06
APR 06
JUL 06
OKT 06
JAN 07
APR 07
JUL 07
OKT 07
JAN 08
APR 08
JUL 08
OKT 08
JAN 09
APR 09
JUL 09
OKT 09
JAN 10
APR 10
JUL 10
OKT 10
P res
en ta
se D O
R
Bulan dan Tahun
DOR
Batas Maksimum
5
Dilihat dari data setiap bulannya, bahwa pada bulan-bulan yang mengalami musim hujan yaitu januari hingga april nilai DOR seringkali melebihi batas. Hal ini
disebabkan bila dilihat dari segi alat, alat penangkap debu jenis EP atau Bag Filter mengalami kerusakan, karena udara yang lembab mengakibatkan emisi debu
menempel pada dinding EP sehingga nilai DOR melebihi batas yang telah ditentukan oleh ISO 14001 : 2004, peraturan pemerintah maupun kebijakan dari perusahaan
sendiri yaitu sebesar 5, kemudian dilihat dari segi operasi kondisi yang belum sesuai dengan parameter operasi parameter kunci dalam proses pembuatan semen
seperti tekanan dan suhu yang belum sesuai, dan terakhir rendahnya kepedulian karyawan pada pengoperasian alat penangkap debu dalam mengeluarkan emisi debu
yang dikeluarkan selama waktu tertentu. Label “A” pada gambar 10 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata DOR pada tahun 2006 hingga tahun 2010.
Gambar 10. Profil abulasi silang parameter DOR tahun 2006 - 2010
A
A A
A A
1 2
3 4
5 6
2006 2007
2008 2009
2010 Pe
rse n
ta se
DOR
Tahun
DOR
4.3.2 Emisi Debu
Gambar 11. Grafik emisi debu tahun 2006-2010 Hipotesis :
H0 : µ1= µ2= µ3= µ4= µ5= µ, Emisi debu antar tahun tidak berbeda nyata H1 : Minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata
Hasil ANOVA lampiran 6 menunjukkan nilai p value 0.030 α 5.
Nilai p value yang lebih kecil dibandingkan α mengindikasikan tolak H0. Artinya,
terdapat minimal sepasang tahun yang memiliki perbedaan signifikan terhadap emisi debu. Uji perbandingan berpasangan Tukey dan Duncan bertujuan untuk mengetahui
data pada tahun mana saja yang memberikan perbedaan signifikan. Hasil uji Tukey dan Duncan dapat dilihat pada Gambar 12. Emisi debu tahun 2008 Label “B”
terlihat memiliki perbedaan signifikan terhadap tahun 2010 Label “A”, sedangkan tahun 2006, 2007, dan 2009 tidak berbeda signifikan terhadap tahun tahun lainnya
Label “AB”.
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
JA N
06 A
P R
06 JU
L 6
O K
T 6
JA N
07 A
P R
07 JU
L 7
O K
T 7
JA N
08 A
P R
08 JU
L 8
O K
T 8
JA N
09 A
P R
09 JU
L 9
O K
T 9
JA N
10 A
P R
10 JU
L 1
O K
T 1
EM IS
I D EB
U
BULAN DAN TAHUN
EMISI DEBU
Batas Maksimum
80 mgm
3
Gambar 12. Profil tabulasi silang emisi debu tahun 2006 - 2010 Hasil pengolahan data secara statistik menunjukkan emisi debu tahun 2008
dan 2010 memberikan perbedaan yang signifikan terhadap nilai emisi debu tahun 2006, 2007, dan 2009. Pada tahun 2008, rerata emisi debu pada lampiran 3 33.5058
mgm
3
mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun setelahnya. Hal ini disebabkan perusahaan kurang
memperhatikan pemeliharaan terhadap alat penangkap debu jenis Bag Filter atau EP sehingga alat ini mengalami kerusakan dan menghasilkan emisi debu yang tinggi
pada waktu tertentu, kondisi operasi yang kurang dapat disesuaikan dengan parameter operasi parameter kunci dalam proses pembuatan semen, dimana suhu dan tekanan
belum sesuai sehingga menghasilkan emisi debu yang berlebih. Namun, tingginya nilai emisi debu pada tahun 2008 masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh
pemerintah yaitu sebesar 80 mgm
3
.
AB AB
B AB
A
5 10
15 20
25 30
35 40
2006 2007
2008 2009
2010 N
ilai Emis
i D
eb u
mg? m
3
Tahun
Emisi Debu
4.3.3 Emisi NO