5. Pengantongan semen unit packing Semen yang dihasilkan kemudian disimpan di cement silo. Kemudian,
semen dari silo diangkut menuju hopper dengan menggunakan air slide dan bucket elevator. Semen yang halus akan terpisah dan masuk ke dalam
hopper, lalu dialirkan ke unit packing untuk dikemas. Setelah selesai dikemas, semen diangkut oleh belt conveyor ke atas truk pengangkutan
untuk didistribusikan.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan disusun secara fungsional dan anggaran dasar yang mengatur tata cara kerja dalam perseroan telah disusun dan memperoleh pengesahan
dari Departemen Kehakiman tanggal 19 Juni 1987. Kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dipegang oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, sedangkan untuk
melaksanakan kegiatn operasional dipegang oleh Dewan Direksi yang terdiri dari 9 sembilan orang, yang bertugas melaksanakan kebijakan yang telah digariskan oleh
RUPS. Sebagai wakil dari pemegang saham dalam melakukan pengawasandisusun Dewan Komisaris, yang terdiri dari 6 enam orang, 1 satu Komisaris Utama, dan 2
dua Wakil Komisaris Utama untuk melaksanakan kegiatan eksekutif sehari-hari. Selain itu ada 2 dua deputi yakni Direktur Keuangan dan Direktur Teknik.
Komisaris mengangkat Dewan Direksi, dimana ditunjuk pula Koordinator Pabrik.
4.1.4 Pengelolaan di Bidang Lingkungan
Saat awal pendiriannya, PT Indocement Tunggal Prakarsa telah menyadari sepenuhnya bahwa aktivitas perusahaan akan memberikan dampak bagi lingkungan.
Hal ini disebabkan terutama karena aktivitas perusahaan berkaitan dengan aspek lingkungan, seperti limbah debu, cair, padat, gas, B3, kebisingan, getaran,
pemakaian energi, air bersih, sumber daya alam, dan lain-lain. Oleh karena itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa berusaha semaksimal
mungkin untuk meminimalisasi dampak negatif yang timbul dari setiap kegiatan perusahaan, terutama dalam mencegah terjadinya peningkatan kuantitas debu yang
keluar dari hasil proses produksi. Untuk saat ini PT Indocement Tunggal Prakarsa telah berhasil mengelola limbah udara berupa debu.Saat ini, sekitar 99 limbah debu
sudah dapat dikendalikan dengan alat Electrostatic Precipitator. Penanganan limbah di PT Indocement Tunggal Prakarsa terbagi ke dalam:
a. Penanganan limbah organik Limbah yang ada berupa dedaunan dan batang kayu. Limbah tersebut
ditangani untuk dibuat pengomposan dan bekerjasama dengan masyarakat di sekitar PT Indocement Tunggal Prakarsa.
b. Penanganan limbah B3 Limbah padat B3 yang ada dikumpulkan dan akan diolah secara kompresor
dengan dimasukkan ke dalam rotary kiln untuk dibakar. c. Penanganan limbah gas dan padat
Salah satu karakteristik produksi semen adalah menyebabkan pencemaran udara melalui debu, SO
2
, CO
2
, dan NO
2
d. Penanganan limbah cair yang dihasilkan selama proses
produksi. Untuk mengatasi limbah tersebut, peralatan beroperasi dengan tekanan negatif sehingga debu tidak keluar dari peralatan. Upaya lain yang
juga dilakukan adalah pemasangan CEM Control Emission Monitoring dan CPM Control Particulate Monitoring pada cerobong. Limbah debu yang
dihasilkan dapat dikurangi oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa dengan memasang alat penangkap debu seperti Electrostatic Precipitator, Cyclone,
atau Bag House pada setiap cerobongnya.
Limbah cair yang dihasilkan PT Indocement Tunggal Prakarsa pada umumnya berasal dari pencucian bengkel mesin atau kendaraan berat, limbah
domestik, dan limbah yang berasal dari laboratorium. Penanganan limbah cair tidak dilakukan lebih lanjut karena masih di bawah ambang batas yang
diijinkan pemerintah. Limbah cair di PT Indocement Tunggal Prakarsa bisa dikatakan tidak ada, dan bukan merupakan faktor yang dominan karena hanya
sebagian kecil. Dalam proses pembuatan semen sendiri air hanya digunakan
sebagai pendingin mesin. Air dari hasil pendinginan tersebut kemudian diolah dengan sistem sirkulasi. Untuk limbah cair dari pengolahan batu bara diolah
dengan coal separator, sedangkan untuk oli bekas diolah dengan oil separator.
Gambar 6. Pengolahan limbah cair di PT Indocement Tunggal Prakarsa
4.2 Penerapan ISO 14001 pada PT Indocement Tunggal Prakarsa
Penerapan ISO 14001 pada PT Indocement berbentuk dokumen manual sistem manajemen. Dokumen ini menggambarkan kebijakan perusahaan, struktur
Indocement, elemen sistem manajemen Indocement untuk mendukung penerapan sistem manajemen mutu, K3, keamanan, lingkungan dan masyarakat. Dokumen ini
merupakan dokumen terkendali yang didistribusikan kepada semua PlantDivisi Manager, Department Head danatau personel yang terkait jika diperlukan. Saran
dan usulan tinjauan mengenai dokumen ini dialamatkan ke Management Representative untuk ditinjau sebelum disahkan oleh Human Resources Director.
Revisi yang telah disetujui akan dikirimkan ke pemegang dokumen yang telah ditetapkan. Perubahan dokumen ini akan direkam, didistribusikan dan dipelihara oleh
Management Representative. Sistem manajemen Indocement diterapkan di semua kegiatan operasi Indocement di Citeureup - Bogor, Palimanan - Cirebon dan Tarjun -
Kota Baru - Kalimantan Selatan dan kantor pusat seperti pada Gambar 7.