4.3.3 Emisi NO
2
Gambar 13. Grafik emisi NO
2
tahun 2006-2010 Hipotesis :
H0 : µ1= µ2= µ3= µ4= µ5= µ, Emisi NO
2
antar tahun tidak berbeda nyata H1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata
Hasil ANOVA lampiran 6 menunjukkan nilai p value 0.030 α 5.
Nilai p value yang lebih kecil dibandingkan α mengindikasikan tolak H0. Artinya,
terdapat minimal sepasang tahun yang memiliki perbedaan signifikan terhadap emisi NO
2
. Uji perbandingan berpasangan Tukey dan Duncan yang bertujuan untuk mengetahui data pada tahun mana saja yang memberikan perbedaan signifikan. Hasil
uji Tukey dan Duncan dapat dilihat pada Gambar 14. Emisi NO
2
tahun 2008 Label “B” terlihat memiliki perbedaan signifikan terhadap tahun 2010 Label “A”,
sedangkan tahun 2006, 2007, dan 2009 tidak berbeda signifikan terhadap tahun tahun lainnya Label “AB”.
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
JAN 06
APR 06
JUL 06
OKT 06
JAN 07
APR 07
JUL 07
OKT 07
JAN 08
APR 08
JUL 08
OKT 08
JAN 09
APR 09
JUL 09
OKT 09
JAN 10
APR 10
JUL 10
OKT 10
Em is
i N O
2 m
g m
3
Bulan dan Tahun
Emisi NO2
Batas Maksimum
1000 mgm
3
Gambar 14. Profil tabulasi silang emisi NO
2
dari tahun 2006 - 2010 Hasil pengolahan data secara statistik menunjukkan emisi NO
2
tahun 2008 dan 2010 memberikan perbedaan yang signifikan terhadap nilai emisi NO
2
. Pada tahun 2008, rerata emisi NO
2
pada lampiran 4 172.192 mgm
3
mengalami kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun
setelahnya. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna pada saat melakukan pembakaran batu bara atau suhu yang terlalu panas sehingga
menghasilkan emisi NO
2
yang terlalu banyak dan menyebabkan rerata emisi NO
2
pada tahun 2008 meningkat. Namun, tingginya nilai emisi NO
2
pada tahun 2008 masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 1000
mgm
3
.
AB AB
B AB
A
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
2006 2007
2008 2009
2010 N
ilai Emis
i N
O
2 m
g? m
3
Tahun
Emisi NO
2
4.3.4 Emisi SO
2
Gambar 15. Grafik emisi SO
2
tahun 2006-2010 Hipotesis :
H0 : µ1= µ2= µ3= µ4= µ5= µ, Emisi SO
2
antar tahun tidak berbeda nyata H1 : minimal ada sepasang tahun yang berbeda nyata
Hasil ANOVA lampiran 6 menunjukkan nilai p value 0.000 α 5.
Nilai p value yang lebih kecil dibandingkan α mengindikasikan tolak H0. Artinya,
terdapat minimal sepasang tahun yang memiliki perbedaan signifikan terhadap emisi SO
2
. Uji perbandingan berpasangan Tukey dan Duncan yang bertujuan untuk mengetahui data pada tahun mana saja yang memberikan perbedaan signifikan. Hasil
uji Tukey dan Duncan dapat dilihat pada Gambar 16. Emisi SO
2
tahun 2006 Label “A” dan tahun 2010 Label “C” memiliki perbedaan signifikan terhadap tahun 2007,
2008, dan 2009 Label “B”. Sedangkan untuk nilai emisi SO
2
tahun 2007 hingga 2009 tidak berbeda secara signifikan
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
JAN 06
APR 06
JUL 06
OKT 06
JAN 07
APR 07
JUL 07
OKT 07
JAN 08
APR 08
JUL 08
OKT 08
JAN 09
APR 09
JUL 09
OKT 09
JAN 10
APR 10
JUL 10
OKT 10
Em is
i S O
2 m
g m
3
Bulan dan Tahun
Emisi SO
2
Batas Maksimum
800 mgm
3
Gambar 16. Profil tabulasi silang emisi SO
2
tahun 2006 - 2010 Hasil pengolahan data secara statistik menunjukkan emisi SO
2
tahun 2006, berbeda signifikan dengan tahun 2007, 2008, dan 2009, serta berbeda signifikan pula
dengan tahun 2010. Secara umum terjadi kenaikan emisi SO
2
dari tahun ke tahun. Emisi SO
2
pada tahun 2010 pada lampiran 5 menunjukkan nilai emisi sebesar 149,354 mgm
3
jika dibandingkan dengan tahun 2006 39,0420 mgm
3
, mengalami kenaikan 200 , hal ini disebabkan karena pemakaian bahan baku alternatif seperti
oli bekas, cangkang kelapa sawit, sekam padi, dan yang lainnya memiliki kandungan sulfur yang terlalu tinggi sehingga SO
2
yang dihasilkan meningkat secara signifikan pada tahun 2010. Namun, tingginya nilai SO
2
pada tahun 2010 masih jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 800 mgm
3
4.4 Perbandingan Environmental Index dengan Standar ISO 14001 : 2004,