membuat motivasi kerja karyawan meningkat, tetapi dengan lebih menekankan faktor pendorongnya. Mutu itu bebas dan tidak diragukan bahwa untuk investasi jangka
panjang dalam penyempurnaan sistem mutu akan dapat mengurangi biaya dan resiko kegagalan. Dengan cara yang sama, beberapa contoh yang ada menunjukkan bahwa
investasi dalam program mutu lingkungan akan memberikan keuntungan nyata dalam penghematan energi dan sumber daya, pengurangan limbah dan emisi, dan
mengurangi resiko pelanggaran peraturan perundang-undangan Hadiwiardjo, 1997.
2.3 Teknik Pengendalian Lingkungan 2.3.1 Uji Independent t-test
Alat uji ini digunakan untuk menganalisis perbedaan dari masing-masing emisi yaitu DOR Duration Out of Range, emisi debu, emisi SO
2
, dan emisi NO
2
tahun 2006 hingga tahun 2010. Kemudian untuk melihat tahun mana saja yang berbeda
nyata pada DOR Duration Out of Range, emisi debu, emisi SO
2
, dan emisi NO
2
2.3.2 Digram Tulang Ikan Fishbone Ishikawa
dari tahun 2006 hingga tahun 2010 maka digunakan uji lanjut yaitu uji Tukey dan Duncan. Level confidence pada penelitian ini adalah 95 dengan level toleransi
kesalahan adalah 5.
Menurut Usman 2008 diagram tulang ikan fishbone digunakan untuk menentukkan faktor-faktor yang berakibat pada karakteristik mutu, misalnya suatu
penyimpangan yang ditelusuri dengan membuat diagram. Diagram menunjukkan hubungan antara sebab yang mengakibatkan sesuatu. Terdapat lima faktor utama
yang perlu diperhatikan untuk mengenali mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh atau berakibat pada rendahnya mutu, yaitu 1 bahan, 2 orang, 3 cara,
4 alat, dan 5 lingkungan. Diagram fishbone tampak pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram tulang ikan Fishbone Ishikawa Usman, 2008 Langkah-langkah dalam membuat diagram fishbone adalah sebagai berikut :
1. Rumuskan masalah yang akan diatasi, misalnya rendahnya mutu lingkungan. Tempatkan di bagian kepala ikan.
2. Identifikasi faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan dari masing-masing faktor yang ditinjau yaitu 1 bahan, 2 orang, 3 cara, 4 alat, dan 5
lingkungan. Isikan ke cabang masing-masing. 3. Mencari lebih rinci lagi faktor-faktor yang menyebabkan munculnya cabang
yang pertama tadi. 4. Isikan semua cabang sampai menemukan cabang terkecil dan sampai pada
titik jenuh. 5. Masing-masing cabang tulang terkecil untuk kelima faktor di atas dianalisis,
kemudian pilih yang paling prioritas
2.3.3 Analisis Structural Equation Modelling SEM
Analisis ini menggunakan data kuantitatif, dimana suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau
SDM
A
KIBAT
BAHAN
LINGKUNGAN
CARA ALAT
dinyatakan dengan angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data dan penemuan hasil Purnamawati 2011.
Model yang digunakan adalah model kausalitas sebab-akibat yang digunakan hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
tergantungnya, serta faktor-faktor didalamnya. Untuk menganalisis data digunakan The Structural Equation Modelling SEM dengan menggunakan program smart pls.
Permodelan dengan SEM memungkinkan dijawabnya pertanyaan penelitian secara dimensional Santoso dalam Purnamawati 2011.
Analisis SEM merupakan suatu pendekatan dengan menggunakan teknik statistik untuk mempelajari hubungan dan keterikatan antara variabel laten dengan
variabel indikatornya, serta hubungan antar variabel yang terlibat dalam suatu penelitian Sitinjak dan Sugiharto dalam Purnamawati 2011
Model persamaan struktural SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara
simultan Firdaus 2008. Keunggulan aplikasi SEM dalam peneltian manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah
konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dalam manajemen serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan yang secara teoritis
ada Purnamawati 2011. Komponen-komponen yang digunakan dalam model umum SEM terdiri dari
variabel-variabel antara lain Purnamawati 2011 : 1. Variabel laten merupakan variabel kunci yang menjadi perhatian karena
konsepnya yang abstrak seperti perilaku, motivasi, kepuasan, dan lain- lain. Variabel ini hanhya bisa diamati secara tidak langsung
.
Variabel laten terdiri
dari dua jenis yaitu : a. Laten eksogen: variabel bebas dengan simbol ξ ; b. Laten endogen : variabel tidak bebas dengan simbol η
2. Variabel teramati atau indikator merupakan variabel yang diamati atau dapat diukur secara empiris. Notasi matematik untuk variabel teramati
yang merupakan ukuran dari variabel eksogen ξ adalah X, sedangkan
yanng merupakan efek dari variabel laten endogen adalah Y.
2.3.4 Bentuk Structural Equation Modelling SEM dengan Partial Least