pengetahuan konsumen dan juga tingkat ketertarikan konsumen terhadap produk pertanian organik. Data deskriptif tersebut akan dilihat keefektifannya melalui
presentasi jawaban dari responden.
3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Proses awal pengolahan data dimulai dengan editing setiap data yang masuk. Dalam editing yang akan dikerjakan adalah meneliti, lengkap tidaknya
kuesioner yang telah diisi, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian pernyataan satu dengan yang lain, relevansi jawaban, dan keseragaman
kesatuan data Sudarso 2005. Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan akan diolah secara
kuantitatif. Setelah seluruh data terkumpul, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah pengodean data. Pengodean data merupakan langkah
mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya. Kegiatan pengkodean data ini bertujuan untuk menyeragamkan data.
Data yang telah terkumpul diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS 17 for Windows dan Microsoft Excel 2007. Statistik
deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data secara visual dimana dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu dalam bentuk gambar dan
tulisan. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang crosstab.
Tabel frekuensi digunakan untuk menggambarkan data mengenai karakteristik responden, persepsi responden, tingkat pengetahuan dan juga sikap
responden. Tabulasi silang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk baris dan kolom. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
responden terhadap merek dan leaflet dengan pengetahuan dan sikap responden digunakan uji statistik Rank Spearmans.
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1. Lembaga Pertanian Sehat
Lembaga Pertanian Sehat atau LPS merupakan suatu lembaga yang memiliki dasar pemikiran bahwa bagi Bangsa Indonesia, pertanian adalah bagian
yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks pembangunan dan upaya pengentasan kemiskinan. Salah satu kegiatan dari Lembaga Pertanian Sehat ini ialah membantu
petani dan kelompok tani dalam hal pemasaran produk pertanian yang mereka hasilkan.
Harapan yang ingin dicapai oleh lembaga ini bagi kepentingan petani ialah agar menjadi lembaga yang dapat membangun kemandirian dan kesejahteraan
petani, serta dapat memberi manfaat secara lagsung maupun tidak langsung kepada petani maupun masyarakat secara umum.
Produk-produk dari LPS ini diantaranya “vitura virexi” yaitu suatu penemuan teknologi agen hayati untuk pengendalian ulat, produk lainnya ialah
“PASTI” yang merupakan insektisida berbahan baku nabati yang diramu dari bahan-bahan alami dan berasal dari bahan baku lokal, yang efektif untuk
mengendalikan berbagai macam hama tanaman. Produk lainnya benih padi cap petani, pupuk kompos dan lain-lain.
Produk LPS pada penelitian ini ialah beras SAE. Beras SAE ini merupakan beras organik yang diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan.
Beras Organik SAE ini merupakan salah satu jenis beras yang di produksi oleh kelompok tani silih asih yang berlokasi di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy.
Kelompok tani ini dipimpin oleh H. Dzakaria. Dalam pemasarannya Kelompok Tani Silih Asih ini dibantu oleh LPS. Melalui pengujian bebas residu pestisida
secara rutin dari BPLP lab. Residu Bahan Agrokimia, beras SAE sudah mendapat ijin perdagangan dan merek yang terdaftar.
Kata SAE merupakan kependekan dari “Sehat Aman Enak” nama SAE itu sendiri pemberian dari LPS, yang merupakan hasil kesepakatan dengan
Kelompok Tani Silih Asih sebagai produsen dari produk ini. Salah satu cara yang digunakan oleh LPS dalam membantu proses pemasaran produk beras organik