Membangun Pasar Hipotesis Kajian Ekonomi Pelestarian Penyu Sebagai Obyek Wisata Berbasis Jasa Lingkungan (Studi Kasus Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Pulau Serangan, Bali)

Berdasarkan Tabel 17, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus 2012 dan Oktober 2012 yaitu sebanyak 1.585 orang untuk bulan Agustus dan 1.640 orang untuk bulan Oktober 2012. Kurva yang menggambarkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke TCEC pada tahun 2012 ditampilkan pada Gambar 19. Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Gambar 19. Kurva Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke TCEC Pada Tahun 2012 Sesuai dengan Tabel 17, bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus 2012 dan Oktober 2012. Hal tersebut dikarenakan pada bulan Agustus, wisatawan yang berasal dari negara sub tropis bagian utara sedang mengalami akhir musim panas dan adanya liburan musim panas, sehingga mempunyai waktu untuk berlibur ke luar negeri, khususnya Indonesia, Bali. Mereka mencari suhu yang lebih bersahabat dibandingkan di negaranya. Sedangkan negara sub tropis bagian selatan sedang mengalami musim dingin, sehingga mereka mencari suhu yang lebih hangat di negara tropis seperti Indonesia, khususnya Bali. Pada bulan Oktober wisatawan yang berasal dari negara sub tropis bagian utara sedang mengalami musim gugur. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim dari musim panas ke musim gugur, membuat wisatawan mencari cuaca yang bersahabat dalam hal ini di Indonesia. Salah satu penyebab lainnya adanya pergantian tahun ajaran baru sehingga wisatawan mencari tempat untuk berlibur dan salah satu tempat favorit wisatawan mancanegara adalah di Bali, Indonesia. Negara sub tropis bagian selatan sedang mengalami pergantian musim ke musim panas, sehingga mereka mencari suhu yang lebih bersahabat dalam hal ini di Bali, Indonesia.

6. Evaluasi Penggunaan CVM

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, diperoleh nilai R 2 sebesar 58,5 untuk responden wisatawan nusantara dan 52,8 untuk responden wisatawan mancanegara. Menurut Mitchell dan Carson 1989 dalam Hanley dan Spash 1993 penelitian yang berkaitan dengan benda-benda lingkungan dapat mentolerir nilai R 2 sampai dengan 15, hal ini karena penelitian tentang lingkungan berhubungan dengan perilaku manusia sehingga R 2 tidak harus besar. Oleh karena itu, hasil pelaksanaan CVM dalam penelitian ini masih dapat diyakini kebenaran dan keandalannya.

6.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai WTP Responden

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP responden wisatawan nusantara dan mancanegara dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Adapun variabel-variabel bebas yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP responden wisatawan nusantara dan mancanegara antara lain umur, tingkat pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan, dan frekuensi kunjungan. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP responden dijelaskan sebagai berikut.

6.3.1 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP Responden

Wisatawan Nusantara Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan Minitab for Windows Relase 14, diperoleh model WTP responden pengunjung yang dihasilkan adalah sebagai berikut : WTP = - 8.439 + 249 Umur + 927 Tingkat Pendidikan + 0,000149Pendapatan – 1.001 Jumlah Tanggungan - 735 Frekuensi Kunjungan + ε i Hasil output analisis regresi berganda model WTP responden pengunjung disajikan pada Tabel 18 dan Lampiran 10.