Uji Multikolinearitas Uji Statistik dan Ekonometrik .1 Uji Normalitas

No Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Metode Hasil 2. Tri Firandari 2009 Analisis Permintaan dan Nilai Ekonomi Wisata Pulau Situ Gintung-3 dengan Metode Biaya Perjalanan 1.Menduga fungsi permintaan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dengan pendekatan Metode Biaya Perjalanan. 2. Mengestimasi besarnya surplus konsumen dan nilai ekonomi wisata Pulau Situ Gintung-3. 3.Mengestimasi WTP pengunjung terhadap harga tiket tempat wisata Pulau Situ Gintung-3. 4. Menganalisis dampak ekonomi dari tempat wisata Pulau Situ Gintung-3 bagi masyarakat sekitar. Travel Cost Method, Contngent Valuation Method, Willingness To Pay Permintaan wisata PSG-3 dimodelkan dalam bentuk regresi poisson. Permintaan wisata PSG-3 frekuensi kunjungan seseorang ke PSG-3 dipengaruhi secara negatif oleh faktor biaya perjalanan dan jarak tempuh serta dipengaruhi secara positif oleh faktor lama mengetahui seseorang terhadap keberadaan PSG-3. Surplus konsumen pengunjung PSG-3 sebesar Rp 28.985,51 per kunjungan dan nilai manfaatnilai ekonomi PSG-3 sebagai tempat wisata adalah sebesar Rp3.373.130.755,00. Analisis Willingness to Pay WTP pengunjung terhadap harga tiket PSG-3 diperoleh hasil bahwa apabila terjadi kenaikan harga tiket, pengunjung masih mau membayar harga tiket masuk PSG-3 sampai taraf harga Rp 8.577,00. Kenaikan harga tiket ini dapat diterapkan seiring dengan tempat wisata PSG-3 dapat mempertahankan kelestarian lingkungannya dan pengelola PSG-3 melakukan pengembangan tempat wisata serta penambahan fasiltas wisata. 29 No Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Metode Hasil 3. Abidzar Al Giffari 2008 Partisipasi Masyarakat dalam Program Konservasi Penyu Studi Kasus di Kawasan Konservasi Laut Kabupaten Berau, Kepulauan Derawan, Provinsi Kalimantan Timur 1. Melakukan analisis kebijakan perlindungan penyu hijau yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis UPT lingkup Ditjen PHKA. 2. Perumusan alternatif kebijakan perlindungan penyu hijau pada Kasus Kepulauan Derawan untuk memperoleh: -Rancangan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan; - Arahan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Derawan. Metode Categorial Regression, Metode Hierarchial Clustering, Metode Time Series, Analisis Multidimensional Scaling, Hasil analisis kebijakan perlindungan penyu hijau sebagai pembelajaran tentang efektivitasperlindungan dan kinerja pengelolaan penyu hijau dalam perumusan alternatif kebijakanperlindungan. Alternatif kebijakan perlindungan penyu hijau yang diusulkan menggunakan konsep perlindungan habitat konservasi in-situ.Perlindungan diarahkan pada habitat penting the critical habitat yakni habitat feeding dan breeding untuk dialokasikan sebagai Kawasan Konservasi Laut KKL. Pengelolaan penyu hijau di dalam KKL akan memulihkan populasi dan mengurangi ancaman kepunahan. Perencanaan perlindungan habitat pada kasus Kepulauan Derawanmenghasilkan rancangan dan arahan pengelolaan KKL Kepulauan Derawan. Prosesperencanaan secara partisipatif merupakan pendekatan secara bottom-up yang melibatkan seluruh stakeholder di tingkat lokal. Data informasi diperoleh secara langsung dari para pengguna sumberdaya alam mulai dari identifikasi target konservasi, penentuan prioritas konservasi hingga penyusunan strategi konservasi yang dapat diterima masyarakat. Perencanaan KKL di Kepulauan Derawan memerlukan pemahaman skala regional tentang latar belakangsosial ekonomi penyebab perubahan keanekaragaman hayati. Strategi konservasi untuk wilayah Kepulauan Derawan ditentukan oleh prioritas konservasi yang diperoleh peringkat ancaman hasil pengkombinasian sumber tekanan yang dipadukan dengan kondisi ekologis.