Uji Statistik F Umur

Tabel 21. Hasil Analisis Kelayakan Finansial TCEC Tahun 2008-2013 NPV 12.715.226 PV + 86.025.411 PV - 73.310.185 NET BC 1,17 IRR 9 Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai NPV yang diperoleh lebih dari nol NPV 0, yaitu sebesar Rp 12.715.226. Artinya, jumlah manfaat bersih yang diterima TCEC selama umur obyek wisata yaitu 6 tahun adalah Rp 12.715.226. Pada kriteria investasi yang kedua, yaitu nilai Net BC yang diperoleh lebih besar dari satu Net BC 1, yaitu sebesar 1,17. Artinya, setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan oleh TCEC selama umur usaha yaitu 6 tahun, mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 1,17 sehingga usaha tersebut dikatakan layak untuk dijalankan tetapi dengan keuntungan yang sangat sedikit, cenderung mendekati titik impas suatu usaha. Pada kriteria investasi ketiga yaitu nilai IRR yang diperoleh lebih kecil dari tingkat suku bunga deposito IRR 8, yaitu sebesar 9 selama umur kegiatan 6 tahun. Hal ini menunjukkan TCEC mendapatkan sedikit keuntungan dan cash flow yang terbatas dari adanya kegiatan pelestarian penyu sebagai obyek wisata. Berdasarkan analisis kriteria investasi NPV, Net BC dan IRR, bahwa secara finansial kegiatan pelestarian penyu sebagai obyek wisata usaha ini belum dapat menjamin keberlangsungan aktivitas pelestarian penyu dan dikhawatirkan akan mendapat kerugian kedepannya, dengan demikian diperlukan adanya perbaikan dalam pengelolaan finansial TCEC. Salah satu cara agar pengelolaan TCEC dapat berjalan dengan baik adalah dengan menetapkan harga tiket masuk sehingga TCEC memiliki penerimaan secara kontinyu.

6.7 Pengembangan TCEC Tahun 2014-2023

Metode Willingness To Pay WTP yang sudah didapatkan dapat diasumsikan ke dalam analisis kelayakan jangka panjang. Nilai WTP digunakan sebagai harga tiket masuk ke kawasan TCEC dan diasumsikan sebagai pengganti donasi yang mulai diterapkan pada tahun 2014. Asumsi tersebut digunakan karena ingin melihat perbedaan analisis finansial saat masih mendapatkan donasi dengan saat sudah tidak ada donasi dan menggunakan harga tiket sebagai pengganti donasi. Analisis finansial pengembangan ini dihitung sejak tahun 2014 hingga 2023. Hal ini disebabkan nilai investasi tertinggi adalah bangunan yang umur teknisnya diperkirakan berumur sepuluh tahun. Berikut hasil dari analisis kelayakan jangka panjang yang menghitung WTP sebagai harga tiket masuk.

6.7.1 Arus Penerimaan Inflow, Arus Pengeluaran Outflow 2014-2023

Inflow yang didapatkan TCEC berasal dari donasi, penjualan sovenir, sewa lapangan, sewa kantin, adopsi tukik, dan penyu upacara adat. Analisis kelayakan untuk jangka panjang yaitu sejak tahun 2014 hingga tahun 2023 diasumsikan dengan tidak adanya donasi sejak tahun 2014. Donasi yang biasa didapatkan hingga tahun 2013 digantikan dengan nilai WTP yang sudah didapatkan yaitu Rp 10.661,76, dibulatkan menjadi Rp 10.000 untuk wisatawan nusantara dan Rp 55.333,33 dengan dibulatkan menjadi Rp 55.000 untuk wisatawan mancanegara. Harga tiket masuk didapatkan dengan cara mengkalikan nilai WTP yang sudah dibulatkan dengan jumlah kunjungan yang didapatkan dari data wisatawan pada tahun 2012. Jumlah wisatawan diasumsikan meningkat 2 setiap tahunnya. Harga tiket masuk diasumsikan sudah termasuk dengan biaya untuk adopsi tukik. Penjualan sovenir diasumsikan meningkat 1 setiap tahunnya. Sewa lapangan, sewa kantin dan penyu upacara adat diasumsikan sama dengan tahun 2012. Berikut tabel total inflow dan outflow per tahun kegiatan pelestarian penyu.