Uji Multikolinearitas Kajian Ekonomi Pelestarian Penyu Sebagai Obyek Wisata Berbasis Jasa Lingkungan (Studi Kasus Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Pulau Serangan, Bali)
tembok, kipas angin, wantilan, kulkas, monumen, patung penyu, kamar mandi, kursi putar, kursi bambu, kantorkantin, TV, speaker, LCD, dan DVD. Berikut
tabel total inflow dan outflow per tahun proyek. Tabel 20. Total Inflow dan Outflow TCEC Tahun 2008
– 2013
Tahun Proyek Penerimaan
Biaya Investasi Biaya Operasional
1 1.170.000.000
1.171.725.000 7.500.000
2 470.000.000
502.500.000 43.046.000
3 200.603.000
162.460.500 4
336.799.700 11.200.000
310.131.100
5 375.370.000
341.514.050 6
375.370.000 341.514.050
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Outflow biaya investasi pada tahun pertama dan kedua cukup banyak karena masih dalam tahap pembangunan, sedangkan tahun ketiga, keempat dan
kelima sudah dalam masa berjalannya usaha. Hal ini menyebabkan biaya investasi ada hanya jika diperlukan. Biaya operasional merupakan biaya yang
dikeluarkan pihak TCEC secara berkala selama usaha berjalan. Biaya operasional adalah semua biaya produksi, pemeliharaan, dan lainnya yang menggambarkan
pengeluaran untuk pelestarian penyu sebagai obyek wisata dalam satu periode. Biaya operasional pada tahun 2008 hanya meliputi pengeluaran untuk
perawatan dan upacara atau sosial untuk kebudayaan Bali. Hal ini disebabkan bangunan yang baru dibangun, sehingga penyu maupun tukik belum ada. Pada
tahun 2009 pengeluaran meningkat karena bangunan sudah mulai terbangun setengahnya, sehingga dapat membeli telur penyu dan tukik. Pengeluaran pada
tahun ini pun meliputi administrasi, mesin pompa, souvenir, perawatan, listrik dan air, upacara adat atau sosial untuk kebudayaan Bali, transport, telepon, dan
gaji untuk pegawai. Pengeluaran dari tahun 2010 hingga 2012 hampir sama, dimana bangunan sudah selesai dibangun sehingga seluruh kebutuhan
operasional dapat dibeli. Rincian cashflow secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 18.