dengan sistem Keramba Jaring Apung KJA, sedangkan jenis ikan dasar lainnya mangandalkan pasar lokal.
C. Ikan hias
Perairan Kota Ternate memiliki berbagai jenis ikan hias pada perairan pulau Hiri, Moti, dan Pulau Ternate dan yang dominan adalah jenis Ikan Bendera Zantidae,
Ikan Lepu Scorpaenidae dan jenis Ikan Kepe-kepe Chaetuddutidae. Jenis- jenis Ikan hias tersebut sangat indah dan bernilai ekonomis, namun diusahakan
secara sederhana dengan mengandalkan pasar lokal.
5.5. Potensi Pulau – Pulau Kecil
Kota Ternate merupakan Kota kepulauan yang terdiri dari 8 delapan pulau dan kesemuanya merupakan pulau-pulau kecil. Karakter masing-masing pulau sangat
berbeda antara satu pulau dengan pulau lainnya. Lima pulau berpenghuni diantaranya yaitu Pulau Ternate, Pulau Moti, Pulau Hiri, Pulau Tifure dan Pulau Mayau dan tiga
pulau yang tidak berpenghuni yaitu pulau Mano, Pulau Maka dan Pulau Gurida.
A. Pulau Ternate
Pulau Ternate merupakan pulau terbesar dari wilayah Kota Ternate dengan luas daratan 992,12 Km
2
. Dimana Kota Ternate yang merupakan Pusat Pemerintahan, baik Pemda Kota Ternate maupun Pemda Propinsi Maluku Utara. Berdasarkan data
statistik jumlah Penduduk Pulau Ternate adalah 105.967 jiwa yang tersebar pada keliling Pulau Ternate. Jumlah Kelurahan pada Pulau Ternate adalah sebanyak 63
kelurahan, 54 kelurahan terletak pada bagian pesisir. Sehingga umumnya kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya diarahkan pada pemanfaatan
sumberdaya perikanan. Sumberdaya perikanan yang dominan di Pulau Ternate antara lain:
- Ikan Pelagis : Ikan Tuna, Cakalang, Layang, Selar dan Tongkol
- Ikan Demersa : Kakap merah dan Bambangan, Kerapu bebek, Kerapu Sunu dan jenis lainnya
- Danau : Jenis Ikan Air tawar berupa Ikan Mas, Nila dan Mujair
- Non Ikan : Teripang dengan jenis teripang pasir, teripang gama, Teripang
susu, kerang tiram, kima dan udang lobster.
B. Pulau Moti
Sesuai dengan kondisi geografis wilayah, Pulau Moti merupakan bagian dari wilayah Kota Ternate yang memiliki spesifikasi tersendiri, ini dikarenakan kondisi
flora dan fauna yang tidak sama dengan pulau-pulau lainnya di Kota Ternate. Pulau Moti yang luas keseluruhan wilayahnya 83.833 km
2
. Sedangkan Jarak Pulau Moti dengan Pulau Ternate adalah 11 mil laut, dimana rute perjalanan harus ditempuh
melalui lautan dengan transportasi motor laut selama kurang lebih 2 Jam. Pulau Moti terbagi atas 6 kelurahan dengan jumlah penduduk 5.140 jiwa dengan mata
pencaharian sebagian besar adalah nelayan dan petani. Hal ini dikarenakan semua wilayah kelurahan berada pada wilayah pesisir, sedangkan potensi wilayah di bidang
perikanan yang dimiliki dapat digambarkan sebagai berikut :
B.1. Potensi perikanan laut
a. Budidaya Laut Pulau Moti sebagian wilayahnya ada yang bisa dikembangkan rumput laut,
teripang dan budidaya ikan kerapu. Hal ini karena secara alami bibit ikan kerapu, Rumput laut sudah tumbuh secara alami di daerah ini, demikian juga teripang.
Selain itu kondisi perairan yang cukup aman dari ombak karena terlindung dari pulau-pulau dan berbentuk teluk sehingga potensial untuk dikembangkan
budidaya ikan kerapu dan rumput laut . Di samping itu potensi ikan dasar juga sangat baik di wilayah ini.
b. Penangkapan Sesuai dengan karakteristik Pulau Moti, bahwa para nelayan didaerah ini banyak
yang melakukan penangkapan dengan Purse seine , hand line, gill net, , bubu dan pancing tonda. Selain itu jenis ikan yang dominan di pulau Moti antara lain ikan
layang, ikan tongkol, kuwe, cakalang, kerapu, ikan Demersal dan lain-lain. B.2. Potensi perikanan darat air payau
Selain Potensi Perikanan laut, Pulau Moti juga mempunyai potensi untuk dikembangkan perikanan darat. Hal ini karena ditunjang dengan adanya hutan
mangrove yang tumbuh subur di sebagian pesisir wilayah Pulau Moti. Dengan demikian kegiatan budidaya yang bisa dikembangkan diantaranya adalah tambak
udang dan ikan bandeng serta budidaya air tawar.
C. Pulau Hiri
Pulau Hiri memiliki kharakteristik tersendiri, dimana kondisi geografis wilayahnya berhadapan dengan lautan bebas dan sebagian lagi bersebelahan dengan
pulau Ternate dan Pulau Halmahera. Luas daratan keseluruhan dari pulau ini adalah 7,31 km
2
kondisi pulaunya berbatu dan air tanahnya payau, sehingga untuk pengembangan pertanian kurang cocok, sehingga potensi yang cocok untuk
dikembangkan adalah perikanan.
C.1. Potensi perikanan laut a. Budidaya Laut
Untuk Pulau Hiri potensi yang dapat dikembangkan jenis komoditi teripang yaitu di wilayah kelurahan Faudu. Sedangkan untuk pengembangan budidaya jenis
lainnya di Pulau Hiri kurang berpotensi karena sesuai dengan kondisi bio fisiknya. Pulau Hiri merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan
Perikanan Tangkap.
b. Penangkapan