Sedangkan unreported fisheries yang dilakukan oleh nelayan lokal lebih disebabkan oleh faktor-faktor yang tercipta secara sistematis lihat tabel 6.
Unreported fishing yang terjadi oleh nelayan lokal menyebabkan pemerintah mengalami kerugian ekonomi dan kehilangan data tentang kondisi stok, tetapi
kegiatan penangkapan oleh nelayan lokal tidak mengancam keberadaan stok ikan karena armada dan alat tangkap yang digunakan masih bersifat tradisional dan ramah
lingkungan. Dampak yang ditimbulkan oleh unreported fisheries secara keseluruhan adalah kerugian ekonomi economic loss dan kesalahan data oleh pemerintah dalam
melakukan pendugaan stok yang pada akhirnya berpengaruh pada kebijakan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ikan secara optimal. Jumlah sumberdaya
perikanan yang faktual yang dihasilkan di kawasan perairan Kota Ternate juga dapat dilihat pada gambar diatas, yaitu jumlah antara unreported fisheries dengan
reported fisheries. Gambar 6.7 juga menunjukkan proses terjadinya reported fisheries, dari hasil
tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Pelabuhan Perikanan Nusantara atau PPI Pelabuhan Pendaratan Ikan kemudian dilakukan lelang kepada para tauke, dari
kegiatan lelang tersebut pemerintah memperoleh retribusi yang dikenakan kepada nelayan yang menjadi income bagi pemerintah dan dapat dimanfaatkan sebagai
management cost dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. Manfaat lain dari kegiatan tersebut adalah penyerapan tenaga kerja yang dapat
menekan angka pengangguran, inilah yang dimaksud dengan economy benefit manfaat ekonomi atau manfaat sosial dari reported fisheries perikanan yang
dilaporkan. Kegiatan ini jika dikelola secara profesional maka tidak menutup kemungkinan kesejahteraan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya perikanan terutama para nelayan tidak hanya sebatas impian namun akan menjadi kenyataan.
6.2.4. Korelasi Nonparametrik Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Unreported Fisheries
Deskripsi terhadap jawaban responden dan hasil pengamatan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa terjadinya unreported fisheries dipengaruhi oleh
sejumlah faktor dengan variabelnya masing-masing, yaitu faktor ekonomi dengan variabel hasil tangkapan, biaya, harga dan pasar lihat diskripsi Tabel 6.11,
pendidikan yang merupakan variabel dari faktor sosial budaya, geografis dengan variabel jarak antar pulau-pulau dengan Pulau Ternate sebagai pusat aktivitas
ekonomi dan kebijakan pemerintah. Sejauh mana hubungan antara faktor-faktor dengan variabel-variabel tersebut, maka coba dilihat dengan pendekatan korelasi
nonparametrik korelasi Spearman. Nilai variabel dari faktor-faktor yang berhubungan tersebut diidentifikasi
berdasarkan jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Ada beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan terjadinya unreported fisheries di
wilayah Kota Ternate yang telah didesain dalam kuesioner, antara lain adalah ; 1 Faktor ekonomi pendapatanhasil, biaya, harga, dan pasar merupakan faktor yang
menjadikan bapak-bapak nelayan tidak mendaratkan hasil tangkapan ke PPN atau PPI di Ternate, 2 Faktor geografis jarak antar pulau menjadikan bapak-bapak
nelayan mengalami kesulitan untuk membawa hasil tangkapan dan mendaratkannya ke PPN atau PPI di Ternate. Jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
dan tingkat pendidikan responden kemudian diidetifikasi skornya berdasarkan asumsi-asumsi sebagaimana terlihat pada Tabel 6.12 berikut ini.
Tabel 6.12 Identifikasi scorring variabel yang potensial berhubungan dengan unreported fisheries
Faktor yang berhubungan
Scoring 4
3 2
1
Ekonomi Sangat setuju
Setuju Tidak setuju Sangat tidak
setuju Tidak tahu
Geografis Sangat setuju
Setuju Tidak setuju Sangat tidak
setuju Tidak tahu
Pendidikan Perguruan
Tinggi SMA
SMP SD
Tidak sekolah
Sumber : Diolah dari data primer 2007 Tabel 6.12 menjelaskan bahwa jika responden menjawab sangat setuju faktor
ekonomi lihat deskripsi tabel 6.11 berhubungan dengan unreported fisheries, maka skornya = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1 dan tidak tahu =0.
Demikian juga dengan scorring jawaban responden terhadap faktor geografis, sedangkan faktor pendidikan di-skor berdasarkan tingkat pendidikan responden, yaitu
jika pendidikannya Perguruan Tinggi = 4, SMA = 3, SMP = 2, SD = 1 dan Tidak sekolah = 0. Berdasarkan pendekatan scorring tersebut, maka hasil scorring faktor-
faktor yang berhubungan dengan unreported fisheries dari 59 responden nelayan di wilayah Kota Ternate dapat dilihat pada Tabel 6.13, sedangkan hasil scoring secara
rinci disajikan pada Lampiran 3. Tabel 6.13 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Faktor-Faktor yang
Potensial Berhubungan dengan Urepoted Fisheries
Faktor yang berhubungan
Skor 4 Skor 3
Skor 2 Skor 1
Skor 0 Σ org
Σ org Σorg
Σ org Σ org
Pendidikan -
- 7
12 24
41 28
47 Geografis
18 31
31 53
1 0,2
1 0,2
8 14
Ekonomi 23
39 30
51 1
0,2 -
5 8
Sumber : Diolah dari data primer 2007 Tabel 6.13 menjelaskan bahwa jumlah responden nelayan yang tidak sekolah
sebesar 47 28 0rang, SD sebesar 41 24 orang, SMP sebesar 12 7 orang, SMA dan Perguruan Tinggi tidak ada 0. Jawaban responden atas hubungan faktor
geografis jarak terhadap unreported fisheries adalah ; sangat setuju = 31 18 orang, setuju = 53 31 orang, tidak setuju = 0,2 1 orang dan tidak tahu = 1
8 orang. Sedangkan jawaban responden atas hubungan faktor ekonomi terhadap unrepoted fisheries adalah ; sangat setuju = 39 23 orang, setuju = 51 30 orang,
tidak setuju = 0,2 1 orang, sangat tidak setuju = 0 tidak ada dan tidak tahu = 1 5 orang. Nilai dari jawaban responden dan tingkat pendidikan yang teridentifikasi
tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan korelasi Rank Spearman R
S
, maka hasil analisisnya sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6.14. Tabel 6.14 Korelasi Rank Spearman R
S
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Unrepoted fisheries
Correlations
Pendidikan social
Geografis jarak
Ekonomis Produksi
Unreported Fisheries
Spearmans rho
Pendidikan social
Correlation Coefficient
1.000 .078
-.058 -.051
Sig. 2-tailed .
.558 .660
.699 N
59 59
59 59
Geografis jarak
Correlation Coefficient
.078 1.000
.122 .088
Sig. 2-tailed .558
. .358
.506 N
59 59
59 59
Ekonomis Correlation
Coefficient -.058
.122 1.000
.275 Sig. 2-tailed
.660 .358
. .035
N 59
59 59
59 Produksi
Unreported Fisheries
Correlation Coefficient
-.051 .088
.275 1.000
Sig. 2-tailed .699
.506 .035
. N
59 59
59 59
Sumber : Hasil analisis.
Ket : Korelasi signifikan pada level 0,05.
Tabel 6.14 menggambarkan hubungan antara sejumlah faktor yaitu, faktor pendidikan, geografis jarak, ekonomi dan jumlah produksi perikanan yang tidak
dilaporkan unreported fisheries. Hasil analisis mengindikasikan hubungan faktor- faktor tersebut, untuk faktor pendidikan mengindikasikan korelasi yang negative
-0.5, yaitu semakin rendah tingkat pendidikan responden mengindikasikan kontribusinya terhadap unreported fisheries yang semakin tinggi sebaliknya semakin
tinggi tingkat pendidikan responden mengindikasikan kontribusinya terhadap unreported fisheries semakin rendah tidak ditemukan responden yang berpendidikan
perguruan tinggi dan SMA, Tabel 6.13, sedangkan fakor geografis mengindikasikan korelasi positif terhadap unreported fisheries, yaitu semakin jauh jarak antara tempat
tinggal nelayan dengan PPI atau PPN, maka semakin tinggi pula kontribusinya terhadap terjadinya unreported fisheries. Korelasi positif kecil 0,275 namun
signifikan terjadi antara faktor ekonomi dengan unreported fisheries. Faktor ekonomi yang terdiri dari variabel hasil tangkapan atau pendapatan, harga, biaya dan pasar
merupakan hal-hal yang signifikan berhubungan dengan terjadinya unreported fisheries. Artinya jumlah hasil tangkapan nelayan yang tidak pasti dan cenderung
menurun, biaya pendaratan ke PPI atau PPN yang relatif tinggi karena jarak yang 73
ditempuh sangat jauh khususnya nelayan dari Kecamatan Pembantu Pulau Moti dan Kecamatan Pembantu Pulau Batang dua, harga yang dominan ditentukan oleh tauke
serta pasar yang telah tersedia tauke berhubungan signifikan dengan terjadinya unreported fisheries di Kota Ternate.
6.2.5. Sumberdaya Perikanan Aktual