orang dan yang lainnya 672 orang. Jumlah nelayan terbanyak di kecamatan Pulau Ternate, yaitu sebanyak 1654 orang termasuk nelayan dari Pulau Batangdua Pulau
Mayau dan Tifure serta nelayan dari Pulau Hiri yang pada saat itu masih dibawah wilayah administrasi Kecamatan Pulau Ternate sekarang telah dimekarkan menjadi
Kecamatan Pembantu Pulau Batangdua dan Pulau Hiri. Sedangkan jumlah penjualpedagang ikan dibo-dibo terbanyak di Kecamatan Kota Tenate Utara yaitu
141 orang dan pengolah ikan terbanyak di Kecamatan Pulau Ternate yaitu sebanyak 55 orang.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Kondisi Perikanan Tangkap
Kota Ternate yang dikelilingi oleh perairan, memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat beragam, yaitu ikan pelagis kecil, pelagis besar dan ikan
demersal. Pemanfaatan sumberdaya perikanan dari tahun ke tahun cenderung meningkat, dengan rata-rata produksi sebesar 6.413,40 ton per tahun Bin Syeh
Abubakar M. 2004. Jenis-jenis ikan yang tertangkap kebanyakan adalah ikan pelagis kecil dan pelagis besar. Perkembangan jumlah produksi, harga dan nilai produksi
perikanan dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Dirinci Menurut
Jenis Ikan di Kota Ternate Bulan Januari-Maret 2007
No Jenis Ikan
Bulan Januari Bulan Februari
Bulan Maret Harga
rata-rata RpKg
Volume produksi
ton Nilai
produksi Rp.000
Harga rata-rata
RpKg Volume
produksi ton
Nilai produksi
Rp.000 Harga
rata-rata RpKg
Volume produksi
ton Nilai
produksi Rp.000
1 Cakalang
8000 113
.170 905.360
6500 51
.48 334,627 7400
4 6.12
341,273
2 Kakap Merah 8800
1.878 16.526
8500 2 17,000
9000 7
.436 66,924
3 Ekor kuning
8200 1
9.639 161.040
6900 9
.09 62,721 9625
1 7.85
171,826 4
Kembung 7000
2 5.449
178.143 8500
51 .30 436,008
7200 3
8.03 273,830
5 Kerapu
10000 5.717
57.170 8000
6 .33 50,656
12000 2.48
29,712 6
Layang 6700
325 .738
2.182.445 6000
359 .70 2,158,188
6000 41
9.64 2.517,816
7 Madidihang
9000 2.038
18.34 2
7000 7
.14 49,980 8875
6.06 53,818
8 Pisang2
7700 7
1.092 547.408
6700 61
.64 413,015 8600
4 9.06
421,942 9
Selar 7700
2 7.260
209.902 9100
17 .90 162,890
7000 2
7.04 189,266
10 Tongkol
7200 172
.698 1.243.426
7250 126
.83 919,532 8000
21 7.35
1.738,768 11
Julung 7000
3.900 27.300
6000 6.
655 39,9
30 4900
1 .860
9,114 12
Baronang 8000
1.000 8.000
- -
- -
- -
12 Ikan merah
10000 0.102
1.020 10000
4. 125
41,2 50
- -
- 13
Kwee 10000
3.478 34.780
8500 8
.11 68,8
93 -
- -
14 Teri
- -
- 7000
3 .00
21,0 00
5000 7
.436 37,180
15 Ikan lain-
lain 8400
1 9.466
163.514 6300
20 .18
127,1 47
6000 2
2.03 132,204
Jumlah 7
92,63 5.754,376
735 ,48
4,902,83 5
862,391 5,983
,673
Sumber : Diolah dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate 2007 Tabel 6.1 menggambarkan jumlah produksi, harga ikan rata-rata per kilogram
dan nilai produksi perikanan yang dihasilkan di Kota Ternate periode Januari-Maret 2007 yang dirinci menurut jenis ikan. Total produksi pada bulan Januari sebesar
792,63 ton dengan nilai yang dihasilkan mencapai lebih dari Rp 5,7 milyar, total produksi pada bulan Februari sebesar 735,48 ton dengan nilai yang dihasilkan
mencapai Rp 4,9 milyar dan total produksi pada bulan Maret sebesar 826,391 ton dengan nilai yang dihasilkan mencapai Rp 5,9 milyar. Nampak bahwa hasil
tangkapan terbanyak untuk perikanan jenis pelagis kecil adalah layang yang mencapai 419,64 ton dengan nilai lebih dari Rp 2,5 milyar pada bulan Maret
sedangkan jumlah produksi tertinggi untuk jenis pelagis besar adalah tongkol dengan jumlah produksi sebesar 217,35 ton dengan total nilai yang dihasilkan lebih dari Rp
1,7 milyar pada bulan Maret. Jumlah produksi terrendah adalah ikan merah dengan total produksi yang dihasilkan sebesar 0,1 ton dengan nilai yang dihasilkan sebesar
Rp 1,02 juta pada bulan Januari. 51
6.2. Aspek Ekonomi Unreported Fisheries 6.2.1. Kerugian Ekonomi Akibat Unreported Fisheries