model  Copes  ini   yaitu   surplus   produsen,   surplus   konsumen   dan   rente  sumberdaya diharapkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan  dalam
pemanfataan sumberdaya perikanan laut Fauzi 2004.
2.2.   Konsep Penilaian Ekonomi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
Pengertian nilai atau  value  khususnya yang menyangkut barang dan jasa yang dihasilkan   oleh   sumberdaya   alam   dan   lingkungan   sangatlah   bervariasi,  tetapi   para
ekonom   mengkonsentrasi   pada   nilai   moneter   yang   dinyatakan   melalui  preference konsumen.  Pada dasarnya, nilai hanya terjadi karena adanya interaksi antara subjek
dan objek dalam bentuk penjelasan bukan dari kualitasnya Peace dan Turner 1990. Secara umum nilai ekonomi economic value menurut Fauzi 2004, didefinisikan
sebagai  pengukuran  jumlah  maksimum  seseorang  ingin  mengorbankan  barang dan jasa   lainnya.     Secara   formal   konsep   ini   disebut   sebagai   keinginan   membayar
willingness   to   pay   sehingga   nilai   ekologis   dari   ekosistem   bisa   diterjemahkan kedalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter dari barang dan jasa.
Prinsip   dasar   dari   nilai   ekonomi   dapat   ditetapkan   untuk   mengukur   tingkat kesejahteraan   individu.  Tingkat   kesejahteraan   dipengaruhi   oleh   perubahan   dalam
harga dan kualitas barang dan jasa. Jika barang dan jasa yang subtitutif maka trade- off dapat dicapai dan nilai mencapai keseimbangan Kula 1997. Sependapat dengan
hal   tersebut   menurut   Fauzi   2002,   pengukuran   nilai   ekonomi   sumberdaya   adalah seberapa   besar   keinginan   kemampuan   membayar   purchasing   power   masyarakat
untuk memperoleh barang dan jasa atau bisa diukur dari sisi lain yaitu seberapa besar masyarakat harus diberikan kompensasi untuk menerima pengorbanan atas hilangnya
barang   dan   jasa   dari   sumberdaya   dan   lingkungan.   Salah   satu   konsep   yang   dapat digunaka untuk mengukur nilai ekonomi sumberdaya adalah konsep suply-demand.
Konsep suply demand merupakan suatu konsep yang  memiliki peran sangat penting dalam ilmu ekonomi, karena dapat digunakan untuk  menilai fungsi dari suatu
ekosistem nilai sumberdaya, menilai tingkat kesejahteraan   dan aktivitas ekonomi lainnya.  Sebagaimana kita ketahui bahwa suatu ekosistem memiliki fungsi sebagai
penyuplai berbagai macam produk dan jasa yang  memiliki nilai ekonomis, dengan 13
pendekatan   Willingness   To   Pay   WTP   maka   barang   dan   jasa   yang   disuplai   oleh suatu ekosistem dapat dinilai manfaat ekonominya, baik manfaat langsung maupun
tidak   langsung   dan   tingkat   kesejahteraan   suatu   masyarakat,   yang   didekati   dengan market   value   dan   non   market   value.   Agar   lebih   jelas   penggunaan   konsep   suply-
demand dalam penilaian ekonomi sumberdaya dapat dilihat pada gambar berikut. Price
a
p                              b
Net Rent Cost
c                           q                                              Quantity Gambar 2.2 Konsep supply-demand konvensional Constanza et al.1997.
Gambar   2.2   menjelaskan   tentang   konsep   suply   demand   konvensional,   yaitu suply = marginal cost dan Demand = marginal benefit  yang menunjukkan ciri khas
pasar barang dan jasa. Ada beberapa hal yang dapat dibaca dari Gambar 2.2, antara
lain   adalah   area  pbqc  menunjukkan   nilai   GNP   gross   National   Product,   area   di bawah   kurva   suply   cbq   menunjukkan   biaya   produksi,     area  pbc  menunjukkan
produsen surplus atau  net rent  dan area  pba  menunjukkan nilai konsumen surplus
atau tingkat kesejahteraan masyarakat sedangkan nilai total sumberdaya ditunjukkan
oleh jumlah antara produsen surplus dan konsumen surplus atau area abc.
Terkait   dengan   sumberdaya   kelautan   tropika,   yang   pada   umumnya   memiliki sumberdaya   yang   bersifat  renewable   resource  dapat   diperbaharui,   seperti
sumberdaya   perikanan.   Namun   perlu   diketahui   bahwa   kurva   suplai   dalam   kasus sumberdaya perikanan tidak dapat diasumsikan bersifat linear tetapi horizontal atau
Produsen surplus
Konsumen surplus
Suply= Marginal Cost
Demand = Marginal Benefit
tegak   lurus   yang   menunjukkan   keterbatasan   daya   dukung   lingkungan  Carrying Capasity  terhadap pertumbuhan sumberdaya perikanan, jadi eksploitasi sumberdaya
perikanan harus memperhatikan beberapa aspek yang sangat urgen antara lain aspek ekologi,   biologi   maupun   ekonomi   demi   kelestarian   dan   keberlanjutan   sumberdaya
tersebut.   Berkaitan   dengan   fenomena  carrying   capacity  dan   pertumbuhan sumberdaya   perikanan   maka   konsep  supply  dan  demand  dalam   kerangka   fungsi
kelautan dan tropika dapat digambarkan sebagai berikut :
Price
a
P                                b
Quantity
q
Gambar 2.3. Konsep supply-demand dalam pendekatan sumberdaya perikanan Constanza et al. 1997.
Kurva  supply  yang   horizontal   menggambarkan   bahwa   pertumbuhan sumberdaya kelautan tropika dibatasi oleh daya dukung lingkungan   yang terbatas,
surplus produsen yang ditunjukan dari gambar tersebut meliputi area pbqo sedangkan konsumen surplus meliputi area  pba  dan nilai total dari sumberdaya adalah jumlah
dari produsen surplus dan konsumen surplus yang meliputi area abqo.
Dalam   konsep   valuasi   ekonomi   yang   kovensional,   nilai   ekonomi   diartikan sebagai nilai ekonomi total yang merupakan penjumlahan dari nilai pemanfaatan use
value   dan   nilai   non   pemanfaatan   non-use   value.   Use   value  adalah   nilai   yang dihasilkan   dari   pemanfaatan   aktual   dari   barang   dan   jasa   sementara  non-use   value
Demand = Marginal Benefit
Net rent Consumen
Surplus Suply= Marginal
Cost
Net Rent
merupakan nilai yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan aktual barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam.  Secara umum memang sulit untuk mengukur
dengan pasti kedua konsep tersebut, sehingga valuasi ekonomi dengan menggunakan pendekatan di atas sering menjadi perdebatan menyangkut akurasi dari pengukuran
nilai ekonomi sumberdaya alam Fauzi 2002. Berkaitan   dengan   uraian   di   atas,   seyogyanya   pemanfaatan   sumberdaya   alam
khususnya sumberdaya perikanan laut dengan menggunakan pendekatan biologi dan ekonomi   haruslah  mempertahankan   keberlanjutannya.   Menurut  Hicks  yang   dikutip
Anwar   dan   Rustiadi   2000,   bahwa   pemanfaatan   sumberdaya   alam   yang menghasilkan   pendapatan   dan   kemudian   dipergunakan   menjadi   barang-barang
konsumsi   masa   kini,   jangan   mengganggu   potensi   pendapatan   dari   sumberdaya modal   generasi   mendatang,   terutama   yang   menurunkan   kapasitas   sumberdaya
tersebut perlu dihindari.
2.3. Praktek IUU Illegal Unreported Unregulated  Fishing