Variabilitas Cuaca di Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan

Perubahan cuaca berada pada tingkat banyak perubahan dengan persentase persepsi sebesar 57.5, hal tersebut ditunjukkan dari persepsi 23 orang petani yang menyatakan bahwa cuaca yang terjadi sekarang dibandingkan dengan cuaca pada beberapa tahun terakhir banyak mengalami perubahan, sehingga dari penilaian tersebut terdapat probabilitas kejadian ancaman bahaya yang tinggi. Perubahan cuaca berada pada tingkat perubahan sangat ekstrim dengan persentase persepsi sebesar 25, hal tersebut ditunjukkan dari persepsi 10 orang petani yang menyatakan bahwa cuaca yang ada mengalami banyak perubahan dan terjadi penyimpangan-penyimpangan pada beberapa parameter cuaca atau perubahan yang terjadi sangat ekstrim, akibatnya probabilitas kejadian ancaman bahaya yang akan dihadapi sangat tinggi. Perubahan cuaca di Desa Ciasmara menimbulkan beberapa tingkatan konsekuensi dampak yang terjadi pada hasil panen padi petani. Tingkat Konsekuensi yang diterima petani dinilai dengan lima skala penilaian potensi gagal panen yaitu tidak potensi gagal panen, potensi gagal panen rendah, potensi gagal panen sedang, potensi gagal panen tinggi, dan potensi gagal panen sangat tinggi. Konsekuensi penilaian dilihat dari seberapa besar dampak negatif yang dialami oleh petani yaitu tingkat penurunan hasil panen padi pada saat perubahan cuaca itu terjadi. Persentase konsekuensi dampak perubahan cuaca terhadap hasil panen padi petani di Desa Ciasmara dapat dilihat pada Gambar 16 di bawah ini . Sumber: Data Primer diolah Gambar 16. Grafik Persentase Konsekuensi Dampak Perubahan Cuaca terhadap Hasil Panen Padi Petani di Desa Ciasmara 5 22,5 55 17,5 10 20 30 40 50 60 Tidak potensi gagal panen Potensi gagal panen rendah Potensi gagal panen sedang Potensi gagal panen tinggi Potensi gagal panen sangat tinggi Jumlah Sebagian besar petani mengalami konsekuensi negatif adanya perubahan cuaca yang terjadi pada masa tanam padi di Bulan Agustus tahun 2013 MT ke II, dimana hasil panen padi yang ada pada masa tanam tersebut mengalami penurunan dengan persentase skala penurunan hasil panen padi sebanyak 26 hingga 50. Konsekuensi tidak potensi gagal panen dialami oleh 2 orang petani, dengan persentase sebesar 5 petani yang menerima konsekuensi dampak terhadap hasil panen padi hampir tidak terlalu besar dampak negatifnya, atau dampak sama sekali tidak dirasakan oleh mereka. Konsekuensi potensi gagal panen rendah dialami oleh 9 orang petani, dengan persentase sebesar 22.5 petani yang menerima konsekuensi penurunan hasil panen padi dengan persentase skala penurunan sebanyak 1 hingga 25. Konsekuensi potensi gagal panen sedang dialami oleh 22 orang petani, dengan persentase sebesar 55 petani yang menerima konsekuensi penurunan hasil panen padi dengan persentase skala penurunan sebanyak 26 hingga 50. Konsekuensi potensi gagal panen tinggi dialami oleh 7 orang petani, dengan persentase sebesar 17.5 petani yang menerima konsekuensi penurunan hasil panen padi dengan persentase skala penurunan sebanyak 51 hingga 75. Perbedaan persepsi dan dampak yang dialami petani satu dengan petani lainnya akan mempengaruhi tingkat risiko pertanian yang berbeda juga, hal ini dikarenakan persepsi terhadap perubahan cuaca yang dirasakan dan dampak yang diterima akan dihubungkan ke dalam sebuah matriks risiko sumberdaya pertanian padi. Keterkaitan antara persepsi perubahan dan dampak yang dialami masing- masing petani akan menunjukkan tinggi atau rendahnya risiko usahatani padi mereka. Terdapat lima tingkatan risiko pertanian padi dalam matriks yang akan dianalisis, yaitu tidak berisiko, risiko rendah, risiko moderat, risiko tinggi dan risiko ekstrim. Jenis penyesuaian atau adaptasi berdasarkan prioritas yang akan dipilih merupakan hasil dari risiko yang diterima, semakin tidak berisiko kegiatan usahatani yang dijalani seseorang maka prioritas penyesuaian menghadapi perubahan cuaca yang ada bisa diabaikan. Masing-masing risiko menggunakan indikator penilaian berdasarkan warna pada matriks, dimana baris dan kolom dengan warna yang sama menunjukkan kesamaan tingkatan risiko yang diterima. Tingkat risiko berdasarkan konsekuensi dampak hasil panen padi dan persepsi perubahan cuaca yang dirasakan petani dapat dilihat pada Gambar 17 di bawah ini. Matriks di bawah ini mempresentasekan masing-masing tingkat risiko pertanian padi yang dialami petani di Desa Ciasmara, persentase yang ada menunjukkan bahwa sebagian besar petani di wilayah tersebut berada pada kolom dan baris dengan indikator warna orange, dimana indikator tersebut menunjukkan bahwa risiko yang dihadapi adalah tingkat risiko tinggi, hal tersbut dapat dilihat dari persentase jumlah petani yang mengalami risiko tersebut sebanyak 52.5 atau sebanyak 21 orang petani. K on se k u en si D am p ak Potensi Gagal Panen Sangat Tinggi Potensi Gagal Panen Tinggi Risiko Ekstrim 512,5 Potensi Gagal Panen Sedang Risiko Tinggi 2152,5 Potensi Gagal Panen Rendah Risiko Rendah 6 15 Risiko Moderat 8 20 Tidak Potensi Gagal Panen Tidak Berisiko Normal 0 0 Tidak Ada Perubahan Sedikit Perubahan Perubahan Sedang Banyak Perubahan Perubahan Sangat Ekstrim Perubahan Cuaca Sumber : Data Primer diolah Keterangan: Jumlah orang persentase Gambar 17. Matriks Risiko Sumberdaya berdasarkan Persentase Tingkat Risiko Pertanian Padi akibat Perubahan Cuaca

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. (Studi Pada Gapoktan Rukun Makmur Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)

0 16 256

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi (Studi kasus di Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor).

3 29 91

Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Pendapatan Usahatani Padi yang Hilang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Kecamatan Bogor Selatan)

0 4 104

Analisis pendapatan petani Padi sawah di Desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

5 29 50

. Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca Dan Proses Adaptasi Yang Dilakukan Oleh Petani (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)

1 13 113

Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Sebuah Pengabdian Untuk Desa Ciasmara, Pamijahan, Bogor

0 17 75

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. (Studi Pada Gapoktan Rukun Makmur Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).

0 0 22