Jenis dan Sumber Data

Data dan informasi yang diperlukan meliputi penilaian terhadap perubahan cuaca dan perubahan hasil panen padi ketika cuaca mengalami perubahan ekstrim. Hasil yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan skala atau penilaian yang sama dan dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing-masing variabel yang dianalisis. Tabel 5 dan 6 menyajikan informasi mengenai pengukuran penilaian persepsi petani terhadap cuaca dan konsekuensi hasil panen padi akibat perubahan cuaca tersebut. Penilaian terhadap cuaca dan konsekuensi hasil panen padi merupakan skala penilaian yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh USAID dan Departemen Pertanian. Tabel 5. Skala Penilaian Perubahan Cuaca Skala Penilaian Deskripsi 1 Tidak ada perubahan Probabilitas kejadian ancaman bahaya sangat rendah. 2 Sedikit perubahan Probabilitas kejadian ancaman bahaya rendah. 3 Sedang Probabilitas kejadian ancaman bahaya tingkat sedang. 4 Banyak perubahan Probabilitas kejadian ancaman bahaya tinggi dalam rentang waktu. 5 Perubahan sangat ekstem Probabilitas kejadian amat tinggi berdasrkan catatan historis dan proyeksi perubahan cuaca. Sumber: Modifikasi dari USAID 2011 Tabel 6. Skala Penilaian Konsekuensi Dampak Panen Pertanian Padi Skala Penilaian Deskripsi 1 Tidak potensi gagal panen Dampak terhadap pertanian padi hampir tidak ada atau sama sekali tidak dirasakan oleh petani. 2 Potensi gagal panen rendah Terjadi penurunan hasil panen dengan persentase penurunan 1 - 25. 3 Potensi gagal panen sedang Terjadi penurunan hasil panen dengan persentase penurunan ≥ 26 - 50. 4 Potensi gagal panen tinggi Terjadi penurunan hasil panen dengan persentase penurunan ≥ 51 - 75. 5 Potensi gagal panen sangat tinggi Dampak berjangka panjang dengan kerugian finansial yang sangat besar Terjadi penurunan hasil panen dengan persentase penurunan ≥ 76 - 100. Sunber: Modifikasi Departemen Pertanian Kajian Risiko dan Adaptasi Perubahan Iklim Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat 2012 Tabel 7. Indikator Tingkat Risiko berdasarkan Matriks Risiko Sumberdaya Tingkat Risiko Konsekuensi Adaptasi Ekstrim Perlu adaptasi segera mungkin Tinggi Langkah adaptasi perlu dijadikan prioritas Moderat Perlu langkah adaptasi untuk mengurangi risiko Rendah Mungkin perlu adaptasi Tidak berisiko Tidak perlu pengeluaran untuk adaptasi adaptasi bisa diabaikan Sumber: USAID 2011 Tabel 7 menunjukkan tingkat risiko pertanian hasil dari analisis pada matriks berdasarkan persepsi perubahan dan konsekuensi yang dialami petani, keterkaitan antara keduanya akan menghasilkan tingkat risiko berdasarkan indikator warna yang menunjukkan tinggi atau rendahnya risiko kegagalan panen. Tingkat risiko yang dihadapi oleh petani akan menentukan prioritas dalam melakukan penyesuaian atau adaptasi dalam menghadapi perubahan cuaca yang terjadi. Semakin tinggi atau ekstrim risiko yang dihadapi oleh petani, maka konsekuensi untuk melakukan adaptasi penyesuaianpun semakin prioritas atau perlu melakukan adaptasi segera mungkin.

4.4.2 Identifikasi Pilihan Jenis Adaptasi Petani Padi dalam Menghadapi Perubahan Cuaca

Identifikasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai bentuk dan pilihan adaptasi yang dilakukan oleh petani padi ketika menghadapi fenomena perubahan cuaca, upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi perubahan cuaca tersebut serta hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat melakukan penyesuaian atau adaptasi tersebut. Identifikasi ini dilakukan melalui wawancara kepada petani dengan menggunakan kuesioner. Hasil yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan pilihan jenis adaptasi yang sama dan dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan jenis adaptasi dominan dari masing-masing adaptasi yang dilakukan oleh petani. Bentuk identifikasi pilihan jenis adptasi yang dilakukan oleh petani dapat dilhat pada Tabel 8 di bawah ini.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. (Studi Pada Gapoktan Rukun Makmur Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)

0 16 256

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi (Studi kasus di Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor).

3 29 91

Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Pendapatan Usahatani Padi yang Hilang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Kecamatan Bogor Selatan)

0 4 104

Analisis pendapatan petani Padi sawah di Desa Ciasihan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

5 29 50

. Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca Dan Proses Adaptasi Yang Dilakukan Oleh Petani (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)

1 13 113

Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 Sebuah Pengabdian Untuk Desa Ciasmara, Pamijahan, Bogor

0 17 75

Pengaruh Program Pengembangan Usaha Agribisinis Perdesaan (PUAP) Terhadap Pendapatan Usahatani Padi. (Studi Pada Gapoktan Rukun Makmur Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).

0 0 22