Struktur Taman Vertikal DATA DAN ANALISIS
7.1.2 Geo-relief Georelief merupakan usulan tema dari alternatif desain taman vertikal
yang kedua pada kluster Pine Forest. Geo-relief diambil dari kata geometric yang artinya ‘ilmu ukur’ dan relief yang artinya ‘suatu gambaran permukaan yang
timbul. Dengan demikian Geo-relief berarti desain taman vertikal yang memiliki permukaan yang timbul keluar dengan pola desain yang terukur dan membentuk
bidang-bidang segitiga. Keunggulan dari tema Geo-relief ini adalah bentukan permukaan facade yang timbul sehingga memberikan kesan visual yang variatif
walaupun sedikit lebih memakan ruang di hadapan taman vertikal tersebut. Pada taman vertikal dengan tipe rangka besi, tanaman yang digunakan
untuk tema Geo-relief adalah tipe tanaman merambat. Perakaran terdapat dari bawah tanah dan sulur tanamannya merambat mengikuti pola rangka besi.
Pertumbuhan sulur tanaman diatur sehingga menciptakan pola taman vertikal yang diinginkan. Tanaman rambat pada bagian yang timbul dan tidak timbul
dibedakan untuk mendapatkan desain yang menarik. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa standar, Patula standar dan dinding
pertama pada Patula sudut yang memiliki sifat yang sama dengan Patula standar. Pada taman vertikal yang menggunakan VGM, tanaman yang digunakan
untuk tema Geo-relief adalah tanaman jenis penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini dapat ditanam pada setiap modul VGM sehingga perakarannya berada
pada modul VGM itu sendiri. Penanaman tanamannya diatur letaknya agar mendapat pola yang diinginkan. Pada bagian yang timbul dan tidak timbul,
tanaman yang dipakai dibedakan untuk memberi variasi yang unik pad ataman vertikal. Tipe VGM memungkinkan tanaman yang ditanam lebih bervariatif.
Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa sudut, dan dinding kedua pada rumah tipe Patula sudut.
Desain taman vertikal dengan tema Geo-relief dapat menambah estetika dan kesegaran pada bangunan rumah. Ilustrasi penerapan taman vertikal pada
setiap tipe rumah dapat dilihat pada Gambar 43, Gambar 44, Gambar 45 dan Gambar 46.
7.1.3 Arch-cone Arch-cone merupakan usulan tema dari alternatif desain taman vertikal
yang ketiga pada kluster Pine Forest. Arch-cone diambil dari kata arch yang artinya ‘lengkungan’ dan cone yang artinya ‘bentuk kerucut’. Bentuk kerucut
terinspirasi dari tajuk pohon pinus. Dengan demikian Arch-cone berarti desain taman vertikal yang mempenyai bentuk lengkung kerucut. Keunggulan dari tema
Arch-cone ini adalah bentukan permukaan facade yang menampilkan lengkung kerucut sehingga memberikan kesan visual yang modern dan selaras dengan nama
kluster, yaitu Pine Forest. Pada taman vertikal dengan tipe rangka besi, tanaman yang digunakan
untuk tema Arch-cone adalah tipe tanaman merambat. Perakaran terdapat dari bawah tanah dan sulur tanamannya merambat mengikuti pola rangka besi.
Pertumbuhan sulur tanaman diatur sehingga menciptakan pola taman vertikal yang diinginkan. Tanaman rambat pada bagian yang timbul dan tidak timbul
dibedakan untuk mendapatkan desain yang menarik. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa standar, Patula standar dan dinding
pertama pada Patula sudut yang memiliki sifat yang sama dengan Patula standar. Pada taman vertikal yang menggunakan VGM, tanaman yang digunakan
untuk tema Arch-cone adalah tanaman jenis penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini dapat ditanam pada setiap modul VGM sehingga perakarannya berada
pada modul VGM itu sendiri. Penanaman tanamannya diatur letaknya agar mendapat pola yang diinginkan. Pada bagian yang timbul dan tidak timbul,
tanaman yang dipakai dibedakan untuk memberi variasi yang unik pad ataman vertikal. Tipe VGM memungkinkan tanaman yang ditanam lebih bervariatif.
Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa sudut, dan dinding kedua pada rumah tipe Patula sudut.
Desain taman vertikal dengan tema Arch-cone dapat menambah estetika dan kesegaran pada bangunan rumah. Ilustrasi penerapan taman vertikal pada
rumah dapat dilihat pada Gambar 47 dan Gambar 48