mudah karena sudah terdapat pengait pada modul tersebut. Modul yang akan dipasang, disusun terlebih dahulu sesuai dengan luasan taman vertikal yang
dibuat. VGM berfungsi sebagai tempat bagi media tanam. Struktur VGM pada tema Flaturistic juga disusun secara datar.
Sistem irigasi pada struktur VGM dapat menggunakan sistem irigasi tetes melalui pipa. Air disalurkan dari pusat berupa pompa ke pipa yang dirancang
jalurnya agar melalui VGM. Air akan menetes sedikit demi sedikit pada VGM dan dapat diatur intensitasnya dengan menggunakan kran air. Sistem ini dapat
mencegah terbuangnya air lebih banyak atau dengan kata lain dapat menghemat penggunaan air.
Konstruksi pada setiap tema memiliki bentuk permukaan yang berbeda. Konstruksi pada tema Flaturistic memiliki permukaan taman vertikal yang datar.
Konstruksi pada tema Geo-relief memiliki ciri khas yaitu permukaan taman vertikal yang timbul. Konstruksi pada tema Arch-cone memiliki ciri khas yaitu
permukaan taman vertikal dengan lengkungan berbentuk kerucut. Sedangkan sistem irigasi pada setiap tema menggunakan sistem irigasi yang sama.
Konstruksi struktur taman vertikal beserta sistem irigasinya media tumbuh bagi tanaman pad ataman vertikal. Detail dari konstruksi dan irigasi dari taman
vertikal dapat dilihat pada Gambar 49, Gambar 50, dan Gambar 51.
7.3 Desain Penanaman
Pada rumah tipe Ponderosa standar yang menggunakan struktur taman vertikal berupa rangka besi menggunakan tanaman merambat untuk merambati
taman vertikalnya. Tanaman merambat yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan cahaya sedang karena dindingnya menghadap ke utara atau selatan.
Tanaman merambat yang ditanam mulanya diberi perlakuan tertentu untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanaman yang digunakan pada tipe ini adalah
Hedera helix, Epipremnum sp, Ficus repens, dan Passiflora sp. Pada rumah tipe Ponderosa sudut yang menggunakan struktur taman
vertikal berupa VGM menggunakan tanaman jenis penutup tanah untuk mengisi taman vertikalnya. Tanaman penutup tanah yang dipilih memiliki kemampuan
penerimaan cahaya sedang karena dindingnya menghadap ke utara atau selatan. Tanaman penutup tanah ditanam secara vertikal pada modul VGM yang telah diisi
dengan media tanam. Penanamannya diatur untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanaman yang digunakan pada tipe ini adalah Althernantera sp,
Chlorophytum sp, Cuphea hyssopifolia, Lantana camara, dan Serissa foetida. Pada rumah tipe Patula standar yang menggunakan struktur taman vertikal
berupa rangka besi menggunakan tanaman merambat untuk merambati taman vertikalnya. Tanaman merambat yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan
cahaya sedang sampai penuh karena dindingnya menghadap ke timur. Tanaman merambat yang ditanam mulanya diberi perlakuan tertentu untuk mendapatkan
pola yang diinginkan. Tanman yang digunakan pada tipe ini adalah Allamanda sp, Stephanotis sp, Epipremnum sp, dan Passiflora sp.
Pada rumah tipe Patula sudut terdapat dua dinding. Dinding pertama adalah dinding depan garasi yang menghadap ke arah timur, sedangkan dinding
kedua adalah dinding taman sisi rumah yang menghadap ke arah utara atau selatan. Pada dinding pertama, struktur, dimensi dan sifatnya sama dengan
dinding pada Patula standar. Oleh karena itu pemilihan tanaman juga disamakan dengan Patula standar untuk memberikan kesan seragam. Pada dinding kedua
yang menggunakan struktur taman vertikal berupa VGM menggunakan tanaman jenis penutup tanah untuk mengisi taman vertikalnya. Tanaman penutup tanah
yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan cahaya sedang karena dindingnya
menghadap ke utara atau selatan. Tanaman penutup tanah ditanam secara vertikal pada modul VGM yang telah diisi dengan media tanam. Penanamannya diatur
untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanaman yang digunakan pada tipe ini adalah Ophiopogon sp, Cuphea hyssopifolia, Lantana camara, dan Selaginella sp.
Pemilihan tanaman untuk taman vertikal pada setiap tipe rumah perlu diketahui karakteristiknya untuk melihat kesesuaiannya terhadap kondisi
lingkungan maupun estetikanya. Karakteristik tanaman ini meliputi sifat arsitektural dan hortikultural. Sifat arsitektural merupakan ciri fisik tanaman
seperti bentuk dan warna daun, warna bunga, tekstur tanaman dan sebagainya. Sifat hortikultural diperlukan untuk melihat kemampuan tanaman dalam
penerimaan cahaya matahari, penyiraman air, perakaran dan sebagainya. Sifat arsitektural dan horticultural dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Sifat Arsitektural dan Hortikultural Tanaman untuk Taman Vertikal
Spesies Arsitektural Hortikultural
Allamanda sp Warna bunga kuning
Penyinaran matahari penuh Warna daun hijau
Penyiraman sedang Tekstur kasar
Parakaran dari bawah
Althernantera sp Warna daun hijau variegata
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Tekstur kasar Penyiraman intensif
Fungsi penyemarak Perakaran dari dalam modul VGM
Chlorophytum sp Warna daun hijau variegata
Penyinaran matahari sedang Bentuk daun memanjang
Penyiraman sedang Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM Congea tomentosa
Warna daun hijau Penyinaran matahari sedang
sampai penuh Warna bunga puti
Penyiraman intensif Tekstur halus
Parakaran dari bawah
Cuphea hyssopifolia Warna bunga putih dan pink
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Warna daun hijau Penyiraman intensif
Tekstur halus Perakaran dari dalam modul VGM
Epipremnum sp Warna daun hijau gradasi
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Tekstur kasar Penyiraman intensif
Daun berbentuk hati Parakaran dari bawah
Ficus repens Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Daun kecil dan menyebar Penyiraman intensif
Tekstur halus Kelembaban tinggi
Hedera helix Warna daun hijau gradasi
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Tekstur halus Penyiraman intensif
Daun berbentuk bintang Parakaran dari bawah
Lantana camara Warna bunga merah
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Warna daun hijau Penyiraman sedang
Tekstur halus Perakaran dari dalam modul VGM
Ophiopogon sp Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Daun berbentuk seperti jarum
Penyiraman intensif Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM Passiflora sp
Warna bunga merah Penyinaran matahari sedang
sampai penuh Warna daun hijau
Penyiraman sedang Tekstur kasar
Parakaran dari bawah
Selaginella sp Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang Tajuk menyebar
Penyiraman intensif Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM Serissa foetida
Warna daun hijau Penyinaran matahari sedang
sampai penuh Daun tebal
Penyiraman sedang Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM Stephanotis sp
Warna bunga putih Penyinaran matahari penuh
Warna daun hijau Penyiraman sedang
Tekstur halus Parakaran dari bawah
Media tanam yang digunakan pada taman vertikal disesuaikan berdasarkan penanaman tanaman. Pada tanam vertikal dengan tipe rangka besi, penanaman
dilakukan dari bawah. Hal ini menyebabkan media tanam tidak menambah bobot dari taman vertikal. Pada tipe rangka besi, media tanam yang digunakan dapat
berupa tanah. Pada taman vertikal dengan tipe VGM, penanaman dilakukan pada modul VGM. Media tanam dimasukkan ke dalam VGM dan berperan sebagai
tempat perakaran tanaman. Pada tipe ini, media tanam ikut mempengaruhi bobot dari taman vertikal. Untuk meminimalkan bobot dari taman vertikal, media tanam
dipilih yang memiliki bobot yang rendah seperti campuran sekam dengan tanah, batang pakis, dan kompos.