Berdasarkan Tabel 10, beberapa jenis tanaman telah dianalisis untuk mendapatkan kesesuaian dengan struktur taman vertikal yang tersedia. Analisis ini
mempertimbangkan penyinaran matahari sehingga dapat diketahui jenis tanaman yang sesuai untuk tipe rumah dan struktur taman vertikal .
Tabel 10. Jenis Tanaman yang Dapat Digunakan pada Setiap Tipe Taman Vertikal
Tipe Rumah Struktur
Jenis Tanaman
Ponderossa standar Rangka besi
Congea tomentosa Epipremnum sp
Ficus repens Hedera helix
Passiflora sp
Ponderosa sudut VGM
Althernantera sp Chlorophytum sp
Cuphea hyssopifolia Episcia cupreata
Lantana camara Ophiopogon sp
Pandanus pygmaeus
Patula standar Rangka Besi
Allamanda sp Congea tomentosa
Hedera helix Mandevilla sp
Passiflora sp Stephanotis sp
Patula sudut a. Rangka Besi
Allamanda sp Congea tomentosa
Hedera helix Mandevilla sp
Passiflora sp Stephanotis sp
b. VGM Althernantera sp
Carex morrowii Cuphea hyssopifolia
Episcia cupreata Ophiopogon sp
Pandanus pygmaeus Petunia sp
BAB VI KONSEP
6.1 Konsep Dasar
Konsep dasar yang diusung pada perancangan taman vertikal di kluster Pine Forest adalah GREEN. GREEN mengacu pada konsep Green-Building yang
memiliki pengertian yaitu bangunan yang ramah lingkungan. Dengan diterapkannya konsep ini pada taman vertikal diharapkan taman vertikal juga
merupakan struktur yang ramah lingkungan. Konsep GREEN yang diterapkan pada taman vertikal ini memiliki beberapa fungsi, antara lain perbaikan iklim
mikro, penyegar udara, efisiensi, energi dan alami Tabel 11. Tabel 11. Konsep Dasar Taman Vertikal pada Kluster Pine Forest
Konsep GREEN
Fungsi Keterangan Implementasi
G Good
microclimate Modifikasi iklim
mikro untuk mendapatkan
kenyamanan Penggunaan tanaman dan
penempatan struktur taman vertikal untuk menurunkan
suhu lingkungan
R Refresh
the air Memberikan udara
yang segar pada lingkungan sekitar
Tanaman pada taman vertikal memberikan suplai oksigen
pada lingkungan
E Efficiency
Efisiensi penggunaan sumberdaya lahan
Penempatan dan dimensi vetical garden menghemat
penggunaan lahan
E Energy
Menghemat energi Fungsi taman vertikal untuk
menurunkan suhu udara dapat menghemat penggunaan
energi listrik pada AC
N Natural
Memberikan kesan alami pada bangunan
Tanaman pada taman vertikal memecah kekakuan pada
bangunan
6.2 Pengembangan Konsep
Konsep dasar GREEN dikembangkan menjadi tiga konsep pengembangan yang dapat menunjang konsep dasar tersebut. Pengembangan konsep ini meliputi
konsep iklim mikro, konsep vegetasi dan konsep desain. Konsep iklim mikro merupakan konsep yang mengupayakan perbaikan
iklim dalam skala mikro. Konsep vegetasi merupakan pemilihan tanaman yang didasari atas kondisi tapak, fungsi tanaman dan karakteristik tanaman. Konsep
desain merupakan alternatif bentukan yang akan digunakan pada pola penanaman taman vertikal.
6.2.1 Konsep Iklim Mikro Taman vertikal diharapkan dapat mensubtitusi fungsi RTH dalam skala
mikro untuk memperbaiki kualitas iklim mikro. Kualitas iklim mikro sangat penting sebagai indikator kenyamanan lingkungan. Iklim mikro yang dimodifikasi
terdiri dari empat elemen utama iklim yaitu, radiasi matahari, suhu, kelembaban dan angin. Fungsi taman vertikal untuk memperbaiki iklim mikro dapat dilihat
pada Tabel 12. Tabel 12. Konsep Perbaikan Iklim Mikro dengan Taman Vertikal
Elemen iklim Peran taman vertikal
Radiasi matahari Menyaring atau mereduksi sinar matahari yang datang,
sehingga pada siang hari saat penyinaran maksimum terjadi, suhu lingkungan tidak terlalu tinggi.
Suhu udara Menurunkan suhu udara dengan cara menyupai oksigen
dan menyaring sinar matahari.
Kelembaban udara Meningkatkan kelembaban udara dalam batasan standar
kenyamanan.
Angin Membelokkan dan mengontrol kecepatan angin yang
datang.
6.2.2 Konsep Vegetasi Vegetasi yang akan digunakan pada taman vertikal mempertimbangkan
beberapa aspek, seperti kondisi alam tapak terutama radiasi matahari dan fungsi tanaman untuk memperbaiki kualitas udara. Kedua aspek ini dicocokan dengan
karakteristik tanaman tersebut Gambar 32. Arah datang dan lama penyinaran sinar matahari menjadi pertimbangan
dalam pemilhan jenis tanaman. Hal ini berkaitan dengan kemampuan tanaman dalam ketahanannya terhadap penyinaran penuh atau tidak penuh. Arah hadap
dinding juga mempengaruhi intensitas radiasi matahari yang diterima, sehingga pemilihan tanaman harus memperhatikan sifat tanaman terhadap penyinaran
matahari. Selain radiasi matahari, aspek lain yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan tanaman adalah fungsi tanaman dan karakteristik tanaman. Tanaman
yang dipilih diutamakan tanaman yang memiliki fungsi untuk menyuplai oksigen lebih untuk memperbaiki kualitas udara.
Karakteristik tanaman dipertimbangkan untuk melihat aspek arsitektural dan hortikultural dari tanaman tersebut. Aspek arsitektural meliputi karakter fisik
tanaman seperti ukuran, kerapatan, warna, tekstur dan sebagainya. Aspek hortikultural meliputi perakaran tanaman, ketahanan tanaman terhadap penyinaran
dan fungsinya untuk memperbaiki kualitas udara.
Gambar 32. Konsep Vegetasi Jenis
Tanaman pada
Taman Vertikal
Arsitektural Ukuran tanaman proporsional dengan struktur taman
vertikal. Warna tanaman menarik sebagai estetika visual.
Tekstur tanaman halus sampai sedang.
Hortikultural Perakaran tanaman dapat menunjang penanaman pada
struktur taman vertikal. Tanaman bertahan pada penyinaran penuh dan penyinaran
tidak penuh. Berfungsi sebagai penyuplai oksigen untuk memperbaiki
kualitas udara.
6.2.3 Konsep Desain Konsep desain pada perancangan terinspirasi dari nama kluster yaitu Pine
Forest yang berarti hutan pinus. Pola desain pada taman vertikal mengambil bentukan kanopi pohon pinus yang berbentuk segitiga Gambar 33. Bentukan
segitiga ini akan dikombinasikan untuk menciptakan desain yang estetik.
Gambar 33. Konsep Desain Bentukan segitiga diaplikasikan dalam pola media tumbuh taman vertikal
sehingga tanaman yang tumbuh akan mengikuti pola tersebut. Kombinasi beberapa pola segitiga menghasilkan bentukan baru yang dinamis Gambar 34.
Gambar 34. Kombinasi Bentuk Segitiga Elemen warna pada taman vertikal dominan hijau yang berasal dari warna
tanaman pada taman vertikal. Tekstur yang didapat bervariasi dari sedang sampai halus yang berasal dari tekstur tanaman. Garis pola penanaman pada taman
vertikal merupakan garis geometrik yang membentuk bidang-bidang segitiga. Setiap elemen desain menghasilkan satu kesatuan taman vertikal.