BAB IV KONDISI UMUM SENTUL CITY
PT. Sentul City Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Perusahaan ini beralamat di Gedung Graha Utama, Jl. M.H. Thamrin,
Sentul City, Bogor 15810, Jawa Barat, Indonesia. Kawasan Sentul City dapat dicapai melalui jalan tol Jagorawi atau sekitar 45 km dari Jakarta. Selain melalui
tol Jagorawi, Sentul City juga dapat dicapai dengan jalan alternatif melalui kompleks permukiman Bogor Baru – Desa Cimahpar – Desa Cijayanti dengan
jarak 13 km. Kondisi jalan menuju Sentul City melalui jalan alternatif ini kondisinya sudah cukup baik dengan fasilitas jalan aspal.
4.1 Geografis
Sentul City merupakan sebuah kawasan permukiman dengan konsep kota berkelanjutan yang terletak pada wilayah administrasi Kabupaten Bogor, tepatnya
di beberapa desa di sekitar Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Kedung Halang, yaitu Desa Babakan Madang, Sumurbatu, Bojongkoneng, Cijayanti, Cipambuan,
Citaringgul, Cadasngampar, dan Kadumangu. Sentul City terletak di sebelah timur kota Bogor. Kawasan ini juga dikelilingi beberapa gunung, yaitu G. Pangrango,
G. Pancar, G. Paniisan, G. Liang, G. Garangsang, G. Salak dan G. Hambalang. Sentul City terletak pada koordinat 6º 34’ 4,68” LS - 6º 34’ 55,19” LS dan
106º 51’ 4,1” BT - 106º 54’ 34,2” BT. Sentul City memiliki luas areal sebesar 3000 ha , pada ketinggian antara 200 m sampai dengan 750 m di atas permukaan
laut. Dengan areal yang cukup luas, Sentul City memiliki variasi kelerengan yang cukup variatif. Kemiringan lereng pada kawasan Sentul City berkisar antara 2
datar sampai dengan 40 curam, dengan rincian antara lain: 1 8: 1109,3 ha; 2 8-15: 706,3 ha; 3 15-25: 695 ha; 4 25: 489,4 ha Tabel 3.
Daerah Sentul City yang dapat dibangun merupakan daerah dengan kemiringan lereng lebih kecil dari 15 atau seluas 1815,6 ha. Sedangkan daerah dengan
kemiringan lebih besar dari 15 tidak boleh dibangun. Daerah yang tidak boleh dibangun ini memiliki luas 1184,4 ha dan dimanfaatkan sebagai area penghijauan
bagi kawasan Sentul City.
Tabel 3. Data Kemiringan Lereng Sentul City
Bentuk Wilayah Lereng
Perbedaan Tinggi m
Luasan Ha
Proporsi
Datar-Berombak Undulating 0-8
0-15 1.109,3
36,98 Bergelombang Rolling
8-15 15-50
706,3 23,54
Berbukit Hilly 15-25
50-200 695
23,17 Bergunung-gunung
Mountainous 25 200
489,4 16,31
Sumber : ANDAL Sentul City 2000 Dengan kemiringan lereng yang cukup bervariatif, Sentul City tidak
banyak memodifikasi permukaan tanah tersebut dengan cut and fill, tetapi kemiringan lereng tersebut tetap dimanfaatkan. Hal ini menyebabkan kebanyakan
jalan di Sentul City dirancang mengikuti kontur.
4.2 Iklim
Data suhu dan kelembaban udara diambil dari stasiun pengukur iklim Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Darmaga, Bogor. Suhu dan kelembaban
pada kawasan Sentul City tidak mengalami banyak perubahan dari tahun 1998 sampai tahun 2008.
Suhu kawasan Sentul City dari Januari 2000 sampai dengan Desember 2008 berkisar antara 23,2°C – 27,5°C. Suhu terendah terjadi pada bulan Februari
dan suhu tertinggi terjadi pada bulan Oktober Gambar 14. Dari gambar tersebut, dapat diketahui bahwa suhu dari tahun 1998 sampai 2008 tidak mengalami banyak
perubahan. Kelembaban udara rata-rata tahunan pada kawasan Sentul City yaitu
berkisar antara 76,86 - 87,91. Dari tahun 1998 sampai 2008, kelembaban udara di kawasan Sentul City tidak mengalami perubahan yang cukup besar.
Kelembaban minimum terjadi pada bulan Agustus, sedangkan kelembaban maksimum terjadi pada bulan Februari Gambar 15.
Pada musim kemarau, arah angin dominan bertiup dari arah utara dengan kecepatan terbesar 2-3 mdetik. Pada musim hujan, arah angin dominan bertiup
dari arah selatan, dengan kecepatan terbesar 2-3 mdetik. Curah hujan di kawasan Sentul City menunjukkan angka yang cukup
tinggi yakni dengan nilai rata-rata curah hujan tahuan 4000 mmtahun. Curah hujan bulanannya memiliki nilai rata-rata berkisar dari 175,4 mmbulan sampai
dengan 475,5 mmbulan. Jumlah hari hujan adalah 13 haribulan. Bulan paling basah berkisar antara bulan Oktober sampai dengan bulan Mei.
Dalam lingkup mikro, di kawasan Sentul City sering terjadi hujan lokal. Hujan ini hanya turun pada sebagian wilayah Sentul City, sedangkan wilayah
lainnya tidak mengalami hujan.
4.3 Geologi
Batuan penyusun di kawasan Sentul City dapat dikelompokan ke dalam tiga satuan, yaitu satuan batuan lempung, satuan batuan vulkanik, dan satuan
batuan endapan alluvial. Semua kelompok batuan tersebut sebagian besar telah mengalami pelapukan menjadi lempung, lempung lanauan, lanau lempungan,
pasir, serta pasir lempungan Tabel 4. Tanah pasir dan pasir lempungan dapat digolongkan ke dalam satuan lanau lempungan karena permeabilitasnya dan
hanya terdapat pada lokasi tertentu. Tabel 4. Batuan Penyusun Wilayah Sentul City
No Kelompok batuan
Luasan Proporsi luasan
Lempung-Lempung Lanauan 1968,4 ha
65,58 a Lempung
1223,0 ha
b Lempung lanauan
745,4 ha
Lanau Lempungan 1032,8 ha
34,42 a
Lanau lempungan 106,6 ha
b Pasir lempungan
926,2 ha
Total Luasan 3001,2 ha
100 Sumber: ANDAL Sentul City 2000
Batuan lempung terhampar cukup luas di bagian barat dan bagian tengah Sentul City, terdiri dari batu lempung dan batu lanau gampingan. Lanau adalah
lempungan berwarna kecoklatan. Struktur dari batu ini kekar, sehingga di beberapa daerah membentuk morfologi yang cukup curam, terutama di lembah
sungai. Kelompok batuan ini memiliki kemiringan pelapisan antara 40º - 65º. Kelompok batuan ini juga memiliki ketebalan lebih dari 250 m.
Batuan vulkanik terdapat di bagian barat dan timur dari kawasan Sentul City. Di bagian barat, batuan ini terdapat dalam bentuk lapisan turf pasiran dengan
ketebalan 4m - 6m, yang sebagian besar telah melapuk menjadi lempung, lanau, ataupun lanau lempung berwarna kecoklatan, sehingga kadang-kadang hanya
dapat dibedakan dari satuan batu lempung yang ditutupinya berdasarkan warnanya. Di bagian timur, batuan vulkanik terdiri breksi dan lava yang bagian
permukaannya mulai melapuk menjadi lanau lempungan dan pasir lempungan dengan ketebalan 6 meter dan semakin menebal kearah selatan.
Endapan alluvial terdapat di bagian utara Sentul City, terutama pada lembah sungai yang lebar dan berkelok-kelok meander. Batuan ini tersusun dari
lanau, pasir, kerikil, dan bongkahan andesit yang bersifat lepas dan belum padu. Tebal batuan ini kurang dari 5 meter dari atas permukaaan tanah.
Batuan juga dapat dilihat berdasarkan sifat fisik dan morfologi batuan tersebut. Berdasarkan sifat fisik dan morfologi batuan, Kawasan Sentul City
merupakan kawasan yang rawan terhadap gerakan tanah, berupa longsoran tanah land slide dan rayapan tanah soil creep.
4.4 Tanah
Kesuburan tanah merupakan kemampuan inheren tanah menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan perbandingan yang tepat bagi tanaman.
Tanah pada kawasan Sentul City diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu Typic Hapludult, Typic Dystropept, Oxic Dystropept, Typic Hemitropept dan aquic
Dystropept Tabel 5. Secara visual tanah di kawasan ini berwarna coklat kemerahan sampai coklat kekuningan. Tanahnya bersifat lunak, semakin ke
bawah semakin keras dan berwarna abu-abu dengan plastisitas sedang-tinggi serta agak kohesif.
Tabel 5. Status Kesuburan Tanah Sentul City
No Klasifikasi KTK
KB P2O5 Organik Kesuburan
1 Typic Hapludult
S R
SR-R S
R 2 Typic
Dystropept S
SR-R SR-R
S R
3 Oxic Dystropept
R-S SR-R
SR R-S
R 4 Typic
Hamitnopept R
SR SR
S-T R
5 Aquic Dystropept
S S
S S
S
Sumber: ANDAL Sentul 2000 Keterangan:
SR : Sangat
Rendah R :
Rendah S :
Sedang T :
Tinggi
Tanah dengan jenis Typic Hapludult memiliki laju infiltrasi rendah dengan kapasitas memegang air yang cukup baik. Hal ini menyebabkan tanah cenderung
becek, aliran air permukaan run off tinggi, dan tanah sulit diolah pada lokasi berlereng. Selain itu kandungan bahan organiknya sedang dan ditemukan pada
kedalaman lebih dari 130 cm. Kandungan P2O5 tanah ini sangat rendah akibat adanya fiksasi P yang tinggi.
Tanah dengan
jenis Typic Dystropept memiliki laju infiltrasi air dari
rendah sampai tinggi. Pada tanah ini ketersediaannya akan kalium K rendah, kemampuan tukar kation KTK rendah dan kejenuhan basanya sangat rendah.
Kandungan bahan organiknya baru ditemukan pada kedalaman lebih dari 130 cm di bawah permukaan tanah.
Tanah dengan
jenis Oxic Dystropept memiliki karakter yang mirip dengan
tanah Typic Dystropept. Struktur tanah berpasir atau berdebu dengan kandungan liat 15 sehingga mengakibatkan air cepat meresap ataupun sebaliknya
menggenang. Tanah jenis Typic Hemitpropept juga hampir mirip dengan tanah Typic Dystropept, keduanya termasuk pada ordo inceptisol dan berasal dari great
group trop dengan tingkat dekomposisi tanah sedang hermis.