Desain Klimatis TINJAUAN PUSTAKA

dimaksimalkan. Dalam jangka panjang ialah bagaimana perencanaan pembangunan dapat disesuaikan dengan perubahan iklim sehingga dapat menciptakan sistem pembangunan yang tahan terhadap perubahan iklim. Efek atau pengaruh perubahan iklim tentunya dapat diarasakan oleh manusia baik dalam lingkup makro maupun mikro. Efek perubahan iklim ini secara umum mempengaruhi aspek kehidupan manusia khususnya dari aspek kenyamanan. Kualitas kenyamanan yang semakin menurun menyebabkan manusia harus semakin pandai dalam mengatasi perubahan iklim tersebut. Manusia akan mengaplikasikan ilmu pengetahuannya untuk melawan perubahan iklim. Salah satu aplikasi nyata untuk membantu mengurangi efek perubahan iklim adalah dengan menambah jumlah RTH. Saat ini konsep pembangunan kota yang diiringi dengan penambahan jumlah RTH sudah menjadi hal yang umum. RTH yang didominasi oleh vegetasi diharapkan dapat memperbaiki kualitas lingkungan, khususnya sebagai fungsi ameliorasi iklim. Pada lingkungan permukiman konsep RTH untuk memperbaiki kualitas iklim mikro juga banyak diaplikasikan. Untuk permukiman dengan lahan yang terbatas, konsep RTH dapat diterapkan dalam bentuk taman vertikal.

2.4 Desain Klimatis

Desain klimatis merupakan desain yang berdasarkan pada analisis iklim dan energi seperti energi matahari, angin, temperatur dan kelembaban yang bertujuan untuk memanfaatkan energi dan sumberdaya lingkungan Watson dan Labs, 2003. Dengan kata lain desain yang dihasilkan merupakan hasil dari analisis iklim yang mendalam, sehingga kondisi iklim dapat termanfaatkan dan termodifikasi untuk mendapatkan kenyaman. Hasilnya berupa bentuk-bentuk atau pola desain yang dapat memanfaatkan sumberdaya lingkungan sekitar. Menurut Grey dan Deneke 1978, elemen utama dari iklim adalah radiasi matahari, temperatur udara, angin dan kelembaban. Keempat elemen tersebut mempengaruhi tingkat kenyamanan lingkungan. Suatu zona dapat terasa sangat nyaman atau sangat tidak nyaman, bergantung pada elemen iklim mikro yang terdapat pada zona tersebut. Untuk mendapatkan zona yang memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi, elemen-elemen iklim tersebut dapat dimodifikasi. Peningkatan tingkat kenyamanan dengan memperbaiki kondisi iklim ini disebut juga dengan ameliorasi iklim. Ameliorasi iklim atau perbaikan kondisi iklim ini dapat dicapai dengan menambah jumlah vegetasi. Menurut Laurie 1984 vegetasi berperan sebagai bahan penyerap pada suatu kawasan, salah satunya yaitu penyerap radiasi matahari atau kontrol radiasi. Peningkatan terhadap penyerapan radiasi matahari ini menyebabkan sinar matahari yang diterima berkurang. Hal ini mengakibatkan suhu lingkungan menurun sehingga kenyamanan meningkat. Selain dengan vegetasi, radiasi matahari juga dapat dikurangi dengan penambahan struktur yang dapat menghalangi cahaya matahari secara langsung. Menurut Watson dan Labs 2003 modifikasi iklim dapat diupayakan dengan beberapa konsep, seperti pemecah angin, pengontrol cahaya matahari, ventilasi alami serta penambahan elemen tanaman dan air. Konsep-konsep ini merupakan gagasan yang dapat digunakan dalam memodifikasi iklim dalam skala mikro. Konsep ini sesuai dengan konsep Green-Building yang telah diterapkan pada banyak bangunan. 2.4.1 Pemecah Angin Konsep pemecah angin digunakan untuk mengurangi kecepatan angin Gambar 3. Pergerakan udara atau angin berpengaruh terhadap kenyamanan yang dirasakan oleh manusia. Pengaruhnya bisa bersifat positif atau negatif bergantung pada besarnya hembusan angin tersebut. Angin dapat mendinginkan suatu zona. Pendinginan dapat dirasakan berbeda bergantung pada lingkungan dan kecepatan angin. Angin dengan kecepatan tinggi dapat mengganggu kehidupan manusia. Gambar 3. Konsep Pemecah Angin Watson dan Labs, 2003 Angin Pemecah angin Upaya untuk mengontrol kecepatan angin sudah banyak diterapkan dan dikenal dengan konsep pemecah angin windbreak. Pemecah angin dapat dibuat dengan menempatkan bermacam vegetasi pada tempat datangnya angin atau dengan menggunakan struktur hardscape yang dapat memecah angin. Pemecah angin dapat bersifat masif sehingga angin yang datang akan dibelokkan Gambar 4. Pemecah angin yang semi massif transparan akan meneruskan angin dengan mengurangi kecepatan angin Gambar 5. Gambar 4. Pembelokkan Arah Angin Gambar 5. Kecepatan Angin Direduksi oleh Sruktur Pemecah Angin Pemecah angin Dibelokkan Tampak samping Tampak atas Tampak samping Tampak atas Pemecah angin Angin diteruskan 2.4.2 Pengontrol Cahaya Matahari Konsep pengontrol cahaya matahari adalah konsep untuk menghalangi datangnya cahaya matahari Gambar 6 dan mengontrol intensitas cahaya matahari yang datang. Pada negara 4 musim konsep ini bertujuan untuk memanfaatkan cahaya matahari agar suatu lingkungan tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari pada musim panas dan mendapatkan sinar matahari yang cukup pada musim dingin Gambar 7. Konsep ini diaplikasikan pada bentuk bangunan atau lanskap. Gambar 6. Vegetasi Penghalang Cahaya Matahari Watson dan Labs, 2003 Gambar 7. Kontrol Arah Datang Cahaya Matahari Watson dan Labs, 2003 2.4.3 Pengadaan Ventilasi atau Bukaan Pengadaan ventilasi atau bukaan pada suatu bangunan bertujuan sebagai akses masuknya udara bersih dari lingkungan luar ke dalam bangunan. Masuknya udara bersih tersebut menyebabkan terjadinya sirkulasi udara sehingga udara di dalam bangunan terus tergantikan. Hal tersebut tidak hanya dapat meningkatkan kualitas kesehatan, tetapi juga dapat menghemat penggunaan AC karena masuknya udara bersih dari luar juga dapat menurunkan suhu dalam bangunan. Musim dingin Musim panas Udara yang masuk ke dalam bangunan dapat dikontrol kecepatannya dengan menambahkan elemen tertentu seperti tananam yang diletakkan pada akses masuk udara Gambar 8. Gambar 8. Bukaan pada Bangunan Dapat Berfungsi Sebagai Akses Masuk Udara kiri, dan Udara yang Masuk Dapat Dikontrol kecepatannya kanan Watson dan Labs, 2003

2.5 Taman Vertikal