Perekrutan dan seleksi panelis

48 Peubah yang diamati ialah tingkat bau off-odor daging dan kulit itik serta tingkat kesukaan konsumen terhadap daging dan kulit itik.

1. Tingkat bau off-odor daging dan kulit itik.

Tingkat bau off-odor daging dan kulit itik dilakukan dengan uji perbandingan pasangan oleh panelis terlatih Meilgaard et al. 1999. Panelis terlatih didapat melalui perekrutan, seleksi, dan pelatihan.

a. Perekrutan dan seleksi panelis

Perekrutan panelis dimulai dengan pengisian formulir yang berisi latar belakang panelis yang akan mempengaruhi validasi dan keakuratan penilaian, seperti kesehatan yang berkaitan dengan indera penciuman, kesediaannya untuk menjadi panelis, dan motivasi. Selanjutnya, dilakukan uji pembedaan segitiga yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan panelis membedakan sampel yang satu dengan sampel lainnya berdasarkan kepekaan indera penciuman. Setiap pengujian, panelis menilai satu set bahan uji. Setiap set bahan uji terdiri atas tiga sampel, yaitu dua sampel memiliki karakteristik sama dan satu sampel lain memiliki karakteristik berbeda. Pada penelitian ini digunakan sampel uji kaldu ayam A dan kaldu itik I. Kaldu berasal dari satu bagian paha ayam petelur afkir dan paha itik betina afkir yang direbus dalam 5 bagian air selama 30 menit. Kaldu sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam botol kapasitas 5 ml dan ditutup rapat. Bagian dinding botol dilapisi selotip berwarna hitam supaya panelis membedakan sampel uji hanya berdasarkan indra penciuman bukan karena yang lain. Setiap sampel uji diberi kode tiga digit secara acak. Setiap pengujian, panelis menilai dua sampel kaldu itik dengan satu sampel kaldu ayam atau dua sampel kaldu ayam dengan satu sampel kaldu itik. Kombinasi sampel adalah I-I-A, I-A-I, A-I-I Gambar 12 atau A-A-I, A-I-A, I-A-A. Setiap panelis diminta melakukan pengujian terhadap 8 set sampel yang dilakukan dalam dua hari yang berbeda. Setiap hari pengujian, panelis menguji 4 set sampel dengan kombinasi sampel diambil secara acak dari keenam kombinasi 49 sampel di atas. Panelis diminta untuk mengidentifikasi satu sampel yang berbeda dari setiap set sampel yang disajikan dan hasilnya dicatat pada form yang disediakan. 1 2 3 4 5 6 Gambar 12 Contoh cara penyajian uji segi tiga : Kaldu Itik; : Kaldu ayam Menurut Meilgaard et al. 1999, dengan uji pembedaan segi tiga, calon panelis yang dipilih adalah yang dapat membedakan dengan benar sebanyak 60 pada tingkat kesulitan rendah dan 40 pada tingkat kesulitan tinggi. Berdasarkan pernyataan tersebut, calon panelis yang dipilih untuk mengikuti pengujian tahap berikutnya dari 8 kali pengujian yang dilakukan adalah yang dapat membedakan dengan benar minimal 5 kali. Hasil seleksi tahap pertama, dari 86 calon panelis terpilih sebanyak 40 orang. Selanjutnya ke-40 orang tersebut diminta untuk mengikuti pengujian tahap berikutnya. Pengujian tahap kedua dilakukan untuk menguji kemampuan panelis dalam membedakan bau amis berdasarkan intensitasnya. Untuk mengetahui kepekaan dan kekonsistenan panelis, pada tahap ini juga dilakukan dengan uji pembedaan segitiga. Sampel uji yang digunakan pada tahap ini adalah kaldu tunggir atau kaldu daging paha. Tunggir digunakan karena pada bagian ini terdapat kelenjar minyak yang memiliki bau yang paling tajam dan daging paha digunakan karena daging paha kandungan lemaknya tinggi. Pengujian dilakukan 50 sebanyak 6 kali selama 3 hari yang berbeda. Pada hari pertama, kaldu diperoleh dengan cara merebus tunggir itik dengan perbandingan satu bagian tunggir itik dengan 10 bagian air perebus kaldu A dan satu bagian tunggir itik dengan 30 bagian air perebus kaldu B selama 30 menit. Pada hari kedua, kaldu diperoleh dengan cara merebus tunggir ayam dengan perbandingan satu bagian tunggir ayam dengan 10 bagian air perebus kaldu C dan satu bagian tunggir ayam dengan 30 bagian air perebus kaldu D selama 30 menit. Pada hari ketiga, kaldu diperoleh dengan cara merebus daging paha itik dengan perbandingan satu bagian daging paha itik dengan 10 bagian air perebus kaldu G dan satu bagian daging paha itik dengan 30 bagian air perebus kaldu H selama 30 menit. Kaldu sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam botol kapasitas 5 ml dan ditutup rapat. Bagian dinding botol dilapisi selotip berwarna hitam. Setiap sampel uji diberi kode 3 digit secara acak. Kombinasi sampel uji pada hari pertama adalah A-A-B, A-B-A, B-A- A atau B-B-A, B-A-B, A-B-B. Kombinasi sampel uji pada hari kedua, yaitu C-C-D, C-D-C, D-C-C atau D-D-C, D-C-D, C-D-D dan kombinasi sampel uji pada hari ketiga adalah G-G-H, G-H-G, H-G-G atau H-H-G, H-G-H, G-H-H. Panelis diminta untuk mengidentifikasi satu sampel yang berbeda dari setiap set sampel uji dan hasilnya dicatat pada form yang disediakan. Setiap hari panelis menguji dua set sampel yang diambil secara acak dari keenam kombinasi sampel di atas. Mengacu pada Meilgaard et al. 1999, maka jumlah panelis yang dipilih adalah panelis yang menjawab dengan benar minimal 4 dari 6 kali pengujian yang diberikan. Hasil seleksi tahap kedua, dari 40 calon panelis terpilih sebanyak 23 orang. Selanjutnya ke-23 orang tersebut diminta untuk mengikuti pelatihan dan pengujian sampel penelitian.

b. Pelatihan panelis