Metode Penelitian Respons Biologi Itik Betina Tua Umur 12 bulan .1 Bahan dan Peralatan Penelitian

53

3.4.2 Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu dan dosis pemberian daun beluntas dalam mengurangi bau amis off-odor daging itik dan dampaknya pada penampilan itik betina tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lama waktu dan dosis pemberian daun beluntas dalam mengurangi bau amis off-odor daging itik dan dampaknya pada penampilan itik. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 3, dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian beluntas dalam pakan yang terdiri atas 3 level, yaitu Bo pakan kontroltanpa tepung daun beluntas, B 1 pakan kontrol dengan 1 tepung daun beluntas, dan B 2 pakan kontrol dengan 2 tepung daun beluntas. Faktor kedua adalah lama pemberian beluntas dalam pakan yang terdiri atas 3 tingkat, yaitu 3, 5, dan 7 minggu. Setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri atas 4 ekor, sehingga jumlah itik yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 108 ekor. Pakan yang diberikan kontrol adalah pakan ayam petelur komersial Par-L. Pakan perlakuan diberikan secara bertahap selama satu minggu periode adaptasi. Pakan dan air minum diberikan ad libitum. Dua belas jam sebelum dipotong, itik dipuasakan dari pakan, tetapi tetap diberi air minum. Pemotongan dilakukan dengan cara Islam. Pencabutan bulu dilakukan secara basah. Bagian dada dan paha segera didinginkan dengan menggunakan es batu, kemudian dibekukan disimpan dalam freezer. Pemisahan daging dari tulang dada dan paha per ulangan dilakukan dalam keadaan beku, langsung digiling menggunakan gilingan daging elektrik food grinder, lalu dihaluskan di dalam alat pemroses food processor. Hasil penggilingan, setiap 50 g dimasukkan ke dalam plastik, ditutup rapat lalu disimpan kembali dalam freezer sampai siap dianalisis. Untuk mengetahui histopatologi organ dalam hati, pankreas, dan ginjal dan usus halus, dari setiap perlakuan diambil 10 ekor. Organ dalam dan usus halus dari setiap ekor itik difiksasi dengan buffer normal formalin 10 selama 4-7 hari, kemudian masing-masing organ dipotong setebal 2-3 54 mm dan dimasukkan ke dalam cassette tissue. Selanjutnya organ-organ tersebut didehidrasi dengan alkohol 70, 75, 80, 85, 90, 95 dan 100 selama 2 jam dengan alat autotechnicon, didehidrasi dengan Xylol selama 2 jam, dibuat dalam blok parafin dan dipotong dengan mikrotome. Hasil pemotongan direkat pada gelas objek dengan perekat Ewit campuran albumin dan gliserin 1:1, dikeringkan dalam inkubator 54-60 o C selama 2 jam, dideparafinasi, diwarnai dengan Haemotoxylin-Eosin, dan ditutup coverglass dengan perekat Permount. Preparat tersebut siap untuk diamati dengan menggunakan mikroskop. Peubah yang diamati ialah penampilan itik, karkas dan bagian- bagiannya, komposisi gizi daging, komposisi asam lemak, nilai TBARS, sensori, histopatologi organ dalam. 1. Performa itik terdiri atas bobot badan, pertambahan bobot badan dan konsumsi pakan. 2. Komposisi gizi daging dada dan paha dengan kulit yang meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu AOAC 1984. 3. Komposisi asam lemak Analisis komposisi asam lemak dilakukan dengan cara mengekstraksi lemak dengan metode Folch Folch et al. 1956 dan metilasi untuk memperoleh ester metil dari asam lemak menggunakan metode IUPAC 1988, yang kemudian dianalisis lebih lanjut dengan Gas Chromatography dengan kondisi fase bergerak gas Helium, aliran bertekanan 1 kgcm 2 , gas pembakar hidrogen dan oksigen dengan aliran 0,5 kgcm 2 , kolom kapiler DB 23, panjang 30 m, diameter 0,32 mm, tebal lapisan film 0.25 m. Sampel yang digunakan pada uji ini adalah daging dada dan paha dengan kulit itik sesuai perlakuan. 4. Nilai TBARS Penentuan produk peroksidasi lipid dengan TBARS yaitu mengukur kandungan malondialdehid dalam daging yang dinyatakan dalam mg malondialdehid per kg jaringan. 55 5. Uji sensori Uji sensori daging dada dan paha itik dengan kulit Soekarto dan Hubeis 1993; Meilgaard et al. 1999. Dari sampel daging dengan kulit yang sudah digiling halus, diambil sebanyak 1 g, lalu dimasukkan ke dalam botol kapasitas 5 ml, ditambah air sebanyak 2 g lalu direbus dalam 150 cc air selama 5 menit, ditutup dan disimpan dalam freezer untuk diuji intensitas bau dan tingkat kesukaan panelis pada keesokan harinya. Uji intensitas bau sampel tersebut dilakukan oleh panelis terlatih menggunakan uji skalar garis. Skala garis mulai dari 0 bau amis terendah sampai 15 bau amis paling tajam, sedangkan tingkat kesukaan terhadap bau sampel dilakukan dengan uji hedonik oleh 111 panelis tidak terlatih. Skala hedonik yang digunakan berkisar dari satu sampai enam 1 = sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 = agak tidak suka; 4 = agak suka; 5 = suka; 6 = sangat suka. 6. Histopatologi organ dalam itik. Organ dalam yang diamati adalah tingkat kerusakan jaringan hati, ginjal, pankreas, usus halus.

3.4.3 Analisis Data