Analisis Data Bahan dan Peralatan Penelitian

45 Sebelum disajikan, pakan sedikit dibasahi untuk mempermudah itik menelan pakan yang bersangkutan. Pemotongan itik dilakukan pada saat itik berumur 10 minggu. Sebelum dipotong, itik dipuasakan selama 12 jam, tetapi tetap diberi air minum. Pemotongan dilakukan dengan cara Islam. Pencabutan bulu dilakukan secara basah. Peubah yang diamati ialah penampilan itik yang terdiri atas konsumsi pakan, bobot badan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan persentase karkas dan bagian karkas yang berdaging dada dan paha. 1. Konsumsi pakan, diperoleh dengan cara mengurangi jumlah pakan yang disediakan dengan sisa pakan pada hari yang bersangkutan setelah dikeringkan. 2. Bobot badan diperoleh dengan cara menimbang itikekorminggu 3. Pertambahan bobot badan, diperoleh dengan cara mengurangi bobot badan pada minggu yang bersangkutan dengan bobot badan minggu sebelumnya. 4. Konversi pakan, diperoleh dengan cara konsumsi pakan dibagi dengan pertambahan bobot badan. 5. Persentase karkas, diperoleh dengan cara membagi bobot karkas dibagi dengan bobot hidup x 100. 6. Persentase dada atau paha, diperoleh dengan cara membagi bobot dada atau paha dengan bobot karkas x 100.

3.2.3 Analisis Data

Pada penelitian tahap ini, data performa konsumsi pakan, bobot badan, dan pertambahan bobot badan, karkas dan bagian-bagian karkas dianalisis menggunakan prosedur ANOVA pola dua arah dan General Linear Model GLM. Sebelum dilakukan analisis ragam, data yang didapat terlebih dahulu diuji homogenitas Uji Barllet, kenormalan uji Lilifoes, aditivitas dan kebebasan galatnya. Data yang tidak memenuhi syarat untuk dianalisis ragam, ditransformasi terlebih dahulu sesuai dengan sebaran datanya. Kemudian hasil ANOVA yang menunjukkan berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan Sarwono 2006 dengan menggunakan 46 software SPSS versi 18. Data performa itik konversi pakan dianalisis secara deskriptif. 3.3 Efektivitas Tepung Daun Beluntas dalam Mengurangi Bau Off-odor Daging Itik Betina Tua Umur 12 bulan

3.3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan itik betina tua umur 12 bulan sebanyak 46 ekor, tepung daun beluntas, pakan ayam petelur komersial dan panelis tidak terlatih dan terlatih. Tempat pempeliharaan digunakan sangkar cage individual berukuran lebar 30 cm, panjang 60 cm, dan tinggi bagian belakangtinggi bagian depan 5055 cm yang dilengkapi tempat pakan dan tempat air minum. 3.3.2 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara cepat ada atau tidaknya perubahan intensitas bau daging itik dan tingkat kesukaan konsumen akibat pemberian tepung daun beluntas dalam pakan. Itik diberi pakan komersial ayam petelur Par-L1. Beluntas yang dicobakan sebanyak 0, 1, dan 2, dengan lama waktu pemberian 5 dan 7 hari. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu: 1. Itik diberi pakan komersial ayam petelur Par-L1 tanpa penambahan tepung daun beluntas Bo, sebanyak 7 ekor 2. Itik diberi pakan komersial ayam petelur Par-L1 yang dicampur tepung daun beluntas 1 selama 5 hari B. 5.1 ., sebanyak 8 ekor 3. Itik diberi pakan komersial ayam petelur Par-L1 yang dicampur tepung daun beluntas 2 selama 5 hari B. 5.2 ., sebanyak 8 ekor 4. Itik diberi pakan komersial ayam petelur Par-L1 yang dicampur tepung daun beluntas 1 selama 7 hari B. 7.1 ., sebanyak 8 ekor 5. Itik diberi pakan komersial ayam petelur Par-L1 yang dicampur tepung daun beluntas 2 selama 7 hari B. 7.2 ., sebanyak 8 ekor 47 Jumlah itik yang digunakan sebanyak 46 ekor. Sebanyak 7 ekor langsung dipotong untuk mengetahui kondisi awal sebelum perlakuan terutama dari baunya. Sisanya dipelihara dalam sangkar individual berukuran lebar x panjang x tinggi belakangdepan: 30 cm x 60 cm x 5055 cm untuk mendapat perlakuan. Sebanyak 7 ekor digunakan sebagai kontrol yaitu mendapat pakan tanpa penambahan beluntas dan masing-masing 8 ekor untuk setiap perlakuan pemberian tepung daun beluntas. Semua itik yang mendapat perlakuan diberi kesempatan beradaptasi dengan pakan ayam petelur komersial selama 2 minggu. Pakan sebanyak 150 gram diberikan sehari 2 kali, yaitu pagi pukul 7.00-8.00 WIB dan sore pukul 16.00-17.00 WIB. Air minum diberikan ad libitum. Sebelum dipotong, itik dipuasakan dari pakan sekitar 12 jam, sedangkan air minum tetap diberikan ad libitum. Sebelum dipotong, itik digantung pada corong dengan kepala menghadap ke bawah selama sekitar dua menit supaya pada saat dipotong darah cepat mengalir keluar tubuh. Pemotongan dilakukan secara Islam, yaitu menghadap kiblat, membaca basmalah, memotong vena yugularis, arteri karotidea dan trakhea dengan pisau tajam. Setelah darah tidak menetes lagi, itik dicelupkan ke dalam air panas, kemudian dicabuti bulunya, dikeluarkan jeroan, dipisahkan bagian dada dan paha Gambar 11, direndam dalam pecahan es dan segera dibekukan disimpan dalam freezer, suhu -20 o C. Pemisahan daging dan kulit dari tulang dilakukan dalam keadaan beku dan segera disimpan dalam freezer kembali sampai siap dianalisis. Gambar 11 Hasil pemotongan bagian paha dan dada 48 Peubah yang diamati ialah tingkat bau off-odor daging dan kulit itik serta tingkat kesukaan konsumen terhadap daging dan kulit itik.

1. Tingkat bau off-odor daging dan kulit itik.