Metode Penelitian Respon Biologi Itik Jantan Muda 4-10 minggu .1 Bahan dan Peralatan Penelitian

44 Pakan, Fakultas Peternakan IPB, sedangkan kandungan fitokimianya dianalisis di Lab. Pascapanen Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian-Bogor dan Lab. Kimia Makanan, Depkes, Badan Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor. 3.2 Respon Biologi Itik Jantan Muda 4-10 minggu 3.2.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah itik lokal jantan umur satu hari DOD sampai 10 minggu, tepung daun beluntas, dan pakan ayam broiler komersial. Tempat pemeliharaan itik digunakan boks berukuran panjang 100 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 60 cm yang dilengkapi dengan pemanas, tempat pakan, dan tempat air minum.

3.2.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pemberian tepung daun beluntas terhadap penampilan ternak itik lokal jantan yang dipelihara mulai dari umur satu hari DOD sampai 10 minggu. Itik tersebut ditempatkan pada kandang boks berukuran 100 x 100 x 75 cm sebanyak 18 buah masing-masing diisi 5 ekor itik secara acak. Kandang dilengkapi tempat pakan dan air minum serta lampu 60 Watt. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap Mattjik dan Sumertajaya, 2002 yang terdiri atas 3 perlakuan pemberian pakan, yaitu pakan Bo pakan kontroltanpa tepung daun beluntas, B 1 pakan kontrol dengan 1 tepung daun beluntas, dan B 1 pakan kontrol dengan 2 tepung daun beluntas. Masing-masing perlakuan terdiri atas 6 ulangan dan setiap ulangan terdiri atas 5 ekor itik, sehingga jumlah itik jantan lokal umur sehari DOD yang digunakan sebanyak 90 ekor. Dari umur 0-3 minggu itik diberi pakan jenis BP 11 produksi PT Charoen Pokphand Indonesia ad libitum. Pergantian pakan BP 11 dengan pakan perlakuan dilakukan secara bertahap antara umur 3-4 minggu. Dari umur 4-10 minggu itik diberi pakan sesuai perlakuan. Pakan perlakuan berasal dari PT Indofeed yang disusun sesuai dengan kebutuhan itik. 45 Sebelum disajikan, pakan sedikit dibasahi untuk mempermudah itik menelan pakan yang bersangkutan. Pemotongan itik dilakukan pada saat itik berumur 10 minggu. Sebelum dipotong, itik dipuasakan selama 12 jam, tetapi tetap diberi air minum. Pemotongan dilakukan dengan cara Islam. Pencabutan bulu dilakukan secara basah. Peubah yang diamati ialah penampilan itik yang terdiri atas konsumsi pakan, bobot badan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, dan persentase karkas dan bagian karkas yang berdaging dada dan paha. 1. Konsumsi pakan, diperoleh dengan cara mengurangi jumlah pakan yang disediakan dengan sisa pakan pada hari yang bersangkutan setelah dikeringkan. 2. Bobot badan diperoleh dengan cara menimbang itikekorminggu 3. Pertambahan bobot badan, diperoleh dengan cara mengurangi bobot badan pada minggu yang bersangkutan dengan bobot badan minggu sebelumnya. 4. Konversi pakan, diperoleh dengan cara konsumsi pakan dibagi dengan pertambahan bobot badan. 5. Persentase karkas, diperoleh dengan cara membagi bobot karkas dibagi dengan bobot hidup x 100. 6. Persentase dada atau paha, diperoleh dengan cara membagi bobot dada atau paha dengan bobot karkas x 100.

3.2.3 Analisis Data