dari tujuan. Setelah sasaran ditetapkan, kemudian ditetapkan kriteria yang ingin
diterapkan berkaitan dengan sasaran tersebut. Kriteria bisa merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai atau kondisi batas yang menjadi prasyarat
bagi tercapainya sasaran. Kriteria dapat juga berfungsi sebagai tolok ukur bagi tercapainya sasaran yang diinginkan.
a. Kriteria penilaian MCA
Beberapa Aspek yang diamati adalah dalam penelitian ini meliputi;
• Aspek Ekonomi
Yang termasuk kriteria dalam aspek ekonomi adalah besarnya modal usaha, suatu usaha akan dapat berkembang dengan baik apabila
memilki modal yang cukup, baik modal secara individu maupun berupa bantuan atau pinjaman.
Penilaian untuk kriteria di atas dilakukan dengan metode scoring yaitu: 1 = besar; 2 = sedang; 3 = kecil.
• Aspek Sosial
Kriteria dari aspek sosial bisa dilihat dari penyerapanjumlah tenaga
kerja ditinjau dari penilaian dan penerimaan masyarakat terhadap
wirausaha wanita apakah dapat memberi kesempatan kerja perempuan dipulau kecil setempat atau tidak, juga dapat dilihat dari
banyaknya tenaga kerja pada suatu usaha. Scoring pada untuk kriteria di atas dilakukan adalah: 1 = sangat berpengaruh; 2 =
berpengaruh; 3 = cukup berpengaruh.
• Aspek Lingkungan
Pengaruh pada aspek lingkungan dapat dilihat dari pemanfaatan potensi sumberdaya lokal yang digunakan dalam usaha mikro. Kriteria
yang dinilai adalah ketersediaan bahan baku yang ditinjau dari sumber bahan baku apakah berasal dari sumberdaya alam SDA di
lokasi penelitian ataukah berasal dari luar daerah. Nilai pada aspek ini yaitu: 1 = luar seluruhnya; 2 = lokal + luar, 3 = lokal seluruhnya.
Besar kecilnya potensi sumberdaya alam juga dapat dilihat dari
Kriteria kontinuitas produksi suatu usaha mikro, makin besar
kontinuitas suatu produksi maka akan mengakibatkan besarnya pemanfaatan potensi SDA disekitarnya. Kontinuitas produksi dihutung
dari banyaknya penjualan pehariperbulannya.
• Aspek Teknologi
Kriteria dari aspek teknologi adalah kemampuan penyerapan
teknologi; penyerapan teknologi sangatlah bergantung pada tingkat
pendidikan dan kesempatan yang diperoleh wirausaha wanita misalnya adanya pembinaan dan pelatihan dari lembaga pemerintah.
Scoring pada aspek teknologi yaitu: 1 = sulit, 2 = sedang, 3 = mudah. Pengembangan dan penetapan kriteria di atas kemudian dilanjutkan
dengan pembobotan kriteria. Cara yang umum digunakan dalam hal ini adalah dengan memperbandingkan preferensi atau tingkat kepentingan
dari masing-masing kriteria satu sama lain untuk mendapatkan bobot yang proporsional antara masing-masing kriteria. Penetapan bobot
weighting ini merupakan salah satu bagian yang penting dalam proses MCA.
Selanjutnya dilakukan penilaian scoring atas beberapa pilihan alternatif keputusan yang ada dengan menggunakan kriteria yang sudah
dibobotkan pada langkah tersebut di atas. Untuk masing-masing kriteria, seluruh alternatif keputusan yang ada dinilai dan diperbandingkan.
Hasil dari penilaian atas masing-masing alternatif keputusan per kriteria kemudian dikalikan dengan hasil dari pembobotan kriteria. Hasil
akhirnya adalah total skor dari masing-masing alternatif keputusan. Ranking prioritas dari berbagai alternatif keputusan dapat disusun
berdasarkan total skor. Secara garis besar dalam penelitian ini kegiatan MCA terdiri atas 3
langkah utama yakni:
1. penetapan sasaran; yang dimaksud sasaran dalam penelitian ini