Siladen dapat ditempuh ± 20 menit, pulau Bunaken ± 30 menit, pulau Montehage ± 50 menit dan pulau Nain ± 60 menit. Dari Blue Banter
Marina dengan menggunakan kapal pesiar yang tersedia menuju daerah wisata di pulau Bunaken dapat ditempuh dalam waktu ± 10-15 menit,
sedangkan dari pelabuhan NDC menuju lokasi penyelaman di pulau Bunaken dengan menggunakan speed boat ditempuh dalam waktu ± 20
menit.
c. Potensi Kelautan dan Perikanan
Taman Nasional Laut Bunaken TNLB merupakan daya tarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, karena TNLB merupakan
perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang di dalamnya terdapat ekosistem hutan bakau, padang lamun, rumput laut, terumbu
karang serta biota laut yang beraneka ragam jenisnya. Potensi biologi dari kawasan TNLB yaitu habitat lamun dan rumput laut, habitat terumbu
karang mendominasi perairan pesisir dan yang paling menarik adalah tebing karang vertikal yang menghujam ke bawah permukaan air hingga
mencapai kedalaman 25 – 50 m, serta terdiri dari 58 jenis keluarga binatang karang coral reef. Karang berkulit keras yang berjasa
membentuk dan membangun terumbu karang. Tebing bawah air membentuk banyak ceruk, celah dan rekahan yang merupakan tempat
persembunyian berbagai vertebrata dan invertebrata laut. Biota laut terdiri dari akar bahar, karang kipas, karang lunak, hydroid penyengat, cacing
laut, bintang laut, teripang, moluska, serta beraneka ragam jenis ikan ± 200 jenis antara lain warasse, damsel, trigger, sweetlip, unicorn,
napoleon, dan sebagainya.
d. Potensi Flora dan Fauna
Jenis tumbuhan di hutan bakau Taman Nasional Bunaken yaitu Rhizophora sp., Sonneratia sp., Lumnitzera sp., dan Bruguiera sp. Hutan
ini kaya dengan berbagai jenis kepiting, udang, moluska dan berbagai jenis burung laut seperti camar, bangau, dara laut, dan cangak laut.
e. Potensi Perkebunan
Tanaman perkebunan yang paling dominan adalah kelapa, mangga, coklat, sukun, dan cengkeh. Disamping itu masyarakat juga banyak
menanam pisang, ubikayu, pepaya, talas, jagung, terong dan cabe. Tumbuhan pesisir yang umumnya dijumpai di Pulau Bunaken adalah
mangrove yang didominasi oleh jenis lolara Rhizopora sp. dan api-api Avicennia sp. walaupun tidak terlalu banyak jumlahnya. Umumnya
masyarakat desa menggunakan mangrove dan tumbuhan pantai untuk keperluan sehari-hari seperti bahan bangunan, bahan pembuatan perahu,
bahan pertanian rumput laut, kayu bakar serta untuk obat-obatan tradisional.
Masyarakat di Pulau Bunaken sangat besar kesadarannya terhadap pelestarian lingkungan hal disebabkan semakin berkurangnya pohon
besar diwilayah Pulau Bunaken, untuk bahan bangunan dan pembuatan perahu sudah banyak masyarakat yang membeli kayu dari luar kawasan
pulau. Besarnya kesadaran masyarakat ini dikarenakan mereka memahami alam yang mereka miliki keanekaragaman hayati di wilayah
Bunaken merupakan aset terbesar bagi mereka baik secara langsung maupun tidak langsung.
f. Potensi Peternakan